Aktivis Antikorupsi Nilai Ada Siasat Kuda Troya untuk Merusak KPK
Kamu pernah nonton film ‘Troy’ yang dibintangi Brad Pitt? Setelah panjang lebar tentang kegagahan sosok Achilles, yang diperankan Brad Pitt, di bagian akhir film ini, kamu akan mendapatkan kisah tentang kuda Troya.
Kuda Troya merupakan patung kuda ukuran sangat besar. Dan ini menjadi senjata pasukan Yunani untuk menaklukkan Kota Troya. Siasat Kuda Troya ini dipakai setelah penyerangan berkali-kali pasukan Yunani gagal menembus benteng Troya.
Bagaimana siasat kuda Troya? Jadi sebuah patung besar berukuran kuda dibangun, di dalam patung itu bersembunyi prajurit Yunani. Oh iya, penyerangan pasukan Yunani ini sendiri terjadi karena Paris, putra Raja Troya, menculik Helene dari suaminya, Raja Yunani, Menelaos.
Setelah patung kuda jadi, dan di dalamnya terisi penuh prajurit, lalu dibawa tengah malam ke depan benteng. Warga Kota Troya yang berpikiran polos, membawa kuda itu masuk ke dalam benteng. Mereka menganggap hadiah dari dewa. Pesta pun lalu digelar.
Tak disangka, saat malam tiba, warga lelap tertidur, dari dalam patung berhamburan prajurit Yunani. Lewat siasat patung kuda itu, Kota Troya pun takluk.
Bersambung ke isu KPK, kini tengah ramai istilah kuda troya. Para aktivis antikorupsi, menghembuskan adanya kuda troya di dalam KPK. Bermula dari penanganan kasus e-KTP, lalu penyerangan ke Novel Baswedan, dan pembentukan Pansus Hak Angket.
Para aktivis antikorupsi menilai, ada siasat kuda troya ke dalam KPK, untuk memecah internal dan merusak KPK.
“Ketika “Kuda Troya” yang dikirim ke KPK dengan persekongkolan sempurna di dalamnya, dibiarkan merusak agenda pemberantasan korupsi melalui KPK di negeri ini, dan merampas harapan masa depan Indonesia adil dan makmur. Maka, seolah masa depan kami anak-anak muda negeri dirampas dengan kemaruk oleh para bandit politik yang membangun persekongkolan paripurna,” beber Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar, Rabu (30/8).
Soal isu kuda troya di KPK ini semakin menghangat, apalagi Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Aris Budiman datang memenuhi panggilan Pansus Hak Angket KPK. Aris, dinilai pergi tanpa izin pimpinan KPK ke Pansus Hak Angket.
Apalagi saat di depan Pansus Hak Angket, Aris panjang lebar bicara persoalan internal KPK. Mulai dari klik di KPK, sampai kebocoran informasi.
Mau tak mau, anggapan publik menyasar ke Brigjen Aris soal kuda troya ini. Mantan Wadirtipikor Bareskrim Polri, saat dipimpin Komjen Budi Waseso ini menepis anggapan itu.
“Ah enggak ada itu, enggak ada istilah itu,” beber Aris.
KPK sendiri soal kehadiran Brigjen Aris yang tanpa seizin pimpinan, masih mempertimbangkan untuk memberikan sanksi.
“Pimpinan masih mempertimbangkan lebih lanjut karena surat ditujukan ke Dirdik KPK. Sedangkan sikap KPK secara lembaga sudah sering disampaikan terkait proses pansus ini. Bahkan ketua KPK pernah menyampaikan untuk mencermati Judicial review di MK,” ujar juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Selasa (29/8).
Baca juga : Berbicara di Pansus Angket Brigjen Aris Ungkap Jeroan KPK, Apa Saja itu?
Sumber berita Aktivis Antikorupsi Nilai Ada Siasat Kuda Troya untuk Merusak KPK : kumparan