Bendera HTI yang Pro Khilafah Bebas Bertebaran di Tabligh Akbar Garut

Bendera HTI yang Pro Khilafah Bebas Bertebaran di Tabligh Akbar Garut

Bendera HTI yang Pro Khilafah Bebas Bertebaran di Tabligh Akbar Garut

Bendera Hizbut Tahrir (HTI) yang pro Khilafah pun berkibar-kibar di Tabligh Akbar di Garut, mengapa Tabligh Akbar yang tetap dihadiri Bachtiar Nasir GNPF dan Shobri Lubis FPI yang sudah ditolak NU Garut dan Pondok-pondok Pesantren di Garut tetap dilaksanakan? Mengapa pula aparat diam saja melihat bendera Hizbut Tahrir (HTI) ormas terlarang dikibarkan?

Tidak ada masalah dengan Tabligh Akbarnya, yang dipermasalahkan adalah penceramahnya, yakni Bachtiar Nasir GNPF dan Shobri Lubis yang menurut Surat Penolakan NU Garut dan Pondok-pondok Pesantren ceramahnya “meresahkan masyarakat”.

Selain itu, Bachtiar Nasir adalah pendukung Khilafah, yang diusung Hizbut Tahrir (HTI) yang kini sudah resmi dilarang oleh Pemerintah.

(Baca di sini:  bukti Bachtiar Nasir pendukung Khilafah ).

Seperti yang sudah diprediksi, dalam acara Tabligh Akbar yang dihadiri Bachtiar Nasir itu telah berkibar bendera Hizbut Tahrir (HTI) dengan ukuran besar-besar dan mendominasi lapangan acara.

( Baca : Ulama Kharismatik Abuya Muhtadi Haramkan Hizbut Tahrir  )

Yang hadir lebih banyak dari orang-orang luar Garut. Dan tidak sebanyak seperti yang mereka propagandakan kalau melihat dokumentasi foto-foto acara itu yang faktanya bendera Hizbut Tahrir (HTI) yang pro Khilafah lebih dominan daripada massa yang hadir. Namun yang tampak bahaya bukan karena massa yang hadir tapi karena bendera pro Khilafah dari Ormas yang sudah dilarang tapi masih bebas berkibar-kibar.

Peserta Tabligh Akbar yang jauh-jauh mau hadir ke Garut karena terprovokasi oleh fitnah bahwa yang dilarang adalah Tabligh Akbarnya, padahal hanya dua penceramahnya karena selain ceramahnya selama ini dianggap meresahkan juga mendukung Khilafah yang akhirnya terbukti dengan berkibarnya bendera Hizbut Tahrir (HTI) pro Khilafah di acara itu?

Mengapa Tabligh Akbar dengan berkibarnya bendera Hizbut Tahrir (HTI) yang pro Khilafah tetap diadakan? Karena Pemerintahan Garut saat ini dikuasai oleh politisi-politisi penolak UU Ormas. Pemerintah Garut saat ini dipegang oleh politisi dari parpol-parpol penolak UU Ormas, khususnya Gerindra dan PKS.

Masyarakat Garut sebenarnya sudah muak dengan ideologi-ideologi anti Pancasila dan NKRI, dulu DI/TII pernah mencatut kawasan ini, semoga ideologi pro Khilafah Hizbut Tahrir (HTI) ini tidak lagi mencatut kawasan ini.

NU Garut dan Pondok-pondok Pesantren di Garut sudah memperingatkan bahaya ini, tapi tampaknya pemerintah lokal Garut lebih memilih suara konsituennya bukan Konstitusi, lebih tunduk pada politisi-politisi pusat yang menolak UU Ormas dan kemudian membiarkan bendera HTI yang pro Khilafah tetap berkibar.

Tabligh Akbar Garut juga ditenggarai terkait Pilkada, di mana kekuatan radikal yang menolak UU Ormas dan pemanfaatan kelompok-kelompok garis keras sebagai tekanan politik dan mobilisasi massa semakin populer dipakai setelah Pilkada DKI.

Tabligh Akbar di Garut pun ditunggangi Hizbut Tahrir (HTI) yang pro Khilafah!

Dan dua kalimah Syahadat pun dicatut oleh Hizbut Tahrir (HTI) yang pro Khilafah sebagai bendera mereka, sebagaimana ISIS yang mencatut dua kalimah Syahadat untuk bendera mereka.

Semoga Allah Swt melindungi warga Garut dan bangsa Indonesia.

Mohamad Guntur Romli

https://www.facebook.com/GunRomli/posts/10156022512225955

 

 

Baca juga : Habib Rizieq Muncul di Tabliq Akbar Garut Mengisi Ceramah

 

 

Sumber berita Bendera HTI yang Pro Khilafah Bebas Bertebaran di Tabligh Akbar Garut : gunromli.com