Bocah 9 Tahun Jadi Saksi Utama Pembunuhan Pendeta Wanita di Sumsel

Bocah 9 Tahun Jadi Saksi Utama Pembunuhan Pendeta Wanita di Sumsel

Bocah 9 Tahun Jadi Saksi Utama Pembunuhan Pendeta Wanita di Sumsel

Peristiwa pembunuhan yang dialami Melindawati Zidoni (24), seorang calon pendeta wanita yang bertugas di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada Selasa (26/3), meninggalkan duka mendalam bagi sejumlah keluarga maupun kerabat.

Salah satunya bagi NP (9), anak didik korban sekaligus saksi utama dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Saat itu, korban dan NP diseret oleh kedua pelaku yang mengenakan penutup wajah ke area kebun untuk dihabisi saat melintas di lokasi kejadian.

Di dalam kebun, kaki dan tangan korban diikat oleh kedua pelaku memakai karet ban dalam motor. Selanjutnya, para pelaku melakukan pemerkosaan terhadap korban dan akhirnya mencekik korban hingga tewas. Jenazahnya ditinggalkan pelaku di area kebun.

Namun, beruntung bagi NP, gadis kecil itu berhasil lolos dari maut, meskipun dirinya telah dicekik hingga pingsan oleh pelaku. Malam saat terbangun, NP yang dalam kondisi lemas berusaha melepaskan ikatan yang menjerat tangan dan kakinya.

Kemudian, ia pun langsung berlari ketakutan untuk menuju ke gereja yang berada di Divisi IV. Beruntungnya saat di perjalanan, NP bertemu dengan Diana (30), seorang warga yang tinggal di kawasan Divisi I, yang kaget melihat kondisi NP sedang menangis ketakutan. NP pun mengatakan bahwa dirinya bersama korban telah diculik oleh seseorang.

“‘Tolong, tante diculik’. NP bilang begitu sambil nangis ketakutan,” kata Diana saat berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Rabu (27/3).

Mendengar pengakuan NP, Diana pun langsung memberikan kabar tersebut kepada para Jemaat GKII sekaligus membawa NP ke klinik kesehatan untuk mendapatkan pertolongan. Dari keterangan gadis kecil itu, para warga serta jemaat GKII menuju ke daerah tempat kejadian tersebut, hingga akhirnya menemukan korban yang sudah tak bernyawa.

Jenazah korban saat tiba di RS Bhayangkara Palembang

Diana mengaku sebelum kejadian tersebut kedua korban sempat mampir ke rumahnya di Divisi 1, Sungai Baung, setelah pulang dari pasar pada Senin sore (25/3).

“Posisinya kemarin itu mendung saya bilang mampir dulu karena sudah mau hujan. Tapi korban tetap memilih pulang, karena sudah hampir malam,” katanya.

Saat korban hendak pulang, kata dia, anaknya pun sempat menangis dan meminta korban untuk menginap di rumah Diana. Sebab selama ini, anaknya dikenal dekat dengan calon pendeta muda tersebut.

“Anak saya yang kecil bilang jangan pulang, menginap di sini saja. Orangnya memang ramah, akrab dengan seluruh anak-anak di sini. Termasuk anak saya,” katanya.

Kini, warga hanya bisa berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus tersebut dengan menangkap para pelaku yang telah membunuh MZ untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kepala Bidang Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, mengaku bahwa saat ini tim gabungan dari Polres OKI dan Polda Sumsel sedang menyelidiki kasus tersebut untuk mengejar pelaku.

“Mereka akan mengorek keterangan dari saksi kunci yakni NP yang telah berhasil lolos dari aksi para tersangka,” katanya.

Melindawati Zidoni Dikenal Orang Sebagai Pribadi yang Cerdas, Cantik dan Pintar ber khotbah

Melindawati Zidoni (24 tahun), dikenal sebagai orang yang pintar dan cantik di kalangan para sahabatnya di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STIIP).

Sahabat dekat korban, Dewistina Finowa’a (24 tahun) mengenang ketika masa kuliah mereka. Menurutnya, selama menempuh pendidikan, korban selalu mengatakan ingin menjadi hamba tuhan sehingga memilih sekolah disana.

“Saya satu asrama dan satu tingkat dengan korban, memang orangnya cantik dan pintar. Yang saya ingat, korban itu selalu bilang ingin menjadi hamba tuhan dan memang terbukti sampai dia meninggal tetap mengabdi di Gereja,”kata Dewistina di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Palembang, Rabu (27/3).

Dikatakanya, korban dan dirinya juga sama-sama berasal dari Nias, Sumatera Utara. Korban sejak enam bulan lalu ditugaskan di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, mereka jarang berkomunikasi karena sibuknya bertugas. Meski bertugas di daerah pelosok, korban tak pernah mengeluh.

“Korban sempat mengaku justru dia senang, bisa ditugaskan disana,” katanya.

Melindawati Zidoni

Menurut Dewistina, korban belum lama ini sempat curhat soal asmaranya bersama tunangan untuk menikah pada Juni 2019 mendatang. Menurutnya, sosok calon suami dari korban adalah seorang guru agama yang bertugas di Nias. Keduanya telah bertunangan pada awal 2018 lalu dan akan menikah dalam waktu dekat.

“Korban mengaku senang mau menikah, karena dalam satu angkatan kami memang sudah ada yang menikah dan sudah hamil,” katanya.

Senada, Majelis Gereja YKPA di Jalan Abi Hasan Palembang, Tiur Simangunsong mengatakan, sosok korban memang dikenal ramah dan pintar dalam ber khotbah di Gereja. “Kalau khotbah anaknya memang jago, pintar dan tegas. Orangnya ramah, adiknya juga kuliah di Palembang. Karena ingin mengikuti jejak kakakya,” katanya.

 

 

Baca juga : Dua Pelaku Perkosa dan Bunuh Pendeta Muda Asal Nias Melinda Zidemi

 

 

Sumber berita Bocah 9 Tahun Jadi Saksi Utama Pembunuhan Pendeta Wanita di Sumsel : kumparan