Keluarga, Anak dan Istri Ahok Hanya Bisa Pasrah
Tangan kanan Veronica Tan memegang mikrofon, sedangkan tangan kirinya memegang kertas folio berisi tulisan tangan suaminya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Itu adalah surat yang ditulis Ahok di ruang tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, tempat Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut ditahan.
Baca juga : Ahok Cabut Banding, Amien Rais Bilang Hanya Pencitraan
Perlahan Veronica membaca surat itu saat konfrensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/5).
Surat itu berisi ucapan terima kasih dan pesan-pesan Ahok kepada para relawan dan pendukungnya.
Antara lain Ahok meminta pendukungnya untuk tidak lagi melakukan unjuk rasa dan menerima kenyataan.
Ahok sendiri mengaku telah belajar menerima apa yang dialaminya, demi kebaikan berbangsa dan bernegara.
Awalnya, suara Veronica terdengar jelas dalam membacakan surat suaminya. Namun saat sampai di bagian tengah surat, suara perempuan yang akrab dipanggil Vero itu mulai tercekat.
Bahkan sempat tertahan beberapa detik saat Vero berusaha keras menahan tangisnya. Akhirnya pertahanan ibu dua anak itu pun jebol. Tangisnya pecah, air matanyapun menetes.
Sontak beberapa pendukung Ahok yang turut hadir di acara itu mencoba untuk menguatkannya.
“Stay strong Bu Vero!” seru seorang pendukung Ahok. “Jangan sedih Bu Vero. Hidup Ahok!” timpal seorang pendukung lainnya.
Namun beberapa pendukung lain juga ikut menangis lantaran larut dalam kesedihan. Adik kandung Ahok, Fify Letty Indra, yang mendampingi Vero, juga tak kuasa membendung air matanya.
Dukung jalani hukuman
Keluarga Ahok kemarin menggelar jumpa pers itu untuk menjelaskan alasan pencabutan upaya banding Ahok atas putusan Pengadilan Jakarta Utara yang memvonisnya dengan hukuman 2 tahun penjara.
Pembatalan pengajuan banding itu adalah keputusan Ahok sendiri.
Menurut Vero, dirinya bersama anak dan keluarga pasrah menerima hukuman yang dijatuhkan kepada Ahok.
“Dari pertama pada saat bapak menjabat sebagai gubernur, sampai menjadi tersangka, sampai pada proses hari ini, kami sekeluarga sudah merasa cukup, untuk melanjutkan apa yang harus kami lakukan. Kami dengan anak-anak dan keluarga akan mensupport bapak menjalani hukuman ini,” katanya.
Vero mengatakan, pihak keluarga akan terus mendukung Ahok selama menjalani masa tahanan selama 2 tahun.
“Seperti yang sudah disebutkan dari pengacara semua dan juga dari keluarga, kita juga tahu, dalam arti, biar bapak jalankan (hukuman) ini saja, karena untuk kepentingan semua, kepentingan bersama,” katanya.
“Dalam arti kita tidak akan memperpanjang lagi, kita akan menjalankan apa yang diputuskan saja. Dan kita akan mensupport mendukung bapak menjalankan ini, terima kasih,” tambahnya.
Bukan berarti kalah
Sementara itu, Fifi Lety Indra, menyebut keputusan mencabut banding ini bukan berarti Ahok kalah. Ia tetap meyakini Ahok tidak berniat sama sekali menistakan Al-Quran, ulama ataupun agama Islam.
“Banyak spekulasi tapi di keluarga kami mutuskan ada pengacara tertentu dan kebetulan bapak juga telah menunjuk pengacara untuk jadi jubir, kita menghormati itu. Untuk itu semua pemberitaan atas nama BTP yang tidak resmi mohon diabaikan saja,”ujar Fifi.
Menurut Fify, keputusan mencabut banding didasari oleh permintaan Ahok yang dilakukan setelah berdiskusi dengan pihak keluarga pada Senin (22/5) sore lalu.
Meskipun diakui bahwa keputusan untuk mencabut upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi itu merupakan hal yang berat.
Terlebih lagi, pihak keluarga dan penasihat hukum menilai proses peradilan Ahok tidak adil, banyak keanehan, dan dipengaruhi oleh desakan massa.
Setelah menerima surat dari Ahok yang ditulis di tahanan mako Brimob Kelapa Dua Depok, keluarga berunding. Hingga Senin sore, saat tim kuasa hukum mengajukan memori banding ke PN Jakut, keluarga akhirnya justru yakin untuk mencabut upaya hukum tersebut.
“Kami tidak mau gegabah mengambil keputusan ini karena banyak relawan yang setiap hari berdoa, mengirim bunga, dan berdiri berpanas-panasan supaya Basuki bebas. Namun, semoga keputusan ini terbaik, karena pak Basuki ingin menjaga kebinekaan,” kata Fify.
Dijelaskannya, jika melihat respons dari para pendukung yang menginginkan agar Ahok dibebaskan, pihak keluarga sebenarnya ingin terus berjuang.
Namun, keluarga tidak ingin egois dan harus memikirkan hal lain yang lebih luas. Fify juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para relawan di seluruh Indonesia yang sudah berpartisipasi mendukung Ahok.
Sumber berita Keluarga, Anak dan Istri Ahok Hanya Bisa Pasrah : wartakota.tribunnews.com
Keluarga, Anak dan Istri Ahok Hanya Bisa Pasrah