Menkum Jawab Kritik Politikus PAN dan PKS soal Penahanan Ahok di Mako Brimob

Menkum Jawab Kritik Politikus PAN dan PKS soal Penahanan Ahok di Mako Brimob

Menkum Jawab Kritik Politikus PAN dan PKS soal Penahanan Ahok di Mako Brimob

Politikus PAN, Muslim Ayub, mengkritik Yasonna soal eksekusi vonis terpidana penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Menurutnya, ada semacam keistimewaan untuk Ahok dari pemerintah.

“Soal penahanan Ahok, kenapa Kemenkum HAM mengistimewakan Ahok. Saya tak pernah melihat menteri makan di tahanan,” kata Muslim dalam rapat Menkum HAM bersama Komisi III di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Muslim menyebut tidak ada aturan soal keharusan Ahok ditahan di Mako Brimob. Yasonna diminta tidak banyak alasan.

“Tidak ada aturan Ahok ditempatkan di Mako Brimob. Dia tahanan. Wajib di tahanan, bukan Mako Brimob,” kritik Muslim.

Politikus PKS, Nasir Djamil, turut mengkritik Yasonna soal penahanan Ahok di Mako Brimob. Alasan Lapas Cipinang tak aman itu tidak masuk akal.

“Tidak tepat lapas dikatakan tidak aman,” tegas Nasir.

Rapat Komisi III dengan Menkum HAM (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)

Menkum HAM, Yasonna Laoly, menjelaskan alasan pengeksekusian terpidana penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Faktor keamanan memang alasannya.

Yasonna menyebut selain Ahok, banyak kasus lain napi dengan keputusan inkrah yang ditahan di rumah tahanan, bukan lembaga pemasyarakatan. Contohnya Muhammad Nazaruddin.

“Soal napi inkrah di Rutan, banyak kejadian di Indonesia. Banyak yang sudah inkrah kita taruh di situ, banyak. Yang di Mako, ada Nazaruddin pernah menikmatinya,” ucap Yasonna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Menurut Yasonna, kasus Ahok menyangkut emosi, bukan pencurian atau apa. Pertimbangan itu lah yang membuat Ahok dieksekusi di Mako Brimob.

“Ahok ini menyangkut emosi yang sangat tinggi. Ada video dia dapat dibunuh,” katanya.

Yasonna menjelaskan, di Lapas Cipinang, ada dua kelompok yang terpecah, yakni pemilih Ahok dan bukan pemilih Ahok. Selain itu, Lapas Cipinang overkapasitas. Dua faktor tersebut dapat memicu kerusuhan.

“Lapas Cipinang overkapasitas. Ada yang secara verbal menyampaikan kalau Ahok di sini, keyakinan orang dia itu layak mendapat hukuman seberat-beratnya,” terang Yasonna.

“Dari pada kita masukin di situ, (anti-ahok teriak) ‘woi’, pendukungnya bilang, ‘apa kau’. Rusuh lah, kiri kanan baku gantung di situ,” imbuh dia.

 

Baca juga : Menkumham Bilang, Akan Perlihatkan Video Ancaman Pembunuhan Ahok

 

 

Sumber berita Menkum Jawab Kritik Politikus PAN dan PKS soal Penahanan Ahok di Mako Brimob : detik