Ini 8 Janji Suci Anies-Sandi: Tutup Alexis hingga Setop Reklamasi
Ada catatan penting yang mengemuka dalam setiap kali momen sakral pelantikan kepala daerah: Mengingatkan janji kampanye. Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang akan dilantik Senin (16/10), punya janji kampanye yang tak sedikit.
Apalagi beberapa janji di antaranya dianggap perkara besar yang belum tentu bisa ditunaikan kedua punggawa besutan Partai Gerindra dan PKS itu. Apakah mereka dapat mewujudkan semua janji kampanye itu.
Untuk mengingatkan kembali program-program apa saja yang sudah dijanjikan Anies-Sandi semasa kampanye, kumparan.com merangkum 8 dari sekian banyak program kerja, sebagai berikut:
1. Rumah DP Nol Rupiah
Program rumah dengan uang muka nol rupiah ini merupakan salah satu janji Anies-Sandi yang paling dinanti warga Jakarta. Pasalnya, siapa, sih, yang tak mau memiliki rumah di Jakarta dengan cicilan tanpa uang muka?
Tapi tunggu dulu. Program Rumah DP Nol Rupiah ini juga tak serta merta mudah diraih. Program ini, menurut Sandi, dikhususkan bagi warga yang berpenghasilan sekira Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.
“Yang partisipasi harus yang punya pendapatan atau penghasilan tertentu. Sehingga mereka bisa membayar cicilannya. Ini lagi dihitung ya, ancar-ancarnya antara tujuh sampai sepuluh juta rupiah,” ungkap Sandi di Glodok, Jakarta, Rabu (12/7).
Sedangkan skema program DP KPR 0 rupiah yang digagas Anies-Sandi adalah masyarakat yang ingin membeli rumah diminta menabung selama 6 bulan di bank milik Pemda Jakarta, Bank DKI. Uang hasil menabung selama 6 bulan ini sebagai pengganti DP yang nilainya mencapai 10 persen dari harga rumah.
2. Program OK OCE
Program lain yang menjadi andalan Anies-Sandi selama lima tahun ke depan adalah OK OCE (One Kecamatan One Center for Enterpreneurship). Program ini merupakan program pembinaan yang akan dilakukan di 44 kecamatan di Jakarta. Dengan adanya program ini, warga Jakarta akan diberi pelatihan tentang kewirausahaan.
Meski belum dilantik, namun program milik Anies-Sandi ini sudah berjalan berjalan sejak Januari 2017 yang lalu. Hingga saat ini, jumlah warga yang sudah terdaftar untuk mengikuti pelatihan dalam program OK OCE sudah mencapai 27 ribu.
“Bila berdasarkan data pelatihan. Total sudah di 27 ribu (warga). Rencananya kita akan pendataan ulang setelah pelantikan,” ungkap Sekjen OK OCE, Faransyah Agung Jaya, saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Senin (9/10).
Dari ribuan warga yang sudah tergabung dalam program pembinaan OK OCE, sudah ada beberapa yang sudah menghasilkan produk, mulai dari kudapan hingga barang-barang seperti sepatu, kerudung, aksesoris, dan kaos.
Tak hanya itu, OK OCE Mart kini juga telah membuka beberapa gerai di Jakarta, di antaranya berlokasi di Rawamangun, Muara Angke, Cikajang, dan Kembangan.
3. KJP Plus dan KJS Plus
Sekilas, nama program KJP (Kartu Jakarta Pintar) Plus dan KJS (Kartu Jakarta Sehat) Plus memang tak jauh berbeda dengan program KJP dan KJS milik Gubernur dan Wakil Gubernur DKI sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Namun, Anies-Sandi mengaku, program KJP Plus dan KJS Plus memiliki merupakan program yang dianggap lebih luas, lantaran memiliki jangkauan yang lebih luas.
Jika sebelumnya, KJP hanya menyasar siswa dari tingkat SD-hingga SMA/sederajat. Untuk Program KJP Plus ini, Anies-Sandi akan memperluas penggunaan KJP Plus untuk kelompok belajar paket A, B, dan C, pendidikan madrasah, pondok pesantren dan kursus keterampilan serta dilengkapi dengan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.
Sementara itu, untuk KJS Plus, program ini juga akan diberikan untuk tokoh-tokoh agama, yaitu guru mengaji, pengajar sekolah minggu, penjaga rumah ibadah, khatib, penceramah, dan seluruh pemuka agama lainnya.
Program KJP Plus dan KJS Plus sendiri, menurut Sekretaris Daerah Saefullah, saat ini sudah masuk ke dalam APBD-Perubahan 2017. Tak hanya itu, program OKE OCE juga masuk ke dalam daftar program pembinaan yang bisa masuk ke APBD-Perubahan 2017.
4. OK TRIP
Anies-Sandi berjanji untuk meningkatkan pelayanan di bidang transportasi umum dengan program OK OTRIP. Dengan program ini, Anies-Sandi menjanjikan integrasi antara bus TransJakarta dengan angkutan umum di bawah Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dengan biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 5 ribu.
“Hari ini tidak ada kendaraan yang sampai ke wilayahnya masing-masing. Dan kita akan siapkan Rp 5.000 untuk ongkosnya bukan hanya busway tapi angkot yang bisa pindah seperti tiket terusan. Semua terintegrasi dan tiket terusan sampai tempat tujuan,” jelas Anies dalam debat Pilgub DKI, Jumat (27/1).
Namun, dalam rapat penetapan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS), program OK OTRIP dan KJP Plus tidak masuk ke dalam APBD 2018. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan dua program tersebut tidak masuk anggaran tapi tetap masuk dalam pos anggaran di program sebelumnya.
“Misalnya OK OTRIP. OK OTRIP itu yang dibutuhkan kan PSO dan backbone itu adalah TransJakarta. Tanpa harus menambah PSO kan, itu atas usulan TransJakarta itu sendiri, dilakukan efisiensi Rp 1,2 triliun itu pun sudah meng-cover OK TRIP,” kata Tuty di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis, (31/8).
5. Penutupan Alexis
Selama kampanye, Anies pernah menjanjikan akan menutup Hotel dan Spa Alexis di Jakarta Utara. Pasanya, menurut dia, tempat hiburan tersebut merupakan tempat pusat peredaran narkoba di Jakarta. Ia juga sempat menyindir Ahok dalam debat Pilgub DKI kemarin. Menurut dia, Ahok tak berani menutup tempat hiburan itu lantaran tempat tersebut merupakan tempat yang sering dikunjungi kelas menengah atas.
“Ya, ya (ditutup). Saya sampaikan kita sudah kerja susah-susah, narkoba dibiarkan begitu saja. Rusak semuanya. Karena itu, kita serius kemarin,” ujar Anies di sela-sela kampanye di Jakarta, Sabtu (14/1).
Sandiaga Uno sendiri juga mengatakan hal yang sama. Sebelumnya, ia meminta agar warga Jakarta bersabar, pasalnya ia dan Anies belum dilantik secara resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
“Tentunya kita enggak bisa melakukan apa-apa sekarang. Kami belum memiliki perangkatnya dan buat kami sesuatu yang sudah terucap akan diukur dengan aksi nyata. Tapi saat ini 6 bulan ke depan akan kami fokuskan direkonsiliasi,” tambah Sandi.
6. Setop Reklamasi
Anies-Sandi sempat beberapa kali menegaskan akan menghentikan reklamasi, proyek yang sudah dikerjakan semasa Ahok-Djarot memimpin. Menurut mereka, proyek reklamasi pulau hanya akan merugikan nelayan dan merusak lingkungan.
“Kami punya program untuk hentikan reklamasi. Karena tidak terbuka,” kata Sandiaga dalam debat Pilgub di Hotel Bidakara pada 12 April lalu.
Anies juga menilai reklamasi turut memicu banjir di Jakarta, karena pembangunan di Teluk Jakarta. Soal 1,2 juta tenaga kerja yang bisa terserap di reklamasi, Anies mengatakan lapangan pekerjaan bisa diciptakan di Jakarta dengan merehabilitasi 13 sungai juga pantai.
Sementara itu, Menko Maritim Luhut Pandjaitan menolak keras ide penghentian proyek reklamasi itu. Menurut dia, siapapun yang ingin menghentikan reklamasi dimintanya untuk bertemu dengan membawa data.
“Saya akan undang, siapa saja asal bawa data, jangan hanya teriak-teriak saja, saya enggak mau. Saya hadapi! Siapa saja,” jelas Luhut di Jakarta, Sabtu (6/5).
7. Hentikan Penggusuran
Anies-Sandi sempat berjanji kepada warga Jakarta untuk tidak melakukan penggusuran. Pernyataan itu dilontarkan keduanya, di anatranya saat berkampanye di RPTRA Kalijodo.
“Tidak akan melakukan penggusuran, tetapi penataan kembali untuk merapikan lingkungan Jakarta. Alhamdulillah tanda-tanda perubahan itu semakin nyata. Siap jaga lingkungan kita? Siap mengamankan?” ujar Anies di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Barat, Sabtu (15/4).
Perubahan untuk ibu kota, kata Anies, adalah harapan bagi semua warga DKI. Anies mengajak warga untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan rakyat Jakarta yang menurutnya belum terwujud sepenuhnya hingaa saat ini.
“Kita pastikan Jakarta jadi kota yang sejahtera bagi rakyatnya. Kita sekarang bekerja untuk menuntaskan ketimpangan sosial, ekonomi, dan pendidikan di Jakarta. Karena itu pas debat (pilgub) kemarin saya protes kepada Pak Gubernur. Beliau bilang Jakarta sudah adil bagi semua, mana buktinya?” ujarnya.
8. Pembangunan Stadion Persija Sekelas Old Traffold
Selama berkampanye beberapa bulan yang lalu, Anies-Sandi menjanjikan akan membangun stadion untuk Persija yang selevel dengan Stadion Old Traffold milik Manchaster United.
Sandi sendiri mengaku sudah menyiapkan desain stadion. Menurut Sandi, stadion yang dibangun nanti akan memiliki 75.000 tempat duduk dan dapat menampung 85.000 orang. Lokasi yang dipersiapkan untuk pembangunan stadion ini yakni Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara.
“Insyaallah kita akan bangun stadion baru untuk Persija selayaknya Stadion Old Trafford,” kata Sandi disambut tepuk tangan.
Ia bahkan menyebut, pembangunan stadion Persija itu, menjadi salah satu program prioritasnya.
“Kita ingin menjadi salah satu prioritas yang harus segera direncanakan karena ini merupakan salah satu kampanye yang selalu kami suarakan, kumandangkan, waktu kemarin menyapa warga Jakarta. Khususnya masyarakat olahraga Persija dan Jack Mania. Mereka menginkan stadion bertaraf internasional,” kata Sandi, Minggu (18/6).
Baca juga : Tim Sukses Anies-Sandi Gerilya Minta CV ke Pejabat Pemprov DKI
Sumber berita Ini 8 Janji Suci Anies-Sandi: Tutup Alexis hingga Setop Reklamasi : kumparan
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.