Jokowi Tegaskan Tak Ada Tempat di Negri ini Bagi Kaum yang Intoleran

Jokowi Tegaskan Tak Ada Tempat di Negri ini Bagi Kaum yang Intoleran

Jokowi Tegaskan Tak Ada Tempat di Negri ini Bagi Kaum yang Intoleran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras aksi kekerasan ke sejumlah pemuka agama. Dengan tegas Jokowi mengatakan, tidak ada ruang bagi kaum intoleran di Indonesia.

“Sekali lagi saya sampaikan, tidak ada tempat bagi mereka yang tidak mampu bertoleransi di negara kita, Indonesia. Apalagi dengan cara-cara kekerasan. Berujar saja tidak, apalagi dengan cara-cara kekerasan,” kata Jokowi di Gedung Pancasila, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018).

“Kita harus tahu semuanya bahwa konstitusi kita menjamin kebebasan beragama. Oleh sebab itu, tidak kita tidak memberikan tempat secuil pun pada orang-orang yang melakukan, mengembangkan, menyebarkan intoleransi di negara kita, karena masyarakat kita ini sudah puluhan tahun bisa hidup bersama dengan pemeluk-pemeluk keyakinan yang beragam dan berbeda,” ujar Jokowi.

Jokowi memerintahkan aparat penegak hukum agar menindak tegas pelaku kekerasan kepada pemuka agama.

“Saya sudah perintahkan kepada aparat untuk tindak tegas dan negara menjamin penegakan konstitusi secara terus-menerus dan konsekuen,” ucapnya.

Aksi penyerangan terhadap pemuka agama yang terbaru terjadi di Gereja Lidwina di Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/02) pagi. Romo Karl Edmund Prier, yang saat itu tengah memimpin misa pagi diserang seorang pria bernama Suliyono dengan pedang. Selain Romo, Suliyono juga menyerang jemaat gereja lainnya.

Selain kejadian di Sleman, peristiwa kekerasan terhadap Ustaz Basit terjadi di Jl KH Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat. Ustaz Basit dikeroyok oleh sekelompok remaja pada Sabtu (10/2) pukul 23.30 WIB. Akibat pengeroyokan ini, Ustaz Basit mengalami luka di tangan.

Simak selengkapnya dalam video berikut:

 

 

Baca juga : Kapolri Perintahkan Berikan Perawatan Terbaik agar Suliyono Hidup

 

 

Sumber berita Jokowi Tegaskan Tak Ada Tempat di Negri ini Bagi Kaum yang Intoleran : jurnalpoitik.id