Istri Ketua KPU Cianjur Akui Penyekapannya adalah Tidak Benar
Istri Ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi, yaitu Yanti, sempat dikabarkan menjadi korban penyekapan pada Kamis (23/5) malam. Namun, kabar penyekapan itu dibantah oleh Yanti.
Dalam sebuah video, Yanti mengungkapkan bahwa kabar penyekapannya tidak benar. Yanti mengungkapkan, kabar penyekapan itu adalah rekayasa yang dilakukan dirinya sendiri.
“Mohon maaf kepada semua pihak, terutama kepada Polres Cianjur dan masyarakat Cianjur yang telah direpotkan oleh berita penyekapan terhadap diri saya. Semua itu tidak benar, hanya rekayasa saya karena kekhilafan saya,” ujarnya dalam video tersebut, Sabtu (25/5).
“Sekali lagi, saya minta maaf. Semoga semua pihak memakluminya,” tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah, membenarkan peristiwa penyekapan tersebut. Soliyah mengatakan penyekapan terkait masalah pribadi.
“Dugaan sementara kami ini hanya masalah keluarga,” kata Soliyah saat dikonfirmasi, Jumat (24/5).
Soliyah juga membantah penyekapan ini terjadi karena politik. Ia sekali lagi menegaskan penyekapan terkait masalah pribadi.
“Jadi saya pikir ini hanya masalah keluarga dan tidak terkait politik, ya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan ‘Istri Ketua KPU Cianjur Disekap Orang Tak Dikenal’
Rumah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Jawa Barat, Hilman Wahyudi di Kampung Karangtengah, RT 002 RW 009, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, disatroni orang tak dikenal, Kamis (23/5/2019) malam.
Pelaku yang berjumlah dua orang itu bahkan sempat menyekap istri Hilman, Yanti. Saat kejadian, Hilman sedang tidak berada di rumah, hanya ada istri dan anaknya yang masih kecil.
Yanti yang terlihat syok seusai mengalami kejadian tersebut menuturkan, saat itu selepas menunaikan shalat tarawih ia kaget mendapati dua orang masuk rumah.
“Mukanya ditutupi. Masuknya lewat pintu depan karena pintu belum saya kunci. Mereka langsung masuk dan mengikat saya dengan tali tambang,” tutur Yanti kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Dalam keadaan terikat, korban mengaku diseret ke bagian belakang rumah. “Mereka sempat meminta saya untuk menelepon suami. Suami saat itu memang sedang ada urusan di luar rumah,” tutur dia.
Korban menyebut, pelaku tak sempat meneruskan aksinya karena keburu diketahui warga. Kedua pelaku dapat melarikan diri.
Jajaran Polres Cianjur yang mendapat laporan terkait kejadian tersebut langsung bergerak ke tempat kejadian perkara.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Budi Nuryanto menyebutkan, pihaknya masih mendalami kasus dugaan penyekapan tersebut. Belum diketahui motif pelaku karena aksi mereka lebih dulu diketahui warga.
“Masih kami dalami. Jika memang ada perkembangan, kami informasikan lagi,” kata dia.
Sejauh ini, lanjut Budi, tidak ada dugaan motif yang mengarah pada profesi suami korban sebagai Ketua KPU Cianjur. “Doakan saja cepat terungkap,” kata dia.
Simak videonya dibawah ini:
Sumber Berita Istri Ketua KPU Cianjur Akui Penyekapannya adalah Tidak Benar: Kumparan.com, Kompas.com