Gerebek Diskotek MG, BNN Temukan Pabrik Sabu Cair Rp 400 Ribu per Botol
BNN mengungkap modus peredaran sabu-sabu cair yang dikemas ke botol air mineral di diskotek MG di Kedoya, Jakarta Barat. Setidaknya 120 orang yang terindikasi positif sabu-sabu diamankan dalam penggerebekan ini.
Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Johny Pol Latupeirisa mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, pihaknya menemukan 1 botol sabu-sabu cair tersebut dijual dengan harga Rp 400 ribu.
“Harga Rp 400 ribu bisa dipakai 4 orang, mengandung amphetamine dan methamphetamine,” ungkap Johny di lokasi penggerebekan, Minggu (17/12).
Dia mengatakan, sabu-sabu cair ini tak dijual kepada sembarang orang. Pihak diskotek, kata Johny, menjual kepada orang yang memiliki member dan sudah mengenal dekat dengan pihak pengelola diskotek.
“Harus punya kartu member, nah cara dapatkannya mereka harus main-main ke dalam dulu sampai dekat sama pihak diskoteknya. Kalau dinilai sudah deket nih, baru dikasih member,” ujarnya.
Dia menjelaskan, peredaran sabu-sabu cair yang dikemas dalam botol air mineral ini merupakan modus lama. Dalam penggerebekan kali ini pihaknya mengamankan barang bukti 80 botol sabu-sabu cair dan sejumlah botol kosong.
Sabu-sabu cair tersebut diracik di lantai 2 Diskotek MG, yang juga menjadi laboratorium.
“(Barang bukti yang ditemukan) Laboratorium bahan kimia maupun yang sudah jadi,” ungkapnya.
Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Johny Pol Latupeirisa mengatakan, pihaknya telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka.
“Tersangka kemungkinan sampai dengan 10 orang lebih,” kata Johny di lokasi penggerebekan, Minggu (17/12).
Namun, Johny masih enggan mengungkapkan identitas para tersangka. Dia mengaku masih melakukan pencarian terhadap pemilik pabrik sabu-sabu cair tersebut.
120 orang yang terbukti positif menggunakan sabu dan ekstasy diamankan
Saat penggerebekan, petugas setidaknya mengamankan 120 orang yang terbukti positif menggunakan sabu-sabu. Salah satunya adalah Nita, seorang DJ di Diskotek MG.
Nita mengatakan sebelumnya tak pernah memakai sabu-sabu cair tersebut. “Biasanya enggak pakai, malem ini pakai karena dikasih tamu, apes sih,” kata Nita.
Terkait keberadaan pabrik sabu-sabu di diskotek tempatnya bekerja, Nita mengaku tak mengetahuinya. Sebab, Nita beralasan dirinya tak diberikan akses untuk ke lantai 2 sampai 4 Diskotek MG.
Saat penggerebekan itu sejumlah pengunjung tampak teler diduga karena mengonsumsi sabu-sabu.
Penggerebekan yang dilakukan di Diskotek MG, Jl Tubagus Angke, Jakarta Barat, Minggu (17/12). Penggerebekan dipimpin langsung deputi pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari.
“Hasil urin sementara sekitar 120 orang terindikasi menggunakan narkoba jenis metapethamine maupun ampethamine,” kata Johny saat jumpa pers di lokasi, Minggu (17/12).
Dia menerangkan, 120 orang tersebut terdiri dari 80 laki-laki dan 40 wanita. BNN, kata Johny, selanjutnya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para pengunjung tersebut.
“Bagi pengguna mereka adalah korban, lalu setelah ini akan rehab, diperiksa dulu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Johny mengatakan penggerebekan ini dimulai sejak Sabtu (16/12) malam hingga Minggu (17/12) pagi. Penggerebekan dilakukan oleh petugas gabungan dari BNN, BNNP DKI, Polda Metro, PomAL, PomAD, dan PomAU.
Baca juga : Rumah Wakil Ketua DPRD Bali Digerebek, Ada Ruang Khusus Nyabu
Sumber berita Gerebek Diskotek MG, BNN Temukan Pabrik Sabu Cair Rp 400 Ribu per Botol : kumparan.com