Ustaz Solmed Merasa Tertekan Kejiwaan Saat Ditahan oleh Imigrasi Singapura

Ustaz Solmed Merasa Tertekan Kejiwaan Saat Ditahan oleh Imigrasi Singapura

Ustaz Solmed Merasa Tertekan Kejiwaan Saat Ditahan oleh Imigrasi Singapura

Pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) Singapura menyebut ustaz Sholeh Mahmoed Nasution (Solmed) hanya diwawancarai saat ditahan oleh Imigrasi Singapura. Ustaz Solmed sendiri merasa dirinya tidak diwawancarai saat ditahan selama lebih kurang 10 jam tersebut.

Solemd mengatakan, saat dirinya ditahan oleh pihak Imigrasi Singapura, dia langsung bertanya kepada temannya di Jakarta. Teman dia pun menjawab penahanan tersebut hal yang biasa dan paling memakan waktu satu sampai dua jam.

“Ternyata kan sampai 10 jam. Dan saat 10 jam itu, saya tidak ada wawancara. Dia berdiri cuma tanya nomor telepon, Facebook, email, terus pergi kabur. Kalau yang namanya wawancara berarti kan berhadapan ya, interogasi. Kalau saya dinyatakan clear syaa dinyatakan bisa pulang atau bisa masuk. Nah, ini tidak,” kata Solmed saat berbincang dengan detikcom, Minggu (4/6/2017).

Solmed mengatakan, selama 10 jam tersebut, dirinya ditahan di salah satu ruangan kecil berpendingin udara (AC). Ruangan itu juga terkunci. Pihak Imigras hanya sesekali mendatanginya dan itupun hanya bertanya singkat.

“Saya kan masuk kan jam 09.30 (waktu Singapura), (petugas) kemudian masuk lagi pukul 13.00, kita berarti dibiarkan berapa jam tuh? Masuk pukul 13.00 cuma tanya Facebook, email dan lain-lain, kemudian datang lagi pukul 17.30. Apakah itu yang dimaksud dengan wawancara? Tanya credit card, bawa uang berapa, kemudian bongkar tas, semua kita lakukan, tapi setelah itu dia pergi,” jelas Solmed.

“Pertanyaan saya itu masuk wawancara atau bukan? Apakah begitu prosedur pertanyaannya. Kalau yang saya tahu namanya interogasi, duduk berhadapan, tanya nama dan lain-lain,” tambahnya.

Meski demikian, selama ditahan tersebut, dirinya tidak mendapat perlakuan kasar secara fisik. Namun dia mengaku mendapat tekanan secara kejiwaan saat ditahan tersebut.

“Mengapa saya diperlakukan seperti ini? Dikunci, kita dpenjara, tidak punya akses komunikasi, mau ngapa-ngapain susah, dalam keadaan dingin, AC-nya kencang. Dan kita tidak tahu apakah clear atau tidak. Maksud saya kan tekanan-tekanan psikologi itu terjadi pada saat itu,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Ustaz Solmed ditahan oleh Imigrasi pada Sabtu (3/6). Pihak KBRI Singapura menyebut Solmed hanya diwawancarai.

“KBRI Singapura selama ini senantiasa memberi bantuan dan memastikan perlindungan hak-hak kekonsuleran setiap WNI dengan menghormati ketentuan hukum dan peraturan serta prosedur yang berlaku di negara setempat,” demikian pernyataan KBRI Singapura seperti staf KBRI Bidang Media Sosial dan Budaya Melati Sosrowidjojo dalam pernyataannya, Minggu (4/6/2017).

KBRI Singapura telah menerima informasi tertahannya Ustaz Solmed dan rekannya Syurohbiel Mahfudz. KBRI telah berkoordinasi dengan pihak ICA Singapura dan Ground Operation Airport Command, ICC (Air) ICA Bandara Changi.

“Informasi yang diperoleh bahwa kedua WNI tersebut diwawancarai dan tidak dilakukan penahanan,” kata Melati.

 

Baca juga : Wajar Pak JK Rasis, Jaman Masih Muda Ternyata Pernah Bakar Gereja

 

 

Sumber berita Ustaz Solmed Merasa Tertekan Kejiwaan Saat Ditahan oleh Imigrasi Singapura : detik