PPP di Gelar Rapimnas Buat Puisi Berjudul Kami Lelah

PPP di Gelar Rapimnas Buat Puisi Berjudul Kami Lelah

PPP di Gelar Rapimnas Buat Puisi Berjudul Kami Lelah

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II hari ini. Acara itu dipimpin oleh Ketua Umum PPP Rohamurmuzy alias Romy.

Rapimnas PPP II tersebut bertajuk ‘Ukhuwah Islamiah, Wathaniah, Basyariah sebagai Perekat NKRI’ yang dilangsungkan di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur.

Dalam pidatonya, Romy menyinggung hubungan antara agama dan negara. Di penghujung sambutannya, Romy membacakan puisi karyanya berjudul “Kami Lelah”.

Isi puisi itu, kata Romy, adalah curahan hatinya yang mengaku lelah dengan pertikaian elite politik saat ini. Sesuai tujuan Rapimnas, melalui puisi tersebut, Romy juga menginginkan kadernya untuk mendukung visi pemerintah saat ini.

Rapimnas PPP
Rapimnas PPP

“Saya ingin tegaskan kita lelah dengan pertikaian yang didengungkan oleh elite politik. Saya menyerukan melalui puisi tadi, kita harus elegan dan sukseskan visi pemerintah, evaluasi kami (PPP) ya nanti, pas Pemilihan Presiden,” ujar Romy usai menghadiri acara itu. Berikut isi puisi karya Romy selengkapnya :

“Kami Lelah”
Kami lelah dengan segala bentuk pergaulan
Yang penuh dengan kata-kata makian dan umpatan
Seakan tak ada lagi cara menjaga perasaan

Kami lelah dengan segala bentuk pergaulan, yang selalu diiringi persaingan dan persekongkolan
Seakan tak ada lagi ketulusan
Kami lelah dengan segala bentuk pergaulan, yang selalu disiarkan melebih-lebihkan dengan segala kebohongan

Kami lelah dengan segala bentuk pergaulan, yang menjadikan perbedaan sebagai sumber permusuhan
Seakan tak ada lagi balutan kebangsaan

Kami lelah dengan segala bentuk pergaulan
Yang penuh dengan agutasi dan provokasi
Seolah kebenaran itu milik dirinya sendiri

Kami lelah dengan segala bentuk pergaulan
Yang menafikan pertemanan, yang menihilkan persaudaraan
Seolah tak ada gunanya selama ini berjalan berkelindan

Lihatlah Indonesia
Hutannya ditebangi, tambangnya dicuri, tanahnya dikangkangi

Lihatlah Indonesia
Petaninya tak bertanah, nelayannya tak berumah, buruhnya dibayar murah

Lihatlah Indonesia,
Rakyat miskinnya, cukup untuk membuat lima kali singapura

Lihatlah Indonesia
Empat orang terkayanya, sama dengan seratus juta termiskinnya

Lihatlah Indonesia
Elitenya sibuk rapat, menggalang pendapat, dan adu kuat

Kami lelah. Tidakkah kau lelah. Kita lelah?
Aku dan kau memang tidak pernah sama
Namun kita adalah indonesia

 

Sumber Berita PPP di Gelar Rapimnas Buat Puisi Berjudul Kami Lelah : Kumparan.com