Lulung Berani Jamin Tidak Ada Preman di Tanah Abang
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung mendukung rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk melibatkan semua stakeholder dalam menata kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Salah satu yang dilibatkan Sandiaga, yakni ‘preman’ Tanah Abang. Kamis (2/11) kemarin Sandiaga menyebut mengajak para ‘preman’ Tanah Abang untuk berdiskusi membahas solusi dalam penataan kawasan semrawut itu.
Mengenai pernyataan Sandiaga, Lulung menyangkal bila ada oknum preman di Tanah Abang.
“Saya jamin enggak ada preman. Kalau ada preman, kita tangkap kok. Jagain kampungnya karena ada PKL yang dia bina secara informal masa preman? Ayo diuji,” kata Lulung kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/11).
Lulung tidak meminta secara spesifik kepada Sandiaga Uno untuk membuktikan adanya oknum preman di Tanah Abang. Namun, menurut dia, sebagai masyarakat juga aktif membuktikan adanya oknum preman tersebut.
“Ayo, saya jagoan. Diuji, yuk, Saya enggak pernah masuk penjara. Saya mengkaryakan orang puluhan ribu enggak ditulis, saya punya perusahaan banyak,” lanjut Lulung yang juga pengusaha di sentra ekonomi terbesar di Indonesia itu.
Lulung menduga, oknum yang bertindak kriminal di Tanah Abang, seperti mencopet, merampas lapak berdagang, atau melakukan pungutan liar, bukanlah pemuda asal Tanah Abang.
“Preman itu pasti dimusuhin sama anak Tanah Abang. Pasti dihajar dan ditangkap, saya yakin enggak ada (preman) di situ. Kalau dia begitu, pasti disikat sama anak Tanah Abang, pasti dihajar,” kata Lulung.
Warga Tanah Abang yang menghajar itu, klaim Lulung, tidak bisa disebut preman. Sebab mereka hanya ingin menjaga kampungnya.
Menurut tokoh asli Tanah Abang tersebut, masyarakat jangan menyalahkan oknum yang diduga preman ketika menghadapi permasalahan ketertiban dan keamanan di sana.
“Jangan nunjuk pemerintah, jangan nunjuk anak-anak yang ada di situ, enggak ada preman. Satu pun saya jamin enggak ada preman,” ujar penasihat fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Sebab itu, Lulung meminta agar masyarakat tidak melihat Tanah Abang secara sempit, tetapi juga membandingkan dengan kawasan-kawasan ramai lainnya. Ia mencontohkan, juru parkir liar dan pengamen juga ada di kawasan lain di ibu kota.
“(Pak Ogah) ada enggak di seluruh Jakarta? Ada kan? Kenapa yang ditunjuk Tanah Abang? Copet ada enggak sih di seluruh Jakarta? Contoh Tanjung Priuk, Kramat Jati. Tanah abang itu selalu muatannya politis pencitraan,” kata Lulung.
Walau tak terima tanah kelahirannya disebut ada preman, Lulung memaklumi Sandiaga yang menurutnya salah ucap tersebut.
“Kalau Pak Sandi ngomong preman ya karena dia enggak tahulah. Saya maafin kalau dia, sih,” ujar Lulung seraya tertawa.
Tokoh yang dulu kerap berkonfik dengan mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama itu menegaskan Tanah Abang jangan ditertibkan, tapi ditata. Dengan demikian, ia menyebut apa yang dilakukan Ahok dulu bukanlah langkah yang tepat.
Saat menjabat, Ahok dengan sigap menyidak para PKL dan pemarkir yang masih bandel memanfaatkan kawasan yang diperuntukan bagi pejalan kaki itu.
“Kalau kemarin kan penertiban doang. Pedagang diuber-uber sama (satgas) kamtib, kabur. Kasihan kan, kamtib dan PKL?” ujar Lulung.
Lebih jauh Lulung meminta agar Pemprov DKI melihat potensi warga Tanah Abang, khususnya mereka yang tidak memiliki pekerjaan untuk diberdayakan misalkan sebagai petugas keamanan maupun petugas parkir resmi.
“Jangan kemudian mereka dikesampingkan dan dinamakan preman. Enggak begitu,” ujar Lulung.
Ia mengusulkan agar para warga Tanah Abang disiagakan secara resmi oleh Pemprov DKI untuk menata PKL, lalu lintas, hingga urusan kebersihan. Termasuk, pembinaan kepada PKL untuk mengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
(Baca juga: AHOK TEGASKAN NEGARA JANGAN KALAH SAMA PREMAN, SANDI LIBATKAN PREMAN)
Sumber Berita Lulung Berani Jamin Tidak Ada Preman di Tanah Abang : Cnnindonesia.com