Prabowo: Rp 300 Miliar untuk Nyagub Itu Paket Hemat, Ketua Garda 212 Ungkap Alasannya

Prabowo: Rp 300 Miliar untuk Nyagub Itu Paket Hemat, Ketua Garda 212 Ungkap Alasannya

Prabowo: Rp 300 Miliar untuk Nyagub Itu Paket Hemat, Ketua Garda 212 Ungkap Alasannya

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku sedih atas kondisi dan system demokrasi yang berlangsung selama ini. Sebab figur-figur yang berprestasi dan berakhlak baik tak mungkin bisa menjadi pemimpin bila tak punya uang.

Bila ada orang yang ingin menjadi kepala daerah seperti gubernur datang kepadanya dalam sistem dan kondisi seperti sekarang ini, kata Prabowo, maka prioritas perhatiannya adalah soal ketersediaan dana yang dimiliki si calon.

“Saya sedih, karena sekarang kalau ada yang mau jadi gubernur datang ke saya, apa pertanyaan pertama yang saya tanyakan kepada dia. ‘Ente punya uang nggak? Saya tidak tanya Anda lulusan mana, prestasinya apa, pernah nulis buku apa, pernah jadi bupati enggak, pernah jadi camat nggak? (Tapi) yang saya tanya, ‘Ente punya uang berapa?,” papar Prabowo saat memberikan sambutan di Pondok Pesantren Al-Islah, Bodowoso, Jawa Tengah, Minggu, 23 Juli 2017.

Dalam rekaman video berdurasi 20 menit 56 detik yang diunggah ke YouTube oleh Spardaxyz News Channel pada 24 Juli 2017 itu, hadir di atas panggung sejumlah tokoh seperti Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais, pengusaha Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo), serta Kiai Maksum sebagai tuan rumah, dan tokoh lainnya.

Kalau untuk menjadi gubernur, kata Prabowo, di menit ke-15.22, minimal harus punya uang Rp 300 miliar. “Itu paket hemat, pahe.” Ia menyebut Sandiaga Uno sebagai contoh figur yang memiliki uang sendiri untuk maju dalam pilkada di Jakarta.

“Tapi ada berapa orang kayak Sandi? Kalau wajah-wajah kalian ini susah nih jadi gubernur. (Karena) nggak punya Rp 300 miliar,” seloroh Prabowo disambut tawa massa di hadapannya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyebut apa yang dipaparkan Prabowo sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kritik atas kebiasaan politik yang terjadi di Indonesia setiap pilkada. Prabowo hanya memberikan contoh, bukan fakta yang terjadi di partainya. “Itu kritik, bukan kebiasaan di Gerindra,” kata dia tegas saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/1/2018).

Tingginya biaya untuk pilkada, dia melanjutkan, membuat Gerindra pernah mengusulkan agar kepala daerah tidak lagi dipilih langsung, melainkan kembali melalui DPRD.

Pada bagian lain, Ferry membantah pernyataan La Nyalla Mattalitti yang mengaku pernah dimintai uang Rp 40 miliar untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon gubernur Jawa Timur. Menurutnya, pernyataan tersebut harus dipertanggungjawabkan dan ditindaklanjuti.

Mantan Ketua MK Prof Mahfud MD, yang pernah ditawari menjadi calon Gubernur Jatim, pun memberikan kesaksian tak pernah ditanya-tanya atau dimintai uang.

“Waktu ditawari masuk bursa cagub Jatim alternatif untuk 3 parpol kemarin saya juga tak dimintai uang, malah dibilang tak usah memikirkan uang. Tapi saya tetap tak bersedia. Mengapa? Ya tak bersedia, begitu saja,” kicau Mahfud, 11 Januari 2018.

Ketua Garda 212 Ungkap Alasan Prabowo Ingin Uang Ditunjukkan di Depan

Ketua Garda 212 Ustaz Ansufri Idrus Sambo buka-bukaan soal interaksinya dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto soal uang pemenangan di pilkada. Prabowo ingin uang pemenangan ditunjukkan sebelum surat keputusan (SK) partai keluar.

“Pak Prabowo pernah menyampaikan sama saya, ‘Mengapa saya ingin dana itu cukup, mesti ditunjukkan di depan, karena saya tidak ingin nanti sudah kita keluarkan SK, ternyata orang tersebut tidak mampu mengeluarkan dana pertarungan itu atau dana pemenangan itu sehingga nanti gua capek lagi, udah gua kasih SK, partai gua kasih dukung dia, terus gua capek lagi nyari uangnya, gua nggak mau,'” tutur Sambo menirukan Prabowo.

Hal itu disampaikan Ustaz Sambo dalam jumpa pers soal keberadaan Garda 212 di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2018). Ustaz Sambo bicara dalam rangka sosialisasi syarat-syarat yang diajukan parpol bagi alumni dan simpatisan 212 yang berminat difasilitasi maju di Pemilu 2019. Garda 212 adalah wadah bagi alumni dan simpatisan 212 yang ingin terjun ke politik.

Jumpa pers
Jumpa pers Garda 212. (Bil Wahid/detikcom)

Sebelumnya, Ustaz Sambo bicara soal La Nyalla Mattalitti yang mengaku diminta duit Rp 40 miliar oleh Prabowo. Dia mengatakan, kalaupun benar, permintaan itu terlalu kecil untuk Pilgub Jatim.

“Pak La Nyalla mungkin demikian juga, apalagi dengar berita katanya disuruh bawa Rp 40 miliar untuk saksi, saya kira Rp 40 miliar itu terlalu sedikit untuk seukuran Jawa Timur,” ujarnya.

Ustaz Sambo mengatakan ada 3 syarat yang diminta Prabowo dari seseorang yang ingin menjadi caleg atau calon kepala daerah, yaitu uang yang cukup untuk bertarung, elektabilitas yang cukup untuk menang, dan komitmen mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019.

Dia lalu memberi contoh proses pengajuan salah seorang saudaranya sebagai calon kepala daerah di wilayah Aceh untuk Pilkada 2018 ini ke Gerindra. Ustaz Sambo menuturkan dirinya berupaya memenuhi 3 syarat yang diminta Prabowo.

“Ketika saya mengajukan salah satu saudara saya di Aceh, kita bikin survei dulu, kita tunjukkan ini hasil surveinya, kita sampaikan peluang menangnya dalam pilkada,” kata Ustaz Sambo dalam jumpa pers di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).

Saudara yang tak disebut namanya itu, dituturkan Ustaz Sambo, merupakan salah seorang yang paling cepat mengantongi surat keputusan (SK) pengusungan sebagai calon kepala daerah dari Gerindra, yaitu pada 8 Agustus 2017. SK bisa diperoleh dengan cepat karena syarat-syarat yang diminta sudah dipenuhi.

“Ketika ditanya punya uang nggak, saya bilang punya uang, cukup. Berapa? Saya kasih tahu nilainya, dibilang cukup segitu. Bagaimana elektabilitas, saya katakan 12 persen, masih cukup kecil, di atas itu masih ada dua kandidat yang cukup besar, di atas 20. Walaupun ini masih cukup kecil, tapi masih bisa menang karena secara kualitatif masih ada beberapa faktor,” tuturnya.

“Saya sampaikan faktor-faktornya, jadi masih masuk akal kemungkinan untuk menang, karena saudara saya memang dari birokrasi, jadi dia belum terlalu dikenal, jadi saya sampaikan alasan-alasannya,” sambung Ustaz Sambo.

Soal syarat ketiga, yaitu dukungan untuk Prabowo di 2019, Ustaz Sambo memastikan komitmen saudaranya. Apalagi, katanya, dia juga akan ikut mendukung Prabowo. Setelah semua syarat dipenuhi, Prabowo langsung memberikan SK untuk saudaranya itu.

 

(Baca juga: HEBOH SOAL ISU UANG MAHAR, GERINDRA SALAHKAN SISTEM PILKADA)

 

Sumber Berita Prabowo: Rp 300 Miliar untuk Nyagub Itu Paket Hemat, Ketua Garda 212 Ungkap Alasannya : Detik.com, Detik.com