40 Terduga Teroris Ditembak Mati Polisi Mesir Terkait Ledakan Bom di Giza
Polisi Mesir menembak mati sebanyak 40 orang teroris yang diduga terlibat dalam aksi teror bom yang meledak di pinggir jalan yang mengenai bus yang membawa wisatawan menuju piramid Giza di Mesir pada Jumat (28/12) lalu. Dilansir AFP, 30 orang tewas di Giza, sementara 10 lainnya tewas di Sinai Utara dalam penyerangan yang terjadi pada Sabtu (29/12) pagi waktu setempat.
“Serangan itu terjadi Sabtu pagi, beberapa jam setelah peristiwa pemboman pinggir jalan yang terjadi Jumat malam,” kata salah seorang pihak keamanan Mesir kepada AFP.
Ia menambahkan, para terduga teroris itu diduga telah mempersiapkan serentetan serangan yang menargetkan lembaga intitusi negara terutama yang berhubungan dengan ekomoni, pariwisata, militer dan tempat ibadah umat Kristen.
Sementara berdasarkan keterangan dari Turis Saigon, perusahaan travel yang membawa rombongan turis itu mengatakan, penyerangan terjadi ketika para turis dalam perjalanan menuju sebuah restoran untuk makan malam.
Akibat ledakan bom itu, dua orang turis asal Vietman tewas dan 10 lainnya mengalami luka. Salah satu korban tewas bernama Nguyen Thuy Quynh.
Menurut pengakuan dari Nguyen Nguyen Vu (56) yang merupakan saudara perempuan Quynh, ia ikut pergi berwisata ke Mesir bersama dengan Quynh dan Le Duc Minh yang merupakan suami dari Quynh.
“Kami semua sangat terkejut, adikku dan suaminya sering bepergian dan mereka cukup berpengalaman dalam bepergian ke luar negeri,” kata Vu.
Ia juga berharap agar dirinya bisa segera membawa pulang jenazah adiknya kembali ke Vietnam. Sementara untuk suami Quynh saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat karena mengalami luka dalam insiden itu.
Berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri Mesir, dari penyerangan itu polisi menemukan berbagai macam senjata hingga bahan pembuat bom.
“Polisi menemukan sejumlah besar senjata dan amunisi serta bahan pembuatan bom,” kata keterangan Kementerian Luar Negeri Mesir dikutip dari AFP, Minggu (30/12).
Ditambahkan dalam keterangan itu, penyerangan ini berkaitan dengan ledakan bom dipinggir jalan Giza yang mengenai bus pembawa rombongan wisatawan pada Jumat (29/12) malam. Polisi bertindak cepat setelah mendapatkan informasi para terduga teroris itu sedang mempersiapkan serangkaian serangan lanjutan terhadap negara, lemba-lembaga pariwisata dan gereja.
“Informasi diterima oleh keamanan nasional bahwa sekelompok teroris berencana untuk melakukan serangkaian serangan agresif yang menargetkan lembaga-lembaga negara, terutama yang ekonomi, serta pariwisata, angkatan bersenjata, polisi dan tempat-tempat ibadah Kristen,” kata pernyataan itu.
Mengenai kronologi singkat penyerangan itu, dijelaskan serangan pertama terjadi di daerah Giza dengan menewaskan sebanyak 30 orang. Kemudian 10 teroris lainnya tewas dalam penyerangan di Sinai Utara.
“Di Giza sendiri dua penggerebekan dilakukan, pertama membunuh sebanyak 14 tersangka kemudian serangan kedua membunuh 16 lainnya. Sedangkan 10 sisanya tewas dalam penyerangan di ibukota Sinai Utara, El-Arish,” jelasya.
Industri pariwisata Mesri saat ini tengah berjuang untuk pulih dari serangkaian aksi teror yang terjadi dan ketidak stabilan negara yang selama ini terjadi. Para jihadis ISIS mengkalim bertanggung jawab dengan beberapa serangan yang terjadi sebelumnya di Mesir.
Militer Mesir juga telah melancarkan operasi besar dengan diberi nama ‘Operasi Sinai 2018’ sejak bulan Februari lalu di Semenanjung Sinai. Sejak awal operasi itu, juru bicara militer Mesir Tamer al-Rifai sebanyak 450 jihadis dilaporkan tewas.
Baca juga : ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Gereja di Kairo Mesir
Sumber berita 40 Terduga Teroris Ditembak Mati Polisi Mesir Terkait Ledakan Bom di Giza : kumparan