Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 5)
Sebelum melanjutkan artikel berita bagian 5 ini, ada baiknya bila belum membaca bagian 1, 2, 3 dan 4, silahkan baca dulu biar nyambung jalan ceritanya, silahkan baca dibawah ini.
Baca juga : Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 1)
Baca juga : Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 2)
Baca juga : Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 3)
Baca juga : Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 4)
Dalih Penistaan Agama
Kivlan Zen mengejutkan saya ketika menyatakan bahwa Gubernur Ahok telah memberi “sebuah berkah” kepada gerakan tersebut dengan “keseleo lidahnya” terkait Al-Maidah ayat 51.
Dalam penampilan mereka di muka publik, para pemimpin gerakan diharuskan mengklaim mereka selamanya terluka oleh ucapan Ahok. Tapi salah satu dari mereka, dengan senyum simpul, mengakui secara strategis pernyataan Ahok itu mereka terima dengan senang hati, karena ia memungkinkan FPI dan para sponsornya menggeser perimbangan kekuasaan di Indonesia, melesatkan reputasi mereka dari preman jalanan menjadi pakar agama.
Lebih dari itu, saat saya duduk dengan Usamah dan para pimpinan gerakan lain, yang dengan setengah bercanda ia sebut sebagai “politbiro”, mereka secara santai berdebat tentang boleh tidaknya nonmuslim memimpin umat Islam. Mereka melakukan itu ketika mendiskusikan Hary Tanoe, yang secara berlebihan mereka puji sebagai pendukung utama gerakan mereka—melalui bantuan dana langsung dan stasiun televisinya, yang kena tegur KPI karena bias politik yang terlalu pro-gerakan secara tak wajar dan ketidakakuratan dalam pemberitaan—dan garis hidup yang mereka bayangkan terhubung dengan Presiden Donald Trump.
Mereka yang berada di ruangan itu satu suara menginginkan pemerintahan Prabowo-Hary Tanoe, Hary sebagai presiden dan Prabowo sebagai wakil, atau sebaliknya, tergantung poling.
Persoalannya, dan sepertinya tidak terlalu mengusik mereka, Hary adalah seorang China-Kristen seperti Ahok. Apabila standar yang mereka tetapkan kepada Ahok dipegang teguh, seharusnya Hary tidak masuk kualifikasi untuk memimpin Jakarta, apalagi Indonesia.
==========
Laporan aslinya dirilis pertama kali di The Intercept berjudul: “Trump’s Indonesian Allies in Bed with ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President”. Tirto mendapatkan izin dari Allan Nairn untuk mempublikasikan edisi Indonesia khusus untuk pembaca Indonesia. Penerjemahan dikerjakan dengan menanggalkan beberapa bagian yang kami anggap minor. Tentang sosok Allan Nairn, baca kisah lengkap sepak terjangnya DI SINI.
Sumber berita Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar (bagian 5) : tirto.id