Pengakuan Irfansyah akan Dijamin Keluarganya Jika Eksekusi Yunarto

Pengakuan Irfansyah akan Dijamin Keluarganya Jika Eksekusi Yunarto

Pengakuan Irfansyah akan Dijamin Keluarganya Jika Eksekusi Yunarto

IR alias Irfansyah, salah satu tersangka perencana pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional saat rusuh 22 Mei, mengaku kehidupan keluarganya akan dijamin oleh Kivlan Zen jika berhasil membunuh bos Charta Politika, Yunarto Wijaya. Pengakuan Irfansyah ditayangkan polisi lewat video.

Dalam penuturannya, Irfansyah mengaku bertemu dengan Kvlan Zen di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan, tiga hari setelah pemilu. Dalam pertemuan itu, Irfansyah diperlihatkan foto Yunarto serta alamatnya.

“Pada bulan April sehabis pemilu 2 hari, saya ditelepon Armi untuk bertemu Pak Kivlan Zen di Masjid Pondok Indah, kebetulan waktu Armi nelepon saya bersama Yusuf di Pos Peruri,” kata Irfansyah, Selasa (11/6/2019).

Pengakuan Irfansyah itu disampaikan dalam format video yang berisi kesaksian tersangka makar, salah satunya Irfansyah. Kesaksian Irfansyah diputar saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta. Polisi mengatakan kesaksian itu sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP).

Setelah ditelepon Armi, Irfansyah mengajak Yusuf bertemu dengan Kivlan di Masjid Pondok Indah. Di sanalah Kivlan memberi alamat serta foto Yunarto secara rinci yang ditargetkan untuk dibunuh.

Berikut ini pengakuan lengkap Irfansyah:

Selamat malam saya Irfansyah alamat kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pada bulan April sehabis pemilu 2 hari, saya ditelepon Armi untuk bertemu Pak Kivlan Zen di Masjid Pondok Indah, kebetulan waktu Armi nelepon, saya bersama Yusuf di Pos Peruri. Lalu keesokan harinya saya mengajak Yusuf untuk bertemu Pak Kivlan Zen ke Masjid Pondok Indah. Kita berangkat besok sekira jam 13.00 WIB mengendarai mobil Yusuf, Ertiga. Sampai di Pondok Indah kami parkir di lapangan parkir Masjid Pondok Indah dan menunggu Armi datang, kemudian Armi datang mengendarai motor, lalu kami duduk sambil minum kopi dan makan.

Nggak lama kemudian datang Pak Kivlan bersama Eka sopirnya dan Pak Kivlan salat asar sebentar, setelah menunggu Pak Kivlan salat asar, Armi manggil saya, saya masuk ke dalam mobil Pak Kivlan, karena Pak Kivlan di dalam mobil sendirian.

Lalu Pak Kivlan keluarkan HP dan menunjukkan alamat serta foto Pak Yunarto lembaga quick count, dan Pak Kivlan berkata pada saya coba kamu cek alamat ini, nanti kamu foto dan videokan. Siap saya bilang.

Lalu beliau berkata lagi, nanti saya kasih uang operasional Rp 5 juta untuk bensin, makan dan uang kendaraan. Lalu saya bilang, siap pak. Dan beliau berkata lagi, kalau nanti ada yang bisa eksekusi, nanti saya jamin anak istri serta liburan ke mana pun.

Lalu saya pun disuruh keluar dari mobil dan beliau perintahkan Eka ambil uang operasional Rp 5 juta, setelah terima Rp 5 juta saya dan Yusuf kembali pulang, dan Armi pun pulang dengan motornya, dan kami pulang naik mobil Yusuf.

Keesokan harinya kami langsung survei ke lokasi yang diperintahkan Pak Kivlan, lalu saya dan Yusuf menuju ke lokasi sekira jam 12 siang, sesampai di sana dengan HP Yusuf kami foto dan video alamat Pak Yunarto. Setelah itu dari HP Yusuf dikirim ke HP saya, dan saya kirim ke Armi, lalu dijawab mantap, setelah itu kembali pulang.

Setelah kami pulang, esok harinya Armi datang ke Pos Peruri dan saya tanya senjata kamu di mana. ‘Oh iya saya gadai bang, kan itu untuk nutupi kontrakan dan kebutuhan rumah tangga. Kan pelurunya ada sama abang dua yang saya titipkan waktu gadai di Bogor’. ‘oh iya Armi aku lupa’. Setelah itu Armi pun pulang.

Esok harinya sekira jam 12 siang saya dan Yusuf kembali lagi ke alamat tersebut untuk survei kedua, alamat yang kata Pak Kivlan itu rumah Pak Yunarto lalu jam 12 kami bertiga naik Ertiga milik Yusuf. Setelah itu kami foto dan video dan setelah itu seperti biasa Yusuf kirim foto ke saya, saya kirim ke Armi, tapi Armi tak pernah jawab lagi.

Lalu saya dan Yusuf kembali pulang dan sampai di Pos Peruri kami memutuskan mungkin ini sudah selesai tugas kita dan sisa uang operasional itu kami bagi-bagi, setelah itu kami pulang masing-masing.

Pada tanggal 21 Mei pukul 20.00 WIB, 19 Mei saya ditangkap polisi pakaian preman, dan sampailah saya sekarang ini. Penutup sekian dan terima kasih.

Simak videonya dibawah ini:

 

Baca juga: Polisi Ungkap Habil Marati Beri SGD 15 Ribu Ke Kivlan untuk Beli Senjata Api

 

Sumber Berita Pengakuan Irfansyah akan Dijamin Keluarganya Jika Eksekusi Yunarto: Detik.com