Nasional

La Nyalla Bongkar Trik Prabowo Ngakali Umat 212 Untuk Menang Pilgub

La Nyalla Bongkar Trik Prabowo Ngakali Umat 212 Untuk Menang Pilgub

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menepis semua tudingan La Nyalla Mattalitti. Saat menggelar konferensi pers, La Nyalla mengaku ‘dipalak’ Ketua Umum Prabowo Subianto ratusan miliar sebagai syarat mendapatkan rekomendasi untuk diusung di Pilgub Jawa Timur 2018. Fadli menegaskan Prabowo tidak pernah meminta uang untuk kepentingan pribadi maupun partai kepada calon kepala daerah yang akan diusung.

“Saya kira kalau dari Pak Prabowo tidak ada ya‎ itu, saya tidak pernah dengar‎ dan juga menemukan bukti semacam itu ya,” kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/1).

Fadli menuturkan, kalaupun ada permintaan dana, sesungguhnya hanya untuk kebutuhan logistik dan saksi bagi La Nyalla di Pilgub Jatim. Logistik yang dibutuhkan untuk transportasi serta saksi dalam jumlah banyak.

Anggaran cukup besar dibutuhkan karena luas wilayah dan jumlah kabupaten/kota serta penduduknya yang cukup besar di Jawa Timur.

“Belum lagi untuk saksi-saksi, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat besar, hitungan-hitungan itu pasti terkait dengan saksi, gerakan relawan. Jadi saya kira wajar, bukan untuk kepentingan pribadi, kepentingan partai, tapi kepentingan yang bersangkutan,” tegas Fadli.

Karena itu, jika La Nyalla tidak menyiapkan biaya untuk logistik dan saksi justru akan menjadi kendala dalam proses pemenangan.

“Untuk apa Pak Prabowo. Untuk persiapan yang bersangkutan kan harus dilihat di situ. Kalau tidak ada dana kan kadang-kadang repot juga,” klaimnya.

Fadli melihat, persoalan ini sesungguhnya hanya miskomunikasi dan kesalahpahaman La Nyalla yang menganggap uang tersebut adalah syarat mendapatkan rekomendasi dari Gerindra.

‎”Saya kira itu miskomunikasi, harusnya itu bisa diperdebatkan apa yang dimaksud, itu hanya miskomunikasi,” tandasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, La Nyalla blak-blakan menceritakan kegagalannya diusung Gerindra untuk maju di Pilgub Jatim. Termasuk cerita ketidaksanggupannya memenuhi mahar politik ratusan miliar rupiah yang disebutnya permintaan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Dia mengaku sudah mengucurkan Rp 5,9 miliar yang diterima oleh Tubagus Daniel Hidayat (Bendahara La Nyalla) dan diserahkan ke Saudara Fauka. La Nyalla mengatakan, Prabowo justru merespon dengan marah-marah dengan memakinya. Sambil menyinggung soal uang Pilpres 2014. Dia mengaku tak mengetahui maksud kemarahan Prabowo.

La Nyalla menyebut Partai Gerindra meminta ‘mahar’ sebelum mengeluarkan rekomendasi untuknya di Pilgub Jatim 2018. Dia merinci total uang yang telah dikeluarkannya.

Mantan Ketum PSSI ini menambahkan, permintaan mahar untuk mengeluarkan rekomendasi datang langsung dari Prabowo. Nilainya tidak tanggung-tanggung, ratusan miliar.

“Prabowo sempat ngomong, ‘kamu sanggup 200 miliar?’ 500 saya siapkan, kata saya karena di belakang saya banyak didukung pengusaha-pengusaha muslim,’ tutur La Nyalla.

Awalnya La Nyalla mengira pernyataan Prabowo saat itu hanya gurauan saja. Namun dia kaget setelah benar-benar ditagih. La Nyalla mencoba melobi dengan menawarkan pemasangan foto Prabowo di seluruh Jawa Timur untuk bahan kampanyenya.

“Saya pikir main-main, ternyata ditagih betul Rp 40 miliar, saya bilang nanti,” beber La Nyalla.

Serang Prabowo, La Nyalla: Umat 212 Jangan Mau Sama Partai Ga Jelas

Gagal maju di Pilgub Jatim 2018, La Nyalla Mattalitti menyerang Gerindra dan Ketua Umum Prabowo Subianto dengan tudingan politik uang miliaran rupiah sebagai syarat keluarnya rekomendasi. La Nyalla membawa-bawa ulama dan Presidium Alumni 212 dalam serangannya ke Prabowo.

Dalam konferensi pers di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2017), La Nyalla awalnya bicara soal dirinya yang didukung oleh ulama untuk maju di Pilgub Jatim 2018. Namun, dia tetap saja gagal mendapat rekomendasi dan malah mendapat syarat uang miliaran rupiah.

“Akhirnya saya lapor para ulama di Jatim dan Jakarta, termasuk Pak Amien Rais (Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais) dan Ibu Rachma (Waketum Gerindra Rachmawati Soekarnoputri). Saya sampaikan keluhan saya,” ujar La Nyalla.

La Nyalla mengatakan kepada Amien dan Rachmawati bahwa dirinya bukannya tak sanggup mengemban tugas dari Gerindra soal syarat uang. Namun, La Nyalla ingin rekomendasi Pilgub Jatim keluar terlebih dahulu sebelum membayarkan syarat itu.

“Saya tidak mau di depan, saya maunya di belakang. Saya mau urusan saya semuanya selesai dulu, baru saya dikatakan kalau disuruh bayar saya bayar. Kalau dikatakan uang saksi, ya kan itu 2018, waktu itu masih lama dari 2018. Karena saya tidak bisa menyiapkan di tanggal 20 Desember 2017, saya kembalikan,” sebut La Nyalla.

Dikatakan La Nyalla, Amien Rais hingga Rachmawati mengupayakan pencalonannya. Namun, lagi-lagi katanya usaha itu nihil hasil. Di sinilah La Nyalla mengungkit dan membawa-bawa nama Presidium Alumni 212 yang terbentuk lewat aksi bela Islam berjilid-jilid terkait Pilgub DKI 2017.

“Tapi nyatanya yang dilakukan Bu Rachma, Pak Amien, Ustaz Aminuddin semua sia-sia. Sampai Ustaz Abdul Rasyid bikin surat resmi dari Presidium Alumni 212, diserahkan sendiri oleh Ustaz Al Khaththath ketemu sendiri degan ketua-ketua partai, tapi nggak ada yang ditanggapi,” beber dia.

“Di satu sisi saya selalu sampaikan, selalu 08 (Prabowo -red) ngomong saya tidak didukung oleh ulama, yang menyampaikan itu adalah Soepriyatno, Ketua DPD Gerindra Jatim,” imbuh La Nyalla.

La Nyalla mengaku kecewa tidak mendapat rekomendasi dari Gerindra. Menurutnya, pengorbanannya untuk Gerindra selama ini sia-sia saja.

“Yang jadi penyesalan, saya ini kader Gerindra sejak 2009 yang berjuang untuk 08 sampai 2018, saya geer ternyata. Ultah Bu Rachma di Hambalang saya dipanggil ketemu sama 08, disampaikan saya ingin maju kemudian saya minta izin. Sudah pernah ketemu Amien Rais, terakhir sama 08 sudah ok,” ucapnya.

“Prabowo sempat ngomong, ‘siapkan kamu sanggup 200 miliar?’ 500 saya siapkan, kata saya karena di belakang saya banyak didukung pengusaha-pengusaha muslim,’ tutur La Nyalla.

Mantan Ketum PSSI itu kecewa dengan sikap Prabowo. Dia lalu menyerukan kepada seluruh ulama dan Presidium Alumni 212 agar tak mau lagi dijadikan alat politik.

“Biar yang mengganjal ini tanggung jawab. Saya ingatkan ulama dan umat 212, jangan mau lagi ditumpang-tumpangi sama partai yang nggak jelas,” tegas La Nyalla.

DPD Gerindra Jatim menolak menanggapi tudingan La Nyalla Mattalitti yang menyebut Ketum Gerindra Prabowo Subianto meminta duit miliaran rupiah untuk pencalonan di Pilgub Jatim 2018. Gerindra Jatim tak percaya tudingan itu.

“Nggak tahu. Saya merasa tidak berkompeten berbicara terkait DPP. Kecuali kalau terkait DPD, saya nggak bisa bicara soal itu karena itu di Jakarta kan, kepengurusan di DPP. Tapi teman-teman di DPD dan kader di Jatim tidak ada yang mempercayainya,” kata Sekretaris DPD Gerindra Jatim Anwar Saddad saat dihubungi hari ini.

Simak videonya dibawah ini:

 

(Baca juga: KICAUAN RIDWAN KAMIL DI TWITTER MEMBELA PRABOWO DAN MENEPIS LA NYALLA)

 

Sumber Berita La Nyalla Bongkar Trik Prabowo Ngakali Umat 212 Untuk Menang Pilgub : Merdeka.com, Detik.com

Mister News

Published by
Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

5 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

5 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

5 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

5 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

5 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

5 tahun ago

This website uses cookies.