Masih Tersebarnya Buku Panduan SEA Games Bendera Terbalik
Lima hari sudah berlalu sejak pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Gemerlap kemeriahan pembukaan acara dua tahunan se-Asia Tenggara ini tak perlu dipertanyakan lagi.
Namun, di balik megahnya acara masih tersimpan sedikit cerita yang tidak mengenakkan untuk Indonesia. Dan, ya, ini masih menyoal insiden Buku Panduan Resmi SEA Games yang mencantumkan gambar Bendera Indonesia dipasang secara terbalik.
Sehari berselang dari kejadian, tepatnya pada Minggu (20/8), Pemerintah Malaysia melalui Menteri Luar Negeri Anifah Aman dalam pernyataan resminya menyesalkan kesalahan yang telah dilakukan oleh Panitia Penyelenggara (MASOC).
Tak hanya Anifah, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Khairy Jamaluddin langsung mengadakan pertemuan dengan Menpora Indonesia Imam Nahrawi untuk menyampaikan permohonan maafnya dan menjanjikan bahwa buku itu akan segera ditarik untuk kemudian dicetak ulang dengan format yang benar dan kemudian akan disebarkan kembali.
Lantas bagaimanakah kelanjutannya? Ternyata sampai sejauh ini, buku panduan itu belum ditarik dari peredaran.
“Sampai hari ini, laporan dari Malaysia yang kami terima, pihak sana belum ada kami lihat menarik buku panduan itu. Mencetak ulang pun belum mereka lakukan,” ujar Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto, Selasa (21/8/2017).
“Kami minta, selama SEA Games ini berlangsung, agar buku panduan itu ditarik dan dicetak ulang. Selambat-lambatnya, revisi buku panduan itu, diperbarui sebelum penutupan SEA Games.”
“Kami rasa, tidak sulit bagi Malaysia atau Panitia SEA Games menarik ulang buku panduan itu dan mencetak ulang. Malaysia kan bukan sekali ini juga menggelar kegiatan internasional,” jelasnya.
Berbagai kalangan, mulai dari pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia khususnya, berang atas kekeliruan yang dilakukan oleh Panitia Penyelenggara (MASOC). Tak pelak, seruan kekecewaan langsung merebak, salah satunya melalui media sosial Twitter.
Ribuan warganet dari Tanah Air melontarkan kekecewaan mereka melalui cuitan dengan tagar #shameonyoumalaysia dan #ganyangmalaysia yang membanjiri lini masa Twitter dalam dua hari setelah kejadian.
Masalah tak hanya sampai di sana, insiden lain kemudian menaungi atlet dari Indonesia selama SEA Games yakni Tim Takraw Putri Indonesia yang harus memutuskan Walk Out (WO) saat menghadapi tuan rumah Malaysia di Stadium Tasik Titiwangsa, Kuala lumpur, Malaysia, Minggu (20/8) lalu. Tim Indonesia merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit utama Muhammad Radi dari Singapura.
“Untuk sepak takraw (putri), kami memaklumi emosional para pemain dan pelatih. Kami tidak ingin kecewa dengan keputusan walk out itu. Karena alasan dari pelatih, bisa kami terima. Walaupun kami tidak merekomendasikan mundur itu, ya, dan atlet kita harus tetap bermain, karena mundur sama saja merugikan atlet-atlet kita sendiri.”
“Kami juga meminta agar atlet-atlet Indonesia di SEA Games tetap fokus bertanding. Sebab kalau mereka terpancing dan emosional, itu malah akan merugikan atlet-atlet kita sendiri. Kita juga harus melihat kejadian ini sebagai usaha negara-negara rival memanfaatkan situasi untuk memancing emosional dan psikologis atlet-atlet kita,” jelas Gatot.
(Baca juga : KBRI KUALA LUMPUR JELASKAN PERTEMUAN SOAL INSIDEN BENDERA TERBALIK)
(Baca juga : TIM SEPAK TAKRAW PUTRI MELAKUKAN WO, SAAT DICURANGI LAWAN MALAYSIA)
Sumber Berita Masih Tersebarnya Buku Panduan SEA Games Bendera Terbalik : Kumparan.com