Anies Akan Tata 16 Kampung, Warga Minta Anies-Sandi Tak Ada Penggusuran dan Penertiban PKL
Peluncuran persiapan program Community Action Plan (CAP) resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Anies, ini merupakan upaya mengubah Jakarta.
“Sampaikan pada warga lain yang belum hadir, bahwa kita sedang mengubah Jakarta. Mari kita tabah untuk saling menuntaskan kerja ini,” ucap Anies di Waduk Pluit, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/1/2018).
Anies mengatakan tidak mungkin perubahan terjadi dalam sekejap. Ia mengajak warga untuk bekerja sama dengan sepenuh hati.
“Tidak bisa kita melakukan perubahan hari ini besok langsung berubah. Ini perlu waktu. Tapi kalau kita kerja bersama-sama sepenuh hati insya allah membawa kebahagiaan bagi kita semuanya,” imbuhnya.
Anies mengatakan seluruh warga DKI menginginkan kesejahteraan. Menurutnya, masalah kesejehteraan itu merupakan tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta untuk berpihak pada rakyat kecil.
“Kita semua menyadari di Jakarta ini datang warga darimana-mana. Semua datang kesini ingin kehidupan yang lebih baik, ingin dapat kesempatan setara. Tidak ada yang datang ke Jakarta ingin hidup terus miskin. Semua ingin hidup sejahtera,” ujar Anies.
“Ini tanggung jawab pemerintah. Saya sampaikan Pemprov DKI harus berpihak pada yang lemah. Pemprov DKI harus berpihak pada mereka yang tersingkirkan,” tambahnya.
CAP merupakan program Pemprov DKI Jakarta di bawah Dinas Permukiman Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP). Tujuannya untuk peningkatan kualitas kawasan permukiman kampung-kampung di Jakarta.
Total ada 16 kampung yang rencananya akan ditata. Kampung-kampung tersebut terhimpun dalam Jaringan Miskin Rakyat Kota (JRMK).
1. Kampung Lodan
2. Kampung Kerapu
3. Kampung Tongkol
4. Kampung Muka
4. Kampung Aquarium
5. Kampung Marlina
6. Kampung Kunir
7. Kampung Nelayan Kerang Ijo
8. Kampung Gedung Pompa
9. Kampung Elektro
10. Kampung Rawa Barat
12. Kampung Rawa Timur
13. Kampung Tembok Bolong
14. Kampung Kali Apuran
15. Kampung Blok Empang
16. Kampung Prumpung
Warga Perkampungan Minta Anies-Sandi Tak Ada Penggusuran dan Penertiban PKL
Ribuan warga yang tinggal di berbagai kawasan perkampungan di DKI Jakarta, tengah berkumpul bersama pihak dari Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara serta Jakarta Barat, di Kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, untuk ikuti acara Community Action Plan (CAP).
Para warga dari berbagai perkampungan itu, desak Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta agar tidak ada lagi penggusuran bangunan kumuh dan penertiban Pedagang Kali Lima (PKL).
“Kita semua warga miskin dan tinggal wilayah perkampungan diwilayah DKI Jakarta meminta Anies Sandi jangan pernah melaksanakan soal penggusuran bangunan kumuh dan penertiban PKL. Kami akan tertib, kami akan bahagia, bila Pak Anies-Sandi dengan tegas dan mau untuk tidak ada lagi penggusuran dan penertiban ya. Ini bukan hanya kemauan saya tapi kemauan semua warga dan pedagang,” ucap Cahyo (40) yang tinggal di Kawasan Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat, Minggu (14/1/2018).
Hal yang sama diucapkan Maman (41), selaku PKL Volvo, Penjaringan, Jakarta Utara. Harap Maman, Anies-Sandi segera menyetop perihal penertiban PKL liar.
“Jangan lagi ada penertiban PKL. Walau kami pedagang PKL liar, kami mau juga dianggap ya resmi sebagai pedagang binaan pemerintah di Jakarta. Kami kan cari uang halal. Tak mencuri hak orang. Intinya saya mau tak ada lagi yang namanya penertiban pedagang,” ucap Maman.
(Baca juga: SAAT KAMPANYE ANIES MENENTANG PENGGUSURAN, JADI GUBERNUR LAIN LAGI)
Sumber Berita Anies Akan Tata 16 Kampung, Warga Minta Anies-Sandi Tak Ada Penggusuran dan Penertiban PKL : Detik.com, Wartakota.com