20 Orang Tewas dan 165 Orang Luka Menjadi Korban Tsunami Selat Sunda

20 Orang Tewas dan 165 Orang Luka Menjadi Korban Tsunami Selat Sunda

20 Orang Tewas dan 165 Orang Luka Menjadi Korban Tsunami Selat Sunda

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru akibat tsunami di Selat Sunda. Bencana yang terjadi karena anak Gunung Krakatau ini menimbulkan kerusakan di Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang. Korban jiwa juga berjatuhan.

“Data sementara hingga pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Minggu (23/12).

Sutopo menjelaskan dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka, dan 2 orang hilang terdapat di 3 wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang.

“Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak. Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita,” urai dia.

“Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka,” bebernya lagi.

Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami.

“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan. Update penanganan darurat akan terus disampaikan,” tutup dia.

Hotel Salsa Beach di kawasan Pantai Karang bolong porak poranda. Air laut masuk ke dalam hotel. Jarak antara permukaan tanah di hotel dengan air laut sekitar 2 meter.

Gerakan air yang naik ke permukaan dengan cepat dengan kecepatan tinggi membuat mobil-mobil pengunjung yang terparkir terombang-ambing dan terseret air laut. Mobil-mobil pun rusak karena terbawa air lantaran menabrak tembok dan pohon.

Tak hanya itu, atap Hotel Salsa Beach, Serang, Banten, roboh. Jendela-jendela jatuh dan kaca berserakan karena pecah.

Fenomena alam tsunami tidak hanya terjadi di Pantai Anyer, Banten, namun terjadi juga di Lampung. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, peristiwa tsunami itu bukan akibat dari gempa bumi.

Kondisi pesisir pantai Lampung.
Kondisi pesisir Pantai Anyer, Banten

 

 

Baca juga : Video Mendebarkan dari Gempa Meksiko yang Terekam

 

 

Sumber berita 20 Orang Tewas dan 165 Orang Luka Menjadi Korban Tsunami Selat Sunda : kumparan.com