Robertus Robet Seorang Dosen yang Jadi Tersangka Hina TNI Minta Maaf Lewat Video

Robertus Robet Seorang Dosen yang Jadi Tersangka Hina TNI Minta Maaf Lewat Video

Robertus Robet Seorang Dosen yang Jadi Tersangka Hina TNI Minta Maaf Lewat Video

Aktivis Robertus Robet ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian karena diduga menghina institusi TNI saat berorasi di depan Istana. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Robet menyampaikan klarifikasi melalui video.

Dalam video yang viral, Robet tampak berorasi sambil menyebut ‘ABRI tidak berguna’. Berikut potongan orasi Robet yang viral:

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Tidak berguna
Bubarkan saja
Diganti Menwa
Kalau perlu diganti Pramuka

Menyikapi video viral tersebut, Robet memberikan klarifikasi bahwa kritikan itu dimaksudkan untuk ABRI di masa lampau. Sebagai dosen, Robet menegaskan memberikan apresiasi terhadap TNI. Berikut klarifikasi lengkap Robet:

Saya Robertus Robet, belakangan ini beredar sebuah video saya di media-media sosial, saya menerima berbagai ragam reaksi dan keberatan. Oleh karena itu saya ingin sampaikan beberapa klarifikasi:

Pertama, lagu itu bukan saya yang membuat, melainkan lagu yang populer di kalangan gerakan mahasiswa di tahun 1998, lagu itu dimaksudkan sebagai kritik saya pada ABRI di masa lampau, bukan TNI di masa kini apalagi dimaksudkan untuk menghina profesi dan institusi TNI.

Sebagai dosen saya tahu persis upaya-upaya reformasi yang sudah dilakukan oleh TNI, dan dalam berbagai kesempatan, saya justru memuji reformasi TNI sebagai reformasi yang berjalan paling maju. demikian penjelasan saya, atas kesalahpahaman saya mohon maaf.

Sebelumnya, Robet ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi atas dugaan menghina TNI. Robet diduga melanggar Pasal 45 A ayat (2) Jo 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 207 KUHP mengenai dugaan tindak pidana menyebarkan informasi yang ditunjukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dana tau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dan/atau Berita bohong (hoax), dan/atau penghinaan terhadap penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia.

“Melakukan orasi pada saat demo di monas tepatnya depan istana dengan melakukan penghinaan terhadap institusi TNI,” kata Karo Penmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.

Simak videonya dibawah ini:

 

Sumber Berita Robertus Robet Seorang Dosen yang Jadi Tersangka Hina TNI Minta Maaf Lewat Video: Detik.com