Malaysia Diduga Melakukan 4 Kecurangan di SEA Games 2017
Pagelaran SEA Games 2017 di Malaysia tengah disorot publik. Bukan hanya karena ajang tersebut merupakan supremasi olahraga tertinggi di Asia Tenggara, tetapi juga karena sejumlah cerita miring di dalamnya.
Salah satunya insiden terbaliknya bendera Indonesia di buku panduan SEA Games 2017 ditambah dengan koran Malaysia juga melakukan hal yang sama. Kejadian ini tentu saja memantik emosi masyarakat Indonesia. Insiden ini diikuti dengan telantarnya tim sepak bola putri Myanmar usai mengalahkan Malaysia 5-0 pada Kamis (17/8) malam karena tidak adanya sopir bus yang mereka mengantar mereka. Akibatnya kontingen Myanmar ini harus menunggu di luar stadion hingga sopir pengganti datang.
Bukan itu saja, saat di pertandingan antarcabang olahraga, Malaysia diduga juga melakukan kecurangan. Sekadar informasi, hingga Jumat (25/8) sore, Malaysia memimpin klasemen SEA Games dengan perolehan 65 medali emas, 45 perak dan 42 perunggu. Indonesia harus puas di peringkat kelima dengan koleksi 19 emas, 27 perak, dan 42 perunggu.
kumparan merangkum dugaaan sejumlah kecurangan Malaysia yang mencuat ke publik, seperti berikut:
1. Cabang Sepak Takraw
Tim Sepak Takraw Putri Malaysia berhadapan dengan Tim Sepak Takraw Putri Indonesia pada Minggu (20/8/2017) malam. Indonesia memutuskan untuk meninggalkan arena atau walk out (WO) saat set kedua tengah berlangsung. Keputusan itu diambil setelah ada indikasi kecurangan selama pertandingan yang berpuncak pada dianulirnya servis pemain Indonesia. Padahal kondisi saat itu Indonesia tengah unggul 16-10.
Asisten pelatih Tim Sepak Takraw Putri Indonesia, Abdul Gani, menyatakan indikasi kecurangan wasit yang memimpin sejatinya telah terlihat sejak awal laga. Akan tetapi, hal itu semakin nyata manakala memasuki set kedua.
“Jadi ketika mau servis pertama dibatalin, sedikit lagi (servis), batal. Sedangkan dia (Malaysia), tidak ada batal. Kalau sedikit main batal, gimana anak-anak main. Ini sudah diatur,” tegasnya.
Indonesia akhirnya dinyatakan kalah dan harus puas dengan medali perunggu. Sedangkan Malaysia mendapat medali perak, dan Thailand berhasil menyabet medali emas.
2. Cabang Pencak Silat
Lagi-lagi kerugian dialami Indonesia. Dua pesilat Indonesia harus merelakan medali emas ke kontingen Malaysia. Pasangan pesilat Malaysia, Mohd Taqiyuddin Bin Hamid dan Rosli Bin Mohd Sharif, memperoleh angka 582, sedangkan Indonesia yang diwakili pesilat Hendy dan Yolla Primadona harus puas dengan medali perak usai memperoleh angka 554.
Menurut manajer Tim Pencak Silat Indonesia Edhy Prabowo, perolehan angka Malaysia terbilang luar biasa.
“Ini poin yang tidak wajar. Belum ada dalam sejarah ganda putra. Tapi mau gimana lagi. Kita harus terima itu. Tapi kita tidak boleh patah semangat karena masih ada 19 nomor yang dipertandingkan,” Kata Edhy seperti dilansir Antara, Kamis (24/8).
Yolla dan Hendy tak kuasa menahan tangis usai dinyatakan kalah. Video tangis keduanya kemudian menjadi viral di media sosial.
Keduanya bahkan sempat berniat menolak diberikan medali perak.
“Dia sudah memberikan yang terbaik. Masyarakat juga bisa menilainya. Sejak awal kami sudah mewaspadai jika tuan rumah akan curang. Tapi, gimana pun kita harus menerima hasil ini,” ucap Edhy.
https://www.instagram.com/p/BYNAI6wH-Jq/
3. Cabang Jalan Cepat
Hello Cheater lol you were in wrong game , it obviously RUN not WALK #ElenaGoh pic.twitter.com/Mgb7IMyjTl
— SuperWoman (@Supersing_sing) August 24, 2017
Bukan Indonesia, kali ini Vietnam yang merasakan kekesalan karena dikerjai Malaysia. Pada cabang atletik nomor jalan cepat putri 10.000 meter, atlet Malaysia Elena Goh berhasil meraih emas.
Elena mengalahkan rival terdekatnya, Phan Thi Bich asal Vietnam, yang harus puas meraih perak
Dugaan kecurangan muncul karena Elena dinilai melanggar peraturan menapakkan kedua kakinya saat bersamaan.
Media Vietnam Zing menyebut Elena tidak sedang melakukan gerakan jalan cepat melainkan teknik berlari. Foto-foto kecurangan yang diduga dilakukan oleh Elena pun telah beredar di dunia maya.
4. Polemik Pengundian Grup Cabang Sepak Bola
Sebelum SEA Games berlangsung, Malaysia sudah terlebih dahulu disebut melakukan kecurangan. Hal ini berpangkal pada mekanisme pengundian grup cabang sepak bola. Malaysia sebagai tuan rumah diuntungkan dengan ketentuan berhak memilih berada di grup mana pun. Mekanisme ini mendapat protes keras dari negara-negara lain, termasuk Indonesia.
AFF selaku induk organisasi sepak bola Asia Tenggara menyurati AFC (Federasi Sepak Bola Asia) terkait protes dari peserta SEA Games lain. AFC kemudian meresponsnya dengan berkoordinasi dengan Komite Olimpiade Malaysia. Ketentuan ini pun akhirnya dihapuskan.
Malaysia pada akhirnya berada satu grup bersama Myanmar, Singapura, Laos dan Brunei di Grup A. Sementara Indonesia berada di grup B bersama Thailand, Vietnam, Kamboja, Timor Leste dan Filipina.
Saat ini Malaysia sudah menginjakkan kaki di semifinal dan akan berhadapan dengan Indonesia pada Sabtu (26/8) besok. Semifinal lainnya mempertemukan Myanmar melawan Thailand.
Sumber Berita Malaysia Diduga Melakukan 4 Kecurangan di SEA Games 2017 : Kumparan.com