Strategi Licik Kapitalis Pecah Belah Umat Untuk Kedudukan

Strategi Licik Kapitalis Pecah Belah Umat Untuk Kedudukan

Strategi Licik Kapitalis Pecah Belah Umat Untuk Kedudukan

2019 bakal capres yang akan jadi lawan kuat Jokowi, al: Jusuf kalla, Prabowo.

Kpu akan pakai aturan yang sama: kalau tidak ada 51% kemenangan, maka pemilu jadi dua putaran, dengan cara ini maka sudah dapat dipastikan Jokowi akan kalah.

Mereka akan pakai jurus yang kurang lebih sama seperti jurus mengalahkan Ahok kemarin. Bedanya: kalau kemarin image Ahok dibawa ke kristen kafir penista agama, nanti image Jokowi akan dibawa ke Jokowi komunis anti islam – Jokowi procina (aseng).

Teknik-teknik pecah belah sara akan terus makin digenjot, terutama radikalisme islam yang akan semakin dibakar membesar.

Melihat situasi kekalahan Ahok kemarin, sepertinya Gerakan pro rakyat sudah kalah dari Pilgub kemarin ini, karena gubernur yang naik besok adalah pion / agen dari gerakan intelijen radikalisasi islam di Indonesia, yang pada akhirnya yang diuntungkan adalah Freeport dan teman-temannya perusahaan-perisahaan globlalis Barat lainnya serta para konglomerasi jahat lokal nasional.

Bila nanti ada tiga pilihan capres di 2019: Prabowo, Jokowi, Jusuf Kalla, maka Indonesia barat akan pilih Prabowo dan indonesia timur pilih Jusuf kalla. Yang pilih Jokowi tidak akan lebih dari 40%, karena banyak rakyat kena propaganda Jokowi komunis, Jokowi pro aseng, Jokowi anti islam, Jokowi gagal sebagai presiden, dan setrusnya.

Pada putaran ke-2, Jokowi pasti kalah seperti Ahok kemarin ini, karena dua kubu pemilih Prabowo & pemilih JK akan menggabungkan suaranya.

Jikapun sampai Jokowi menang, indonesia akan dibuat rusuh, TNI & POLRI bakal kewalahan, karena yang rusuh seluruh indonesia, bukan hanya jakarta saja. Bayangkan saja bila 212 terjadi di 10 propinsi, TNI & POLRI tidak akan bisa berkutik.

Strategi licik ini sudah matang sekali dirancang intelijen asing dan sudah dibriefing kepada agen-agennya di indonesia, tentu saja demi amannya kepentingan Freeport dkk dalam mengeruk kekayaan negara ini.

Setelah rusuh dengan korban & kerugian cukup ‘wow’, akhirnya DPR/MPR diduduki kelompok anti-Jokowi, dan demi keamanan, TNI akan ambil alih penyelenggaraan negara. Mirip kudeta 1965 dulu waktu soekarno dijatuhkan. Dimana Soekarno ‘disandera’ oleh tentara dan dipaksakan alih kepemimpinan ke tangan Soeharto lewat supersemar yang sampai sekarang tidak surat aslinya belum pernah diketahui wujudnya.

Strategic plan jahat ini sudah sangat matang dan teruji keampuhannya. Hampir tidak mungkin gagal, terutama melihat fakta-fakta terakhir betapa mudahnya timses Ahok di-skak-mat. Untuk mengalahkan strategi licik, diperlukan otak lebih lihai daripd si licik. Bila masih menggunakan pola-pola konvesional seperti kemarin-kemarin, sudah pasti kalah telak.

Semoga presiden Jokowi siap menghadapi rencana jahat ini. Semoga tim penasehat presiden paham, bahwa kalahnya Ahok dalam pilgub kemarin ibarat main catur sudah mengorbankan ster-nya sendiri.

Anonymous,
24 april 2017(artikel dikirim via email)

 

Sumber Berita Strategi Licik Kapitalis Pecah Belah Umat Untuk Kedudukan : Gerilyapolitik.com