Tanggapi Mendagri Soal KTP, Ahmadiyah: Ada Syarat Ilegal yang Tak Sesuai Hukum
Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan warga Ahmadiyah tidak bisa mendapatkan keterangan di e-KTP sebagai pemeluk Ahmadiyah. Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) menyatakan mereka tak pernah ingin mendapatkan keterangan ‘Ahmadiyah’ di e-KTP.
“Seluruh komunitas Ahmadiyah tidak pernah ada yang ingin ditulis di kolom agama di KTP/e-KTP-nya sebagai agama Ahmadiyah karena Ahmadiyah bukanlah agama,” kata Yendra Budiana, jubir JAI, dalam penyataannya, Kamis (25/4/2017).
Yendra menyatakan seluruh komunitas Ahmadiyah menginginkan hak yang sama dengan warga negara lain untuk dituliskan dalam kolom agama e-KTP-nya menurut keyakinannya, dalam hal ini komunitas Ahmadiyah meyakini Islam sebagai agamanya. “Dalam kasus e-KTP, komunitas Ahmadiyah di Desa Manislor, Kuningan, Jawa Barat, komunitas Ahmadiyah sama saja ingin dituliskan Islam di kolom e-KTP-nya, namun tidak mau dipaksa mengikuti persyaratan ilegal yang tidak sesuai hukum, dan tidak berlaku umum yang disyaratkan Dukcapil Kuningan,” ujar Yendra.
Persyaratan itu, kata Yendra, adalah menandatangani surat pernyataan tanpa kop yang isinya pernyataan baiat masuk Islam. “Karena kami memang sudah beragama Islam dan syarat tersebut hanya diwajibkan untuk komunitas Ahmadiyah,” tutur Yendra. “Kami meminta hak yang sama sebagai warga negara untuk diterbitkan e-KTP. Jika sulit di Kabupaten Kuningan, maka bisa diterbitkan di Dukcapil Pusat di Jakarta yang secara peraturan memang diperbolehkan. Kami akan menolak e-KTP jika diterbitkan kosong di kolom agama karena berarti itu melanggar hukum, yaitu pemerintah wajib mencatatkan agama di kolom KTP sesuai keyakinan warga negaranya, dan kami ingin Islam sebagai agama kami dicatat di kolom KTP tersebut,” ucap Yendra.
Apa yang disampaikan Yendra tersebut menanggapi pernyataan Tjahjo Kumolo. Menurut Tjahjo, JAI harus tetap mencantumkan agama Islam dalam kolom agama. Sebab, Ahmadiyah merupakan aliran, bukan agama.
“Di beberapa daerah, warga Ahmadiyah tidak mau kalau kolom agama ditulis ‘Islam’, ya tidak diberikan e-KTP. Itu sikap pemerintah di daerah juga karena agama yang sah sesuai UU tersebut,” ujar Tjahjo.
Baca juga : Ternyata Inilah Penyebab Warga Ahmadiyah Sulit Dapat KTP Versi Mendagri
Sumber berita Tanggapi Mendagri Soal KTP, Ahmadiyah: Ada Syarat Ilegal yang Tak Sesuai Hukum : detik
Dedi Mulyadi berjanji menanggung biaya seluruh anak dari ledakan amunisi di Garut. Pada hari Senin,…
Jalan Kb.Sukabumi rusak hingga warga pertanyakan uang pajak. Ada sebuah spanduk berwarna putih dengan tulisan…
Israel jatuhkan bom saat warga Palestina Rayakan Idul Fitri. Sukacita Idul Fitri 1446 Hijriah masih…
Begini Ungkapan Atalia Praratya rasanya jadi istri Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,…
KPK akan panggil Ridwan Kamil atas dugaan korupsi BJB. Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyiapkan…
Dedi Mulyadi disindir menteri parawisata. Manteri Parawisata Widianti Putri Wardhana seperti menyentil sikap Dedi Mulyadi…
This website uses cookies.