Demokrat: Kalau Pak Prabowo Memang Kalah, Enggak Perlu Datang Ke MK

Demokrat: Kalau Pak Prabowo Memang Kalah, Enggak Perlu Datang Ke MK

Demokrat: Kalau Pak Prabowo Memang Kalah, Enggak Perlu Datang Ke MK

Politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng memberikan pendapat soal partainya yang selalu dikaitkan dengan kekalahan calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Andi Mallarangeng saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam, Sabtu (8/6/2019).

Mulanya, pembawa acara bertanya soal Demokrat melalui ketua Kogasmanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang semakin merapat ke kubu capres Joko Widodo (Jokowi).

“Jadi ini kode keras dalam bahasa anak muda sekarang, kode keras Demokrat ke Pak Jokowi?,” tanya pembawa acara.

Namun, Andi Mallarangeng justru memberikan jawaban soal politisi Demokrat Andi Arief yang menjadi perbincangan karena bercuit di media sosial Twitter.

Andi Arief menuliskan bahwa sumber kekalahan Prabowo bukan karena Demokrat.

Menurut Andi Mallarangeng, tulisan rekannya itu karena adanya buzzer yang menyerang para politisi Demokrat untuk menyalahkan kekalahan Prabowo.

“Tampaknya terutama kalau kita lihat munculnya buzzer-buzzer yang menyalahkan SBY, AHY, Demokrat,” ujar Andi Mallarangeng.

“Iya itu ada, bisa dicek di media sosial yang menyalahkan seakan-akan Prabowo kalah itu karena SBY, AHY, Demokrat tidak sepenuh hati untuk mendukung Pak Prabowo,” kata Andi Mallarangeng.

Andi Arief menuliskan bahwa sumber kekalahan Prabowo bukan karena Demokrat.

Menurut Andi Mallarangeng, tulisan rekannya itu karena adanya buzzer yang menyerang para politisi Demokrat untuk menyalahkan kekalahan Prabowo.

“Tampaknya terutama kalau kita lihat munculnya buzzer-buzzer yang menyalahkan SBY, AHY, Demokrat,” ujar Andi Mallarangeng.

“Iya itu ada, bisa dicek di media sosial yang menyalahkan seakan-akan Prabowo kalah itu karena SBY, AHY, Demokrat tidak sepenuh hati untuk mendukung Pak Prabowo,” kata Andi Mallarangeng.

Namun, ia mencoba menjelaskan pada buzzer alasan mereka menyalahkan Demokrat sebagai kekalahan Prabowo tak masuk akal.

“Cuma sekarang saya katakan begini mari kita lihat yang benar bagaimana situasinya supaya logikanya benar bagi buzzer tersebut.” tutur Andi Malarangeng.

“Buzzer-nya betul seperti yang disebutkan And Arief 02?,” sahut pembawa acara.

“Yang jelas namanya buzzer itu orang yang dibayar untuk …,” jawab Andi Mallarangeng tak selesai.

“Oleh siapa?,” sahut pembawa acara lagi.

“Itu urusan lain, supaya jelas logikanya, logikanya begini kan menang atau kalah, kalau Pak Prabowo dianggap menang sesuai dengan hasil dari C1 yang awalnya 62 persen lalu 54 persen maka tidak perlu menyalahkan siapa-siapa menang kok,” kata Andi Malarangeng.

“Kalaupun dianggap kalah karena dianggap ada kecurangan atau kesalahan perhitungan di KPU makanya dimaju ke Mahkamah Konstitusi untuk meluruskan bahwa Pak Prabowo lah yang menang karena itu tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, kecurangan dan kesalahan di KPU kalau itu.”

“Sebaliknya kalau memang kemudian Pak Prabowo memang kalah maka ya sekarang kalau begitu ya enggak perlu datang ke Mahkamah Konstitusi, kan kalau orang kalah ngapain pergi ke Mahkamah Konstitusi, kan kalahnya diangap sebagai karena SBY, AHY, Demokrat tidak mendukung sepenuhnya pastikan penyebabnya ini kan? Ya ngapain perlu ke Mahkamah Konstitusi.”

“Mari coba diluruskan logikanya para buzzer tersebut, karena itu lebih baik daripada saling menyalahkan nanti jadi buruk muka cermin dibelah,” ujar Andi Malarangen mencoba meluruskan pernyataan-pernyataan buzzer di Twitter.

Pembawa acara Kompas Tv lalu kembali bertanya ke pertanyaan awal soal Demokrat yang saat ini dianggap merangkap ke Jokowi.

“Kalau posisi sekarang ini setelah masa berkabung ini nantinya kami akan fokus ke Mahkamah Konstitusi,” kata Andi Malarangeng.

‘Untuk pileg juga ada proses di MK kita menggugat beberapa kursi di beberapa dapil, kita pun digugat.”

“Agenda kedua adalah melakukan evaluasi menyeluruh dari hasil pemilu ini, yang ketiga kita akan mempersiapakan calon-calon terpilih untuk DPR dan DPRD dan harus ditraining lebih dulu, baru yang keempat baru ke arah mana Demokrat 5 tahun ke depan.”

Lihat videonya di menit 4:10 dibawah ini:

 

Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara Beberkan 2 Poin Kejanggalan Gugatan Prabowo-Sandi ke MK

 

Sumber Berita Demokrat: Kalau Pak Prabowo Memang Kalah, Enggak Perlu Datang Ke MK: Tribunnews.com