Di Kota Asal Jusuf Kalla Ini, Aksi Kebangsaan 1000 Lilin Diserang FPI, Pesanankah?
Aksi bakar lilin untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang digelar di depan Rumah Sakit Stella Maris, Pantai Losari, Makassar, dibubarkan oleh massa FPI Sulawesi Selatan dan HMI Cabang Makassar, Sabtu malam (13/5/2017).
Beruntung aparat dari Polrestabes Makassar dan TNI ikut mengawal aksi hingga tidak terjadi keributan antar dua kelompok massa tersebut. Massa FPI melarang warga Makassar yang ingin menggelar “Malam 1.000 Lilin untuk Ahok” yang digelar di dalam kawasan anjungan Pantai Losari.
Baca juga : Massa FPI Bubarkan Aksi 1.000 Lilin untuk Ahok di Pantai Losari
Ketua HMI Cabang Makassar Muwaffiq Nurimansyah yang ikut memimpin aksi kadernya menyebutkan kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok di Jakarta tidak semestinya didramatisir dan melebar hingga melibatkan warga Makassar.
“Kasus Ahok ini kasus pidana dan personal, jangan dibawa-bawa ke sentimen agama karena bisa memancing isu SARA. Jangan lagi bikin kegiatan 1.000 lilin untuk Ahok, kami akan padamkan,” pungkas Muwaffiq.
Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto turun tangan menengahi kedua kelompok agar tidak terjadi bentrokan. Ramdhan mengaku aksi dukung Ahok ini hanya menyebar di sosial media dan tidak memiliki izin dari pihak kepolisian. Ia juga mengaku tidak ada kelompok ormas yang melaporkan bertanggung jawab pada aksi ini.
“Masyarakat Makassar yang dewasa, bisa dilihat dalam tensi tinggi, tetap bisa berpikir rasional, kita tidak boleh terprovokasi, semuanya bersaudara, jangan ternoda oleh kepentingan yang tidak kita pahami sebenarnya apa. Rencananya kami akan bikin pertemuan tokoh lintas agama,” ujar Ramdhan.
Sementara itu, menurut warga Makassar pendukung Ahok, Jefriar Dunda menyesalkan adanya pembubaran aksi solidaritas untuk Ahok dari kelompok FPI.
“Kita datang mau ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya kenapa dibubarkan? Kita tidak bawa-bawa persoalan agama, karena kita ini hidup di negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” kata Jefriar.
Disinilah letak kejanggalan karena bukan persoalan agama, tapi ini adalah aksi Kebangsaan 1000 Lilin untuk NKRI, siapapun warga negara Indonesia punya hak untuk berkumpul dan bernyanyi lagu kebangsaan Indonesia apalagi dibawakan dengan hikmat dibawah sinar bulan dengan menyalakan lilin.
Mungkinkah ini adalah pesanan dari pihak tertentu untuk memberangus kebebasan hak warga negara dengan topeng sentimen agama atau SARA yang tidak suka melihat Indonesia bangkit?
Sumber berita Di Kota Asal Jusuf Kalla Ini, Aksi Kebangsaan 1000 Lilin Diserang FPI, Pesanankah? : (detikcom/gerpol)