Antisipasi Serangan AS, China Kerahkan 150.000 Tentara ke Perbatasan Korut

Antisipasi Serangan AS, China Kerahkan 150.000 Tentara ke Perbatasan Korut

Antisipasi Serangan AS, China Kerahkan 150.000 Tentara ke Perbatasan Korut

Pemerintah China mengerahkan 150.000 tentara ke perbatasan dengan Korea Utara untuk mengantispasi jika Amerika Serikat menyerang rezim Kim Jong Un.

Selain itu China juga mengirim pasokan-pasokan medis untuk mendukung operasi di perbatasan, sebagaimana dilaporkan Daily Mirror, Senin (10/4/2017).

Pengiriman tenaga dan perlengkapan medis ke perbatasan dengan Korut juga untuk mengantisipasi gelombang pengungsi jika AS benar-benar melakukan serangannya.

Langkah China diambil setelah Presiden Donald Trump menyampaikan sikapnya terhadap program nuklir Korut menyusul serangan 60 rudal AS ke pangkalan udara militer Suriah.

Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, juga telah menegaskan bahwa penembakan 60-an rudal tomahawk AS ke Suriah, yang diduga melakukan serangan senjata kimia kepada warga sipil, merupakan pesan kepada bangsa-bangsa lain, termasuk Korut.

Tillerson mengatakan, pihak mana pun akan mendapat “respons serupa” jika tindakan mereka menimbulkan bahaya bagi yang lain.

Peringatan itu tegas diarahkan kepada Korut, yang semakin agresif melancarkan uji rudal balistik jarak jauhnya sehingga Jepang dan Korsel merasa terancam.

Angkatan Laut AS juga telah bertolak ke Semenanjung Korea. Tillerson menegaskan, tindakan itu telah disetujui China dalam kaitannya untuk mengatasi program nuklir Korut.

Serangan udara AS ke pangkalan Suriah menyebabkan kerisauan di sebagian masyarakat China yang percaya bahwa Korut adalah target AS berikutnya sebagaimana dilaporkan harian Jepang, Sankei.

Pemerintah China mengerahkan 150.000 tentara ke perbatasan dengan Korea Utara untuk mengantispasi jika Amerika Serikat menyerang rezim Kim Jong Un.  Selain itu China juga mengirim pasokan-pasokan medis untuk mendukung operasi di perbatasan, sebagaimana dilaporkan Daily Mirror, Senin (10/4/2017).  Pengiriman tenaga dan perlengkapan medis ke perbatasan dengan Korut juga untuk mengantisipasi gelombang pengungsi jika AS benar-benar melakukan serangannya.  Langkah China diambil setelah Presiden Donald Trump menyampaikan sikapnya terhadap program nuklir Korut menyusul serangan 60 rudal AS ke pangkalan udara militer Suriah.  Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, juga telah menegaskan bahwa penembakan 60-an rudal tomahawk AS ke Suriah, yang diduga melakukan serangan senjata kimia kepada warga sipil, merupakan pesan kepada bangsa-bangsa lain, termasuk Korut.  Tillerson mengatakan, pihak mana pun akan mendapat "respons serupa" jika tindakan mereka menimbulkan bahaya bagi yang lain.  Peringatan itu tegas diarahkan kepada Korut, yang semakin agresif melancarkan uji rudal balistik jarak jauhnya sehingga Jepang dan Korsel merasa terancam.  Angkatan Laut AS juga telah bertolak ke Semenanjung Korea. Tillerson menegaskan, tindakan itu telah disetujui China dalam kaitannya untuk mengatasi program nuklir Korut.  Serangan udara AS ke pangkalan Suriah menyebabkan kerisauan di sebagian masyarakat China yang percaya bahwa Korut adalah target AS berikutnya sebagaimana dilaporkan harian Jepang, Sankei.  Trump dan timnya telah bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, pekan lalu dan program nuklir Korut merupakan tema utama dalam pertemuan itu. "Mengenai Korut, tujuan kami sudah sangat jelas, yaitu untuk memastikan Semenanjung Korea bebas dari senjata nuklir," tambahnya sebagaimana dilaporkan Reuters.  "Presiden Xi jelas mengerti, dan saya setuju, situasi telah meningkat dan ketika telah mencapai tingkat ancaman tertentu, maka tindakan harus diambil," kata Tillerson dalam wawancara terpisah dalam tayangan di CBS.  Namun, akhir pekan kemarin, laporan muncul di media sosial China bahwa pasokan-pasokan medis dan pasukan China telah dikirim ke perbatasan dengan Korut.  Sebuah gambar yang beredar luas secara daring memperlihatkan kereta militer berkerang di sekitar Shenyang, kota yang terletak sekitar 200 mil dari perbatasan dengan Korut.  Kapal selam China juga dilaporkan telah dikirim ke sekitar kawasan itu.

Trump dan timnya telah bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, pekan lalu dan program nuklir Korut merupakan tema utama dalam pertemuan itu.
“Mengenai Korut, tujuan kami sudah sangat jelas, yaitu untuk memastikan Semenanjung Korea bebas dari senjata nuklir,” tambahnya sebagaimana dilaporkan Reuters.

“Presiden Xi jelas mengerti, dan saya setuju, situasi telah meningkat dan ketika telah mencapai tingkat ancaman tertentu, maka tindakan harus diambil,” kata Tillerson dalam wawancara terpisah dalam tayangan di CBS.

Namun, akhir pekan kemarin, laporan muncul di media sosial China bahwa pasokan-pasokan medis dan pasukan China telah dikirim ke perbatasan dengan Korut.

Sebuah gambar yang beredar luas secara daring memperlihatkan kereta militer berkerang di sekitar Shenyang, kota yang terletak sekitar 200 mil dari perbatasan dengan Korut.

Kapal selam China juga dilaporkan telah dikirim ke sekitar kawasan itu.

 

 

Sumber berita Antisipasi Serangan AS, China Kerahkan 150.000 Tentara ke Perbatasan Korut : kompas.com