Dituding Simbol Komunis Patung Pahlawan Terancam Dirobohkan
Selepas salat Jumat, akan ada dua dua demonstrasi yang digelar di Jakarta. Pertama, aksi 299 yang dipusatkan di gedung DPR. Kedua, apel akbar melawan bangkitnya komunisme di Indonesia yang digelar di Tugu Tani.
Apel akbar di Tugu Tani, tak jauh dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, digelar oleh Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) dengan koordinator Rahmat Himran.
Rahmat Himran ini juga pernah menjadi koordinator Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Komunis, yang berdemo di kantor YLBHI pada Minggu, 17 September 2017 malam. Unjuk rasa di malam hari itu berakhir ricuh.
Himran memilih lokasi ini bukan tanpa alasan. Himran berpendapat Patung Tani adalah simbol komunisme, sehingga perlawanan pada komunisme dipusatkan di daerah sibuk itu. “(Patung itu) Simbol komunis,” katanya saat dikonfirmasi kumparan, Jumat (29/9) pagi.
Sudah Sejak Dulu Dituduh Simbol Komunis
Bukan kali ini saja Patung atau Tugu Tani disebut sebagai simbol komunisme. Pada tahun 2001, Aliansi Anti Komunis (AAK) mengancam merobohkan patung itu. Pada tahun 2016, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath juga mengusulkan agar patung itu dirobohkan karena merupakan simbol komunisme.
Tahu kah Anda sejarah Patung Pahlawan atau Tugu Tani yang terletak di Pusat kota Jakarta? simak melalui infografis berikut. #SejarahJakarta pic.twitter.com/FR42o2k8ge
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) December 28, 2016
Sementara, Pemprov DKI Jakarta menyebut patung itu bernama Patung Pahlawan. Patung itu menceritakan seorang ibu yang memberikan bekal kepada anaknya yang hendak berangkat berperang. Patung perunggu sumbangan Uni Soviet yang terpasang di segitiga Menteng itu diresmikan Presiden Sukarno tahun 1963.
Baca juga : “Ngapain Ribut soal PKI, Masalah yang Parah itu Korupsi dan Intoleransi”
Sumber berita Dituding Simbol Komunis Patung Pahlawan Terancam Dirobohkan : kumparan