Berbagai Respons dan Bantahan Atas Klaim Prabowo di Pidato Kebangsaan

Berbagai Respons dan Bantahan Atas Klaim Prabowo di Pidato Kebangsaan

Berbagai Respons dan Bantahan Atas Klaim Prabowo di Pidato Kebangsaan

Pidato kebangsaan yang disampaikan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menuai sorotan. Terlebih dalam pidato di JCC Senayan, Jakarta, itu terdapat sindiran dan kritikan Prabowo terhadap jalannya pemerintahan Presiden Jokowi.

Kritikan serta sindiran itu mulai dari gaji dokter yang lebih kecil dari tukang parkir dan kinerja keuangan BUMN memprihatikan. Kemudian profesionalitas Badan Intelijen Negara (BIN) hingga kekuatan TNI.

Pernyataan Prabowo itu pun menuai respons dari sejumlah pihak terkait. Berikut sejumlah respons atas pidato kebangsaan Prabowo:

1. IDI Ungkap Banyak Dokter Berpenghasilan di Bawah 3 Juta

Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih.

Prabowo dalam pidato kebangsaannya menyampaikan gaji dokter lebih kecil dari tukang parkir. Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan pernyataan tersebut bisa saja terjadi meski ia tidak mengetahui secara pasti berapa pendapatan tukang parkir. Namun yang ia tahu, banyak dokter di daerah yang pendapatannya masih kurang layak.

“Yang saya tahu dari info yang disampaikan oleh teman-teman dokter di berbagai daerah masih banyak dokter yang pendapatannya di bawah Rp 3 juta,” ujar Daeng saat dihubungi, Selasa (15/1).

Selain itu, kata Daeng, banyak dokter yang hanya menerima sekitar Rp 500 ribu dari jasa pelayanan yang dibagi dari BPJS. Terlebih para dokter tersebut juga tidak membuka praktik sendiri lantaran mayoritas pasien sudah tergabung dalam BPJS.

“Itu banyak dirasakan oleh dokter umum yang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan untuk rakyat,” kata Daeng.

2. Stafsus Presiden Jelaskan BUMN Bukan Hanya Mencari Laba

Ahmad Erani Yustika

Kritik soal kinerja keuangan BUMN yang dinilai memprihatinkan juga diucapkan Prabowo. Prabowo menyebut utang PLN dan Krakatau Steel mengerikan, sementara Garuda Indonesia dan Pertamina dikatakannya bisa dibilang sudah bangkrut.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, menanggapi hal itu menjelaskan bahwa tugas utama BUMN adalah menjalankan pelayanan publik. BUMN tidak semata-mata mengejar laba.

“Perlu dipahami, mandat utama BUMN adalah pelayanan publik, bukan semata mendorong laba. Yang harus diperhatikan dalam adalah bagaimana peranan BUMN yang semakin meningkat,” kata Erani kepada kumparan, Selasa (15/1).

Ia mencontohkan, Pertamina berupaya mewujudkan keadilan bagi rakyat kecil di daerah terpencil lewat program ‘BBM Satu Harga’. Kini rakyat di daerah-daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) dapat menikmati harga BBM yang sama dengan di kota-kota besar, yakni Premium Rp 6.450 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter.

Sebelumnya harga BBM di daerah-daerah itu sangat mahal, misalnya di Papua bisa mencapai Rp 100 ribu per liter. Program ini memang membuat Pertamina rugi akibat mahalnya biaya pengiriman BBM ke daerah-daerah terpencil. Tapi tetap dijalankan demi melayani masyarakat.

3. Istana Nilai Tuduhan Prabowo Terkait Kinerja Intelijen Perlu Dibuktikan

Jaleswari Pramodhawardani.

Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani, menyanggah pernyataan Prabowo Subianto yang mengklaim kinerja intelijen negara bersifat tidak netral. Jaleswari menegaskan selama ini pemerintah telah menginstruksikan badan intelijen untuk bekerja sesuai aturan.

“Saya rasa intel ini kan bekerja dalam koridor-koridor yang sudah ditetapkan UU Intellijen,” kata Jaleswari di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).

Jaleswari pun menantang balik Prabowo untuk membuktikan pernyataannya. Apalagi, kata dia, Prabowo telah menuduh pemerintah melalui intelijen memata-matai sejumlah tokoh oposisi. Di tengah suhu politik yang memanas, Jaleswari menyadari akan banyaknya tudingan-tudingan yang mengarah ke petahana.

“Tuduhan Pak Prabowo itu saya rasa perlu dibuktikan dulu. Apakah benar Intel kita memata-matai itu? Karena kita tidak boleh serta merta langsung menyimpulkan itu,” jelasnya.

4. Ngabalin Minta Prabowo Beri Data Eks Presiden yang Diinteli

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin

Tak beda dengan Jaleswari, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, meminta Prabowo mengungkap siapa saja mantan pejabat negara yang merasa diinteli. Bahkan, Ngabalin sempat berseloroh saat berbicara seperti itu, Prabowo seperti baru bangun tidur.

“Mungkin Pak Prabowo dalam perjalanan yang panjang, ketiduran dalam mobil jadi kaget. Bangun langsung ngomong yang tidak benar. Siapa yang diinteli, kasih dong datanya,” kata Ngabalin di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).

“Dari kantor ini menurut perintah Bapak Presiden, dari Kantor KSP kami bisa melakukan itu asal kasih data yang akurat, saya orangnya yang bisa melakukan itu,” lanjut dia.

Ngabalin meminta Prabowo segera menyebut siapa mantan presiden yang merasa diinteli. Ngabalin sungguh menyesalkan jika pernyataan Prabowo tersebut hanya sebuah kebohongan. Apalagi Prabowo saat ini sedang bertarung di Pilpres 2019.

5. Menhan Sangkal Prabowo: Kita Bisa Bertahan dalam Perang 1.000 Tahun

Menhan Ryamizard Ryacudu dan Komisi I DPR RI

Menteri Pertahanan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu membantah pernyataan Prabowo soal Indonesia hanya bertahan selama 3 hari jika berperang karena persediaan peluru hanya tersedia 3 hari. Ryamizard menegaskan Indonesia bisa bertahan jika harus 1.000 tahun berperang.

“Kalau untuk perang kita seribu tahun mampu kok,” kata Ryamizard menjawab pertanyaan wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).

Terkait twitnya pada tahun 2015 –sudah dihapus– yang berisi jika Indonesia perang paling hanya bertahan 3 hari, Ryamizard menjelaskan bahwa perkataannya di media sosial itu berdasarkan diskusi pada 2005 atau 2006 terkait ketahanan energi. Kala itu Indonesia, menurut Ryamizard, memang punya masalah secara energi, khususnya minyak.

Ryamizard mengatakan, perhitungan dipaparkan sejumlah ahli perminyakan. Mereka memperkirakan berdasarkan ketersediaan minyak di Indonesia yang tidak cukup untuk menjadi bahan bakar kendaraan tempur.

“Saya mendengarkan kesimpulan mereka begitu. Waktu itu memang terjadi kelangkaan minyak. Kalau perang besar tiga hari tiga malam pesawat jalan terus nah habis itu,” kata mantan KSAD ini.

Namun, Ryamizard menilai kondisi sudah berubah sekarang. Bahkan jika terpaksa harus berperang, Ryamizard optimistis Indonesia bisa bertahan sampai 1.000 tahun.

 

 

Baca juga : Prabowo Sebut RI Kalau Perang Cuma Tahan 3 Hari, Moeldoko: Ngarang

 

 

Sumber berita Berbagai Respons dan Bantahan Atas Klaim Prabowo di Pidato Kebangsaan : kumparan