Soal Kebijakan Anies-Sandi, Ruhut Sebut Pemilihnya Selamat Menikmati

Soal Kebijakan Anies-Sandi, Ruhut Sebut Pemilihnya Selamat Menikmati

Soal Kebijakan Anies-Sandi, Ruhut Sebut Pemilihnya Selamat Menikmati

Sejumlah kebijakan maupun program yang direncanakan Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno kerap menimbulkan kontroversi. Apalagi kebijakan yang dibuat bertentangan dengan pemerintahan sebelumnya.

Seperti dalam penataan kawasan Pasar Tanah Abang, dicabutnya larangan sepeda motor melintasi Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, atau rencana mereka menghidupkan becak di ibukota.

Kemudian dibukanya kawasan Monas untuk kegiatan kebudayaan dan keagamaan, bahkan belakangan pagar pembatas rumput juga telah dibongkar dan pengunjung diizinkan untuk menginjak rumput di kawasan Monas, dan beberapa kebijakan lainnya.

Terkait kebijakan-kebijakan yang kontroversi itu, politisi Ruhut Sitompul turut memberikan pendapat bernada satire kepada pendukung Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017 lalu.

“Selamatlah buat pemilihnya yang merasakan, bukan kita. Bagi pemilih selamatlah menikmati kepemimpinanya,” kata Ruhut kepada NNC, Jumat (18/1/2018).

Pasalnya, mantan petinggi Partai Demokrat ini menyebut, pemerintahan sebelumnya tentu sudah memikirkan secara matang sebelum membuat aturan atau kebijakan. Namun kini banyak yang diubah oleh Anies-Sandi.

“Monas kita liat aja apa yang akan terjadi. Kan udah di buka pagarnya. Soal becak, apa bisa di jamin becak-becak itu tetap di jalan perkampungan, tidak masuk jalan raya. Kita liat aja nanti,” ujar Ruhut.

“Karena timbul semua larangan (pemerintahan sebelumnya) itu kan karena sudah tahu dampaknya, sekarang dia (Anies) mau kembali lagi, suka-suka dia, dia gubernur,” sambungnya.

Tak hanya soal kebijakan yang bertentangan dengan pemerintahan terdahulu, mantan anggota DPR itu juga menyoroti soal realisasi program Anies-Sandi yang tidak sesuai dengan janji saat kampanye Pilkada. Sebagai contoh, ia menyinggung rumah dengan down payment (DP) atau uang muka nol rupiah (Rp0).

Dimana saat kampanye, Anies-Sandi mengaku akan membangun rumah tapak di tengah kota Jakarta. Selain rumah tapak, mereka juga sempat mewacanakan membangun rumah lapis. Namun saat ground breaking atau peletakan batu pertama rumah DP Rp 0 beberapa hari lalu, justru yang mau dibangun berbentuk seperti apartemen atau rumah susun (rusun).

“Ya sudahlah. Aku sudah capek ngeliatnya. Aku hanya tertawa termehek-mehek. Kan kita makin pusing, bedalah rumah dengan apartemen, karena itu jangan banyak bohonglah. Rumah ya rumah, apartemen ya apartemen,” tutup Ruhut.

Rumah DP Rp0 Berbentuk Rusun, Ruhut Tertawa Termehek-mehek

Politisi Ruhut Sitompul mengomentari rumah dengan down payment (DP) atau uang muka nol rupiah (Rp0) yang merupakan salah satu program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Ruhut mengaku lucu, lantaran rumah tersebut tidak sesuai dengan janji Anies-Sandi saat kampanye Pilkada DKI, untuk membangun rumah tapak di tengah kota Jakarta.

Selain rumah tapak, Anies-Sandi juga sempat mewacanakan membangun rumah lapis. Namun saat ground breaking atau peletakan batu pertama rumah DP Rp 0, justru yang mau dibangun berbentuk seperti apartemen atau rumah susun (rusun).

“Ya sudahlah. Aku sudah capek ngeliatnya. Aku hanya tertawa termehek-mehek,” kata Ruhut kepada NNC, Jumat (19/1/2018).

“Kan kita makin pusing, bedalah rumah dengan apartemen, karena itu jangan banyak bohonglah. Rumah ya rumah, apartemen ya apartemen,” tandas juru bicara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017 itu.

Seperti diberitakan, Gubernur Anies telah melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama rumah DP Rp 0 di Jalan H. Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis (18/1/2018). Rumah DP Rp0 yang dinamai Klapa Village ini, berbentuk vertikal seperti rusunami.

Hunian tersebut dibangun di lahan seluas 1,4 hektare milik Pemprov DKI Jakarta. PD Pembangunan Sarana Jaya akan membangun satu tower dengan total 703 unit, terdiri 20 lantai dengan rincian 513 unit tipe 36,190 unit tipe 21. Pengerjaannya ditargetkan selesai dalam 1,5 tahun.

Soal harga, untuk tipe 36 dibandrol Rp 320 juta, sedangkan tipe 21 seharga Rp 185 juta, dengan skema pembayaran menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP). Sementara angsurannya akan disesuaikan dengan kemampuan warga Jakarta yang penghasilannya di bawah dari Rp 7 juta per bulan.

 

(Baca juga: WARGA NGAKU PENDUKUNG ANIES KECEWA SAAT DATANGI LOKASI RUMAH DP 0 RUPIAH)

 

Sumber Berita Soal Kebijakan Anies-Sandi, Ruhut Sebut Pemilihnya Selamat Menikmati : Netralnews.com, Netralnews.com