Jemaah Umrah ditangkap Polisi Arab Saudi Usai Kibarkan Bendera Palestina

Jemaah Umrah ditangkap Polisi arab Saudi usai kibarkan Bendera Palestina

Jemaah Umrah ditangkap Polisi Arab Saudi usai kibarkan bendera Palestina.

Polisi Arab Saudi menangkan seorang jemaah umrah asal Mesir di Masjidil Haram.

Ia mengibarkan bendera Palestina di depan Ka’bah sambil mengajak umat Islam untuk menolong anak-anak yang ada di Gaza, yang sekarat akibat kelaparan.

Seorang pria berteriak “Wa Islamah!” frasa untuk mengungkapkan kesedihan ketika umat Islam atau Muslim terancam, saat dia memohon intervensi segera untuk membantu penduduk Gaza yang kelaparan.

“Anak-anak Gaza sedang sekarat. Wahai Muslim!”. teriak jemaah tersebut dalam adegan emosional yang direkam dan disebarkan di media sosial.

Selanjutnya, beberapa detik kemudian, petugas keamanan Arab Saudi muncul dan menangkan di Masjidil Haram.

Kejadian ini telah kembali perdebatan mengenai larangan ketat Arab Saudi terhadap ekspresi politik di tempat-tempat suci umat Islam.

Pihak berwenang kerajaan selama ini melarang semua slogan dan simbol, termasuk bendera nasional, selama pelaksanaan haji dan umrah.

Dengan alasan bahwa larangan tersebut untuk melindungi kesucian ibadah.

Kemudian, kelompok hak asasi manusia The Monitoring Center for Haji and Umrah Violations (Pusat Pemantauan Pelanggaran Haji dan Umrah).

Meningkatnya penangkapan jemaah hanya karena menyatakan solidaritas dengan Palestina di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Mereka menegaskan bahwa penangkapan tersebut melanggar hak asasi manusia dan melanggar konvensi internasional yang menjamin hak untuk berekspresi secara damai dan solidaritas moral

“Menahan jemaah karena menunjukkan dukungan kepada rakyat Gaza yang tertindas merupakan serangan terhadap kebebasan hati nurani dan bertentangan dengan nilai-nilai sakral yang terkait dengan tempat-tempat suci Islam,” ungkapnya.

Soal tersebut juga menekankan bahwa memastikan keselamatan dan martabat semua jemaah.

Merupakan tugas mendasar dari otoritas yang bertanggung jawab untuk mengelola Dua Masjid Suci.

Baca juga: AS dan China Saling Tuding Akibat Perang Rusia dan Ukraina