Apakah Masyarakat Ikhlas Uang Pajak 3,1 M Dipakai Pansus untuk Serang KPK?
Panitia Khusus (Pansus) Angket KPK di DPR menganggarkan Rp 3,1 miliar untuk kerja-kerjanya. Penganggaran sebesar itu disayangkan oleh pemerhati anggaran, karena itu adalah pemborosan saja.
“Sangat disayangkan ya, uang rakyat Rp 3,1 M kok digunakan untuk Pansus Angket KPK yang citra nya untuk menyerang KPK,” kata Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Apung Widadi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/6/2017).
Publik menganggap KPK sebagai penyelamat uang rakyat. Maka penganggaran miliaran Rupiah untuk melemahkan kerja penyelamat uang rakyat adalah hal yang tak masuk akal.
“Publik akan menilai, mana yang boroskan anggaran untuk hal yang bertolak belakang dengan nilai-nilai antikorupsi, dan dengan pihak yang menyelamatkan uang rakyat triliunan seperti KPK” kata Apung.
FITRA memprediksi anggaran Pansus Angket KPK bakal membengkak. Soalnya, tak ada plafon anggaran yang pasti. Maka lebih baik uang miliaran itu digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.
“Coba tanya pada masyarakat, andai saja uang rakyat itu dipakai untuk Pansus KPK, masyarakat pembayar pajak ikhlas nggak? Pasti nggak ikhlas dong karena itu uang pajak” tandas Apung.
Baca juga : Disebut Terima Duit Korupsi e-KTP, Agun Malah Jadi Ketua Pansus Angket KPK
Sumber berita Apakah Masyarakat Ikhlas Uang Pajak 3,1 M Dipakai Pansus untuk Serang KPK? : detik
Israel jatuhkan bom saat warga Palestina Rayakan Idul Fitri. Sukacita Idul Fitri 1446 Hijriah masih…
Begini Ungkapan Atalia Praratya rasanya jadi istri Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,…
KPK akan panggil Ridwan Kamil atas dugaan korupsi BJB. Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyiapkan…
Dedi Mulyadi disindir menteri parawisata. Manteri Parawisata Widianti Putri Wardhana seperti menyentil sikap Dedi Mulyadi…
Kecelakaan Maut di Tol JORR Jakarta Barat Tiga Orang Tewas Jakarta, 31 Maret 2025- kecelakaan…
Jemaah umroh asal Indonesia mengalami kecelakaan di Arab Saudi 6 orang meninggal dunia. Kecelakan tragis…
This website uses cookies.