Fadli Sebut Gedung DPR Lebih Penting Ketimbang Seminar Internasional
Wakil Ketua DPR Fadli Zon membandingkan anggaran pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan anggaran acara pertemuan tahunan Internasional Monetary Fund-World Bank di Nusa Dua, Bali, tahun 2018.
Kata Fahri, pemerintah seharusnya memprioritaskan APBN untuk pembangunan gedung baru DPR ketimbang untuk acara pertemuan internasional itu.
Menurutnya, pembangunan Gedung DPR lebih bisa dirasakan manfaatnya ketimbang acara tersebut.
“Ya itu mau seminar IMF Rp1 triliun di Bali tahun depan. Ya mendingan bikin Gedung DPR. Ini milik negara, bukan milik perorangan. Kalau seminar kan habis,” ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/10).
Fadli menegaskan, anggaran Rp601 miliar untuk penataan kawasan parlemen termasuk di dalamnya membangun gedung baru DPR bukan usulan baru.
Anggaran itu sudah melewati pembahasan dengan pemerintah dan telah masuk dalam APBN tahun 2018.
Lebih lanjut, Fadli menuturkan, rencana pembangunan gedung baru DPR merupakan sebuah keharusan. Pembangunan itu masuk dalam proyek penataan kawasan parlemen yang sejak lama direncanakan.
“Itukan memang sudah melalui proses bersama dengan pemerintah. Kita memerlukan itu,” ujarnya.
Meski demikian, Fadli mengaku, manfaat gedung baru DPR baru belum bisa dirasakan dalam waktu dekat. Hal itu terkait proses pembangunan yang diperkirakan memakan waktu lama.
Proyek penataan kawasan parlemen berupa pembangunan gedung baru dan alun-alun demokrasi senilai Rp601 miliar masuk dalam APBN 2018 dan telah disahkan dalam rapat paripurna DPR, Rabu (25/10).
Seluruh anggaran itu untuk pembangunan gedung baru DPR sebesar Rp320,44 miliar dan alun-alun demokrasi Rp280 miliar.
Alokasi anggaran sebesar Rp601 miliar itu masuk ke dalam anggaran DPR 2018 sebesar Rp5,7 triliun.
Sumber Berita Fadli Sebut Gedung DPR Lebih Penting Ketimbang Seminar Internasional : Cnnindonesia.com