Fahri Hamzah Kritik Klaim MRT Jakarta Bisa Terwujud Berkat Keputusan Jokowi-Ahok
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan Moda Raya Terpadu atau MRT tak serta merta dibangun di pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi. Ia mengatakan MRT merupakan proyek yang sudah dirancang sejak tahun 1985 dan melibatkan banyak pihak.
Pernyataan itu disampaikan Fahri menanggapi klaim Jokowi yang menyebut MRT Jakarta terwujud berkat keputusan dirinya bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat memimpin DKI Jakarta. Jokowi dan Ahok merupakan gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2012-2017.
Fahri mengibaratkan Jokowi seperti anak yang menerima harta warisan melimpah dari presiden-presiden terdahulu, tak terkecuali soal MRT.
“Kan Pak SBY terima dari ibu Megawati itu cuman 400 kurang dari Rp400 miliar. Setahu saya kurang. Tapi Pak Jokowi menerima dari pak SBY Rp2.200 triliun ya kan, artinya dia itu datang sebagai anak ‘orang kaya’. Itu yang menyebabkan dia [Jokowi] boleh ngutang dan dia boleh membangun apa saja yang dia mau. Itu loh. Pak Jokowi itu,” kata Fahri di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (25/3).
Melihat hal itu, Fahri menilai Jokowi tak bisa serta merta mengklaim bahwa MRT merupakan hasil kerja kerasnya sendirian.
Kalaupun MRT diresmikan saat pemerintahan Jokowi, Fahri meminta agar hasil pekerjaan itu harus diumumkan sebagai sebuah rantai kerja kolaborasi dari pemerintahan sebelumnya.
“Jangan katakan enggak ada presiden sebelumnya, enggak ada gubenur sebelumnya, ‘ini semua kerjaan saya’. Tidak boleh begitu, ini semua rantai pekerjaan karena yang akan mangkrak kalau pak Jokowi tak terpilih, yang akan mangkrak kan banyak,” kata dia.
Jokowi sebelumnya sempat mengaku heran proyek pembangunan MRT di Jakarta tertunda sampai 30 tahun lamanya. Oleh karena itu, ia mengatakan bersama Ahok mengambil keputusan politik untuk memulai pembangunan transportasi massal tersebut.
“Negara sebesar Indonesia ini masa baru punya MRT sekarang. Itu pun putusan politiknya, kami putuskan saat saya jadi gubernur saat itu dengan Pak Ahok,” kata Jokowi di hadapan pengusaha yang tergabung dalam Pengusaha Pekerjaan Pro Jokowi (Kerjo), di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta berencana mengetok palu tarif MRT pada hari ini, Senin (25/3).
Fahri menduga tarif transportasi umum MRT Jakarta akan bermasalah dan membebani masyarakat dengan tarif mahal.
“Dugaan saya harga tidak akan murah. Harga akan mahal tapi tetap akan dijajali oleh orang karena kalau MRT-nya tidak terlalu padat ya lebih bagus kan. Tapi mahal,” kata Fahri.
Fahri lantas membandingkan kondisi MRT Jakarta dengan MRT Palembang yang sepi penumpang. Ia memprediksi MRT Jakarta akan ramai karena penduduknya pasti membutuhkan transportasi massal yang baik meski mahal.
“MRT Palembang itu mangkrak karena tak visible. saya ga percaya MRT Jakarta mangkrak karena di sini tempatnya duit, 70 persen duit ada disini. Di sini memang tempat orang yang memerlukan mass transportation gitu,” kata dia.
Baca juga: Tanggapan BTP atau Ahok soal Peresmian MRT di Jakarta
Sumber Berita Fahri Hamzah Kritik Klaim MRT Jakarta Bisa Terwujud Berkat Keputusan Jokowi-Ahok: Cnnindonesia.com