Cerita Warga yang Selamat Hadapi Maut saat Tanggul di Jati Padang Jebol Lagi
Gito (45) berjuang mempertahankan nyawanya saat air limpahan Kali Pulo menerjang permukiman warga akibat tanggul jebol di RT03/06 Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (20/12).
“Saya kira saya bakal meninggal. Airnya kuat banget, saya sampai sesak,” kata Gito saat ditemui di lokasi tanggul jebol.
Tanggul Kali Pulo di Jati Padang kembali jebol pasca hujan deras mengguyur Jakarta sepanjang siang. Jebolnya tanggul itu berlangsung cepat tanpa disadari Gito sekitar pukul 14.30.
Saat kejadian, Gito tengah berkeliling mengingatkan warga yang bermukim sekitar tanggul untuk waspada. Pasalnya, akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (19/12) malam, arus sungai Kali Pulo sangat deras dan hampir melewati tanggul.
Gito sempat mampir di kediaman Maman, yang berada satu meter di depan tanggul. Ia mengingatkan anak Maman, Yanti, untuk merapikan rumah dan bersiap-siap jika tanggul jebol sewaktu-waktu.
“Lalu tiba-tiba terdengar suara gemuruh air. Suaranya kencang,” kata Gito.
Gito latas melihat tanggul di depan rumah Maman yang mulai retak. Syahdan, Yanti memegangi retakan agar tidak jebol. Gito secara spontan menggantikan Yanti untuk menahan tanggul.
Akan tetapi kuatnya arus Kali Pulo tak bisa dibendung oleh Gito seorang diri.
Gito dan Yanti pun terlempar ke dalam rumah Maman. Mereka berusaha melawan arus tapi arus membuat mereka pontang-panting.
“Saya kunang-kunang, nyesek banget. Terus saya dengar bu Yanti teriak-teriak kejepit kulkas,” ujarnya.
Tanpa pikir panjang, Gito berusaha menyelamatkan Yanti. Yanti sudah dalam kondisi tak sadarkan diri saat Gito membopongnya keluar melawan arus deras.
Di luar sudah banyak warga yang berkumpul, tetapi tidak bisa menolong ke dalam rumah karena luapan air yang semakin meninggi. Ketika tanggul jebol, ketinggian air di rumah Maman mencapai dada orang dewasa.
Yanti pun dibawa ke Puskesmas terdekat untuk penanganan medis. Saat ini Yanti, Gito, dan satu korban lainnya, Martin, sudah berada dalam pengawasan Ketua RT 14 RW 06 Mardana.
Bangun tanggul sementara
Warga RW 06 Jati Padang kini membangun tanggul sementara untuk menopang aliran Kali Pulo. Warga dibantu satuan petugas yang terdiri dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Sumber Daya Air, dan Satpol PP.
Pengawas dari Suku Dinas Air Pasar Minggu Anwar Wartoyo menargetkan pembangunan tanggul rampung malam ini. Tanggul sementara akan berukuran sekitar lima meter, menutupi bagian tanggul yang jebol.
“Mudah-mudahan bisa beres malam ini. Tanggul ini untuk sementara saja,” kata Anwar saat ditemui CNNIndonesia.com di lokasi tanggul jebol.
Untuk membangun tanggul sementara, kata Anwar, petugas akan memasang dolken atau kayu yang kuat menahan arus air. Dolken akan berfungsi sebagai rangka tanggul dan dibenamkan ke tanah. Lalu karung-karung pasir akan difungsikan sebagai pemberat dan penahan air.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com saat ini sudah ada puluhan sak pasir yang siap digunakan di sekitar lokasi tanggul. Ada juga tumpukan dolken.
“Semua bahan sudah disediakan oleh Sudin Tata Air Kecamatan Pasar Minggu,” kata Anwar.
Jebolnya tanggul di Jati Padang telah menyebabkan puluhan rumah tergenang air dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 0,5 hingga 1,5 meter.
Sampai saat ini sudah ada tiga korban akibat tanggul jebol. Gito dan Martin mengalami luka ringan tergores patahan tanggul, sementara Yanti tertimpa kulkas yang terbawa arus deras air.
(Baca juga: SETELAH DINAMAI TANGGUL BASWEDAN, WARGA JATI PADANG MALAH KEBANJIRAN PARAH)
Sumber Berita Cerita Warga yang Selamat Hadapi Maut saat Tanggul di Jati Padang Jebol Lagi: Cnnindonesia.com