Rodrigo Duterte Tetapkan Status Darurat Militer Untuk Lawan ISIS

Rodrigo Duterte Tetapkan Status Darurat Militer Untuk Lawan ISIS

Rodrigo Duterte Tetapkan Status Darurat Militer Untuk Lawan ISIS

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mentetapkan status darurat militer untuk provinsi Mindanao Selatan pada Selasa (23/5). Status ini ditetapkan setelah pertempuran berkobar antara militer pemerintah dengan kelompok radikal Maute.

Kelompok Maute merupakan gerakan radikal yang terdiri dari mantan milisi Moro Islamic Liberation Front dan dianggao memiliki hubungan kuat dengan ISIS.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Presiden Filipina Rodrigo Duterte

Dilansir Reuters, kelompok ini terlibat baku tembak dengan militer pemerintah disebuah apartemen di kota Marawi. Sejumlah fasilitas umum seperti gereja, penjara dan sekolah dikabarkan dibakar kelompok Maute.

Akibat baku tembak ini 3 tentara pemerintah tewas dan 12 lainnya luka-luka. Warga di kota Marawi pun dilanda kepanikan dan banyak di antaranya yang mengungsi ke kota lain yang dianggap lebih aman.

Serangan di Kota Marawi
Serangan di Kota Marawi

Presiden Duterte yang tengah berada di Rusia dikabarkan akan mempersingkat kunjungannya dan membatalkan pertemuannya dengan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat ini masih berada di Rusia. Di saat yang sama, negaranya sedang menghadapi masalah besar karena salah satu kota di Filipina, Marawi, dikuasai oleh ISIS.

Dikutip dari Reuters, Rabu (24/5), dalam pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Rodrigo mengungkapkan kegelisahannya. Dia menyebut, Filipina membutuhkan senjata modern untuk memerangi ISIS. Filipina membutuhkan dukungan Rusia.

Serangan di Kota Marawi
Serangan di Kota Marawi

Duterte juga mengatakan, dia harus menghentikan kunjungannya ke Moskow dan segera kembali ke negaranya. Beberapa agenda kunjungan Duterte di Rusia terpaksa dibatalkan.

Sementara itu, Putin berharap konflik di Filipina akan diselesaikan ‘dengan kerugian minimum’. Dia juga mengatakan ada prospek kerjasama ekonomi dan militer antara Moskow dan Manila.

Saat ini Kota Marawi sudah dikuasai oleh kelompok radikal Maute. Kelompok ini merupakan gerakan radikal yang terdiri dari mantan milisi Moro Islamic Liberation Front dan dianggao memiliki hubungan kuat dengan ISIS.

Kelompok ini terlibat baku tembak dengan militer Filipina. Setidaknya 3 tentara Filipina tewas dan 12 lainnya luka-luka. Warga di kota Marawi dilanda kepanikan dan banyak di antaranya yang mengungsi ke kota lain yang dianggap lebih aman.

Sumber Berita Rodrigo Duterte Tetapkan Status Darurat Militer Untuk Lawan ISIS : Kumparan.com