Satu Keluarga Dibunuh di Medan, Yang Selamat Anak Balita, Riyanto (40) dan keluarga tewas dibunuh di rumahnya di Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli, Minggu (9/4/2017). Pembunuhan satu keluarga ini diduga dilakukan oleh dua orang.
Selain Riyanto, istrinya, Sri Ariyani (35), mertuanya, Sumarni (60), dan dua anaknya, Naya (13) dan Gilang (8) juga tewas.
Kinara kini dirawat di Rumah Sakit Mitra Medica karena mengalami luka pada bagian kepala, wajah dan mata sebelah kiri.
Dari pembunuhan tersebut, hanya anak bungsu mereka, Kinara (4), yang selamat. Namun, kondisinya kritis.
Warga dan petugas kepolisian menemukan Kinara dalam kondisi luka-luka, sembunyi di kolong tempat tidur di kamar utama.
Yanto, salah satu tetangga, menuturkan, warga tetangga sangat kehilangan Riyanto. Pasalnya, meski Riyanto tidak banyak bicara tetapi rutin mengikuti berbagai kegiatan di kampung.
Yanto bersama petugas kepolisian yang kemudian melihat keadaan rumah menemukan Kinara dan langsung membawanya ke rumah sakit.
Dia mengaku, badannya lemas sepulang dari jualan setelah mendapat kabar pembunuhan Riyanto sekeluarga. Bahkan, dia tidak sanggup melihat tubuh istri Riyanto yang ditemukan bersimbah darah di tempat tidur.
Yanto menuturkan, sepekan sebelum tragedi, Riyanto terlihat gemar menggendong Kinara, putri bungsunya saat menghadiri acara pengajian sebelum Nenek Serimpi, kerabat korban, berangkat umrah. Bahkan, saban hari, dia rutin membawa putrinya jalan-jalan di seputaran rumah.
“Satu pekan ini, memang perilaku Riyanto agak aneh, maksudnya, setiap hari selalu bawa anaknya yang paling kecil. Biasanya tidak terlalu sering gendong anaknya, tapi belakangan ini, tidak pernah lepas sama anaknya yang selama itu,” ujar Yanto.
“Anaknya tidak mau lepas, makan pun pangku anaknya. Padahal, kalau ngumpul (mengaji) tidak pernah anak ikut. Jadi sebagai warga, kami geram kali adanya peristiwa ini (pembunuhan satu keluarga yang terdiri lima orang). Kami harapkan cepat ditangkap pelakunya dan tembak saja pelakunya itu,” tambahnya.
“Pagi tadi, Bu Serimpi lihat lampu depan rumah korban masih hidup. Karena enggak biasanya, bu Serimpi datang sekalian mau ngajak belanja,” kata Budiono usai dimintai keterangannya oleh polisi, Minggu siang.
Kepala Lingkungan XI, Budiono, mengatakan, insiden ini pertama kali diketahui Nenek Serimpi.
Ketika tiba di halaman rumah korban, tak satupun penghuni rumah kelihatan. Curiga, Serimpi lantas melongok ke dalam rumah dan melihat ceceran darah.
Jenazah kelima penghuni rumah ditemukan pada lokasi yang berbeda-beda. Jenazah Riyanto ditemukan di pintu dapur dengan luka pada bagian leher, sedangkan jenazah Sri Ariyani, bersama dua anaknya Naya dan Gilang ditemukan di tempat tidur dengan luka pada bagian. Sementara itu, jenazah Sumarni berada di depan pintu kamar tamu.
“Ibu Isa melihat ada satu tamu datang dengan berjalan kaki. Tapi, Ibu Isa tidak liat wajah tamunya karena enggak curiga. Mereka sering terima tamu hingga larut malam,” ujar Yanto.
Sahria alias Isa, warga lainnya, mengaku, Riyanto sempat menerima tamu pada Sabtu (8/4/2017) sekitar pukul 23.30 WIB.
“Ibu Isa sempat mendengar Riyanto bilang ‘kok enggak telepon kau’. Tapi, pada pukul 00.30 WIB saksi mendengar suara sepeda motor matic ngebut di depan rumahnya,” ujarnya.
Yanto mengungkapkan, ketika menerima tamu, sempat terdengar perbicaraan singkat antara Riyanto dengan tamunya. Tapi, pada pukul 00.30 WIB sempat terdengar suara sepeda motor.
Sumber Berita Satu Keluarga Dibunuh di Medan, Yang Selamat Anak Balita : Kompas.com