Sebelum kunjungan Raja Salman, Indonesia juga pernah mendapat kunjungan dari Raja Arab Saudi lainnya. Kunjungan tersebut terjadi pada 47 tahun lalu pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Presiden Soeharto menyambut Raja Faisal bin Abdulaziz al saud pada 10 Juni 1970. Raja Faisal saat hanya berkunjung ke Indonesia dalam waktu tiga hari. Tidak ada yang istimewa pada acara penyambutan dan kegiatan Raja Faisal saat itu.
Begitu tiba di Bandara Internasional Kemayoran, Jakarta, pada 10 Juni 1970, Raja Faisal disambut Presiden RI ke-2 Soeharto dan para Menteri Kabinet Pembangunan.
Raja Faisal disambut dengan upacara kenegaraan, dengan diiringi lagu kebangsaan dari masing-masing negara serta 21 tembakan meriam. Dari Bandara Internasional Kemayoran, Raja Faisal beserta rombongan menuju Istana Negara.
Raja Faisal dikenal sebagai raja yang hidup sederhana dan mampu menghapuskan perbudakan.
Kedatangan Raja Faisal saat itu adalah atas undangan Presiden Soeharto untuk memperkuat hubungan kedua negara. Raja Arab Saudi yang pro Palestina itu mendapat dukungan dari Indonesia dalam perjuangannya melawan Israel.
Raja Faisal juga dikenal sebagai raja yang mengembargo ekspor minyak ke Amerika Serikat. Lima tahun setelah kunjungannya ke Indonesia, Raja Faisal wafat karena dibunuh keponakannya sendiri yang baru pulang dari Amerika Serikat.
1 Maret 2017 merupakan hari pertama kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud ke Indonesia. Raja Salman mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 12.48 WIB. Kedatangannya disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ada perbedaan pada kunjungan puluhan tahun silam dengan kunjungan kali ini. Berikut Infografis bedanya kunjungan Raja Faisal dengan Raja