Internasional

Bentrokan Pendemo dan Polisi di Prancis Kembali Pecah

Bentrokan Pendemo dan Polisi di Prancis Kembali Pecah

Kepolisian Prancis terlibat bentrok dengan para demonstran yang menamakan diri “Rompi Kuning” di pusat kota Paris. Petugas kepolisian mulai menembakkan gas air mata untuk meredam aksi demonstran.

Diberitakan Reuters, juru bicara kepolisian setempat mengatakan terdapat sekitar 1.500 demonstran yang melaksanakan aksi di kawasan ikonik Champs Elysees. Pihak kepolisian menahan 211 orang yang kedapatan membawa sejumlah senjata seperti palu, tongkat baseball, dan senjata lainnya.

Unjuk rasa rompi kuning di Paris, Prancis, (8/12/2018).

Sementara itu, ratusan demonstran lainnya bergerak menuju monumen Arc de Triomphe, di Kota Paris, yang pada aksi sebelumnya menjadi tempat penjarahan dan pembakaran mobil oleh demonstran.

“Kami akan lakukan apapun yang kami bisa, agar hari ini dilalui tanpa kekerasan. Dialog yang kami mulai pada minggu ini akan berlanjut sehingga dapat menghasilkan hasil terbaik,” ujar Perdana Menteri Prancis Eduard Philippe, Sabtu (8/12).

Massa rompi kuning melakukan aksi protes di kota Paris, Prancis.

Sebelumnya, Philippe mengatakan menurunkan 89.000 polisi dalam skala nasional untuk mengantisipasi demonstrasi berakhir ricuh. 8.000 di antaranya ditempatkan di pusat Kota Paris.

Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan kepada situs berita online, Brut. Dia meminta para pengunjuk rasa damai untuk tidak terlibat dengan demonstran garis keras.

“Pembuat onar hanya bisa efektif ketika mereka menyamar sebagai rompi kuning. Kekerasan bukanlah cara yang baik untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Sekarang saatnya untuk diskusi,” katanya.

Laporan Reuters, selain gas air mata, pihak kepolisian juga menurunkan mobil lapis baja untuk meredam demonstran yang bertindak anarkis.

Unjuk rasa rompi kuning di Paris, Prancis, (8/12/2018).

Demonstrasi ini bermula saat masyarakat menentang rencana kenaikan harga BBM oleh Presiden Emannuel Marcon. Karena adanya penolakan ini, Pemerintah Prancis telah membatalkan rencana tersebut.

Langkah itu diambil untuk meredam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok ‘Rompi Kuning’. Langkah ini dianggap paling tepat untuk menghentikan kerusuhan massa yang merugikan Prancis hingga jutaan dolar.

Namun, tuntutan meluas. Saat ini demonstran mulai menyuarakan untuk penerapan pajak yang lebih rendah, gaji yang lebih tinggi, biaya energi yang lebih murah, ketentuan pensiun yang lebih baik dan bahkan pengunduran diri Macron.

 

 

Baca juga : Sebut GP Ansor Organisasi Sesat, PBNU Minta Saudi Tarik Dubesnya

 

 

Sumber berita Bentrokan Pendemo dan Polisi di Prancis Kembali Pecah : kumparan.com

 

 

Mister News

Recent Posts

Jemaah Umroh asal indonesia mengalami kecelakaan di Arab

Jemaah umroh asal Indonesia mengalami kecelakaan di Arab Saudi 6 orang meninggal dunia. Kecelakan tragis…

3 hari ago

Gubernur Jateng Hapus Tunggakan Pajak dan Denda Kendaraan

Gubernur Jateng hapus tunggakan pajak dan denda kendaraan. Setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membuat…

3 hari ago

Perjalanan Mudik Lebih Nyaman Bayar Tol Pakai BRIZZI!

Perjalanan mudik lebih nyaman bayar tol pakai BRIZZI!. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI…

4 hari ago

Driver Ojol dapat THR Lebaran Rp1 Juta Per Orang dari Prabowo

Driver ojol dapat THR lebaran Rp1 juta per orang dari Prabowo. Presiden Prabowo Subianto menghimbau…

4 hari ago

Muhammadiyah tetapkan Lebaran 2025 pada Senin 31 Maret

Muhammadiyah tetapkan lebaran 2025 pada Senin 31 Maret. Penetapan ini merupakan keputusan resmi yang diambil…

4 hari ago

Jeje Govinda Bingung saat ditanya Dedi Mulyadi Soal Banjir

Jeje Govinda bingung saat ditanya Dedi Mulyadi soal banjir. Jeje Govinda berhasil meraih jabatan Bupati…

5 hari ago