5 Alasan Sebaiknya Ahok Gagal Pada Pilgub DKI 2017. Kita sama-sama tahu, seperti apa figur dari Ahok. Bersuara lantang. Mulutnya tidak berfilter alias ada saluran langsung dari otak ke mulut. Ahok yang bernama asli Basuki Tjahaja Purnama begitu mengganggu ketentraman para “penghuni” lama Jakarta. Baik dari DPR hingga ke tingkat bawah. Mengganggu sekali manusia bernama Ahok ini. Selain bukan muslim, beliau ini juga seorang “warga keturunan”. Terlihat dari matanya bukan ?. Sipit !!. Berikut ini, penulis memberikan 5 alasan mengapa sebaiknya Ahok Gagal Menjadi Gubernur Jakarta berikutnya.
Apakah anda tahu berapa banyak lapangan kerja yang hilang karena Mister Ahok ini ?. Pasti masih segar di ingatan anda para pembaca berita168. Ketika dia membubarkan Kalijodo. Tahukah anda ada berapa PSK disana ? Ada berapa bandar judi dan preman disana ? Percayalah saudara-saudara. Penulis pernah berkunjung kesana beberapa tahun yang lalu. Sepanjang Kalijodo itu ada ribuan pekerja disana. Dan karena Ahok ini semuanya musnah. Mereka tidak dapat bekerja lagi. Belum lagi dengan dibubarkannya Stadium. Anda bisa bayangkan. Stadium adalah satu diskotik yang cukup tua di Jakarta. Penulis pernah mengunjungi juga tempat tersebut pada awal tahun 2000an. Anda bayangkan seberapa banyak penjual narkoba yang hilang lapangan pekerjaan karena di tutupnya tempat tersebut ?. Sungguh terlalu.
Dengan mulut dan keberanian dari Ahok yang tidak pada tempatnya. Karena banyaknya “preman-preman resmi” yang di bubarkan olehnya. Preman di Tanah Abang, dan tentu kembali ke Kalijodo yang sudah exist sejak abad ke 18. Bayangkan seberapa besar penghasilan para preman tersebut yang hilang. Dengan hilangnya penghasilan “halal” para preman tersebut. Maka dipastikan merekapun tidak bisa membelanjakan uang halalnya seperti pada masa sebelum Ahok ini. Hal ini tentu berbanding lurus dengan hilangnya pendapatan pemprov dari sektor pajak. Terutama barang mewah seperti mobil mewah, rumah mewah, dan jangan lupa, ini juga akan berimbas pada budget belanja istri kedua dan para simpanan para preman tersebut. Dimana ujungnya adalah tetap sama. Turunnya pendapatan pemprov. Sungguh terlalu.
Diberantasnya para oknum korupsi oleh Ahok. Juga akan berimbas pada keharmonisan keluarga. Apapun agamanya apapun kepercayaannya. Keharmonisan keluarga haruslah dibina. Anda tentu tahu, dan bukan rahasia lagi bahwa para pejabat sangatlah senang “menyimpan” yang bening-bening. Bening itu biasanya para model, artis, ataupun jenis selebriti bening lainnya. Dengan hilangnya pemasukan para koruptor dan para pejabat serong. Dan dengan sulitnya mencari celah untuk korup-korup berikutnya. Bagaimana caranya mereka bisa menafkahi para simpanan dan para istri kedua dan ketiga dan seterusnya. Saya yakin anda pernah mendengar kabar bahwa untuk bisa menyimpan daging yang bening itu maharnya tinggi. Mobil mewah. Apartemen nan mahal. Tas Gucci, Prada, Hermes dan lain sebagainya. Dsini kita berbicara angka ratusan juta hingga miliaran Rupiah pemirsa. Harga itulah yang membuat keluarga harmonis. Bagaimana bisa harmonis bila nafkah tidak tercukupi ?.
Dengan dibasminya para pejabat korup di segala bidang di Jakarta oleh Ahok. Hal ini juga akan berkorelasi dengan turunnya investasi asing di Indonesia. Anda tentu ingat seberapa mudahnya mengurus perizinan pada era sebelum Ahok. Anda cukup bayar oknum. Tunggu beberapa saat. Izin keluar. Tepat sekali, begitu mudah pada waktu lalu untuk mengurus segala jenis izin dan izin. Asalkan anda kenal dengan para pejabat halal. Sekarang luar biasa sulit. Semua harus melalui prosedur yang sudah di tetapkan. Tidak bisa lagi mengurus sesuatu dengan jabat tangan, telepon, kirim paket dan amplop. Dengan sulitnya mengurus hal-hal semacam ini, akan mengakibatkan turunnya investasi asing di negara Indonesia tercinta ini. Khususnya di Jakarta yang merupakan roda pusat perekonomian negara ini.
Walaupun banyak “Udang di balik batu” dalam kasus penistaan agama yang sedang di hadapi Ahok saat ini. Dimana banyak aktor politik yang menunggangi kasus tersebut untuk keperluan golongan tertentu. Untuk keperluan sang anak calon gubernur. Dan untuk keperluan lainnya. Kasus penistaan agama yang menimpa Ahok karena mulutnya yang “terlalu” berani. Telah benar-benar merusak negeri ini. Menghancurkan toleransi umat beragama yang ada di Indonesia. Secara serentak, orang biasa yang tidak pernah tahu apapun soal agama, kini menjadi ahli agama. Mulanya adalah agamaku adalah agamaku, agamamu adalah agamamu. Namun setelah kasus Ahok, semua berubah. Kini menjadi agamaku adalah agamaku, bukan agamaku adalah salah. Hilangnya Kerukunan Antar Umat Beragama tidak hanya terjadi di Jakarta. Di kota-kota lainpun hal ini terjadi. Ini semua karena Ahok. Sekali lagi sungguh terlalu.
Dengan 5 Alasan Sebaiknya Ahok Gagal Pada Pilgub DKI 2017 diatas, masihkah anda mendukung AHOK menjadi gubernur DKI periode berikutnya ? Silahkan pikirkan kembali. Dan tinggalkan komentar anda di bawah ini.
Terima kasih telah membaca artikel dan opini saya.
Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…
Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…
Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…
Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…
Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…
Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…
This website uses cookies.