Banyak Hakim Kena OTT, KY Disebut Diam dan Kurang Galak
Sejumlah hakim terjaring OTT oleh KPK karena terlibat praktik korupsi. Banyaknya tindakan OTT terhadap ‘Wakil Tuhan’ dan aparat pengadilan ini mempertanyakan peran Komisi Yudisial (KY) selaku lembaga penjaga marwah hakim selama ini.
Mantan Ketua KY periode 2010-2013, Prof. Dr. Eman Suparman, S.H, M.H , mengatakan, KY saat ini seolah diam saja melihat banyaknya hakim tertangkap kasus korupsi. Eman Suparman menilai KY yang dipimpin Aidul Fitriciada Azhari, ‘kurang galak’.
“Saya tidak melihat KY pada periode ini memberikan semacam shock therapy kepada hakim. Tidak ada tindak lanjut dari KY terhadap banyaknya hakim yang terjaring OTT ini,” ujar Eman saat diwawancara detikcom, Jumat (8/9/2017).
Eman mengatakan. saat dirinya menjadi hakim, dirinya sangat galak. Beberapa kali KY di bawah Eman Suparman dan Suparman Marzuki menggelar sidang etik hakim atau sidang majelis kehormatan hakim (MKH).
Beragam hukuman pun dijatuhkan ke para hakim nakal pada kala itu. Mulai dari pemecatan hingga skorsing atau non-palu.
“Beda dengan zaman saya dengan Pak Marzuki. Saya lihat KY saat ini kok begini, tidak ada sidang MKH ujuk-ujuk ada hakim ditangkap KPK,” jelas Eman.
Dia mengatakan, sebaiknya KY periode 2015-2020 lebih galak lagi terhadap para hakim. Hal itu perlu dilakukan supaya para hakim itu jangan berani-berani melakukan praktik korupsi.
Di tahun 2016 lalu, Hakim Tindak Pidana Korupsi Bengkulu Janner Purba dan Toton juga ditangkap KPK karena menerima suap atas kasus penyalahgunaan honor dewan pembina RSUD M Yunus di Bengkulu.
Selain hakim, KPK Juga banyak menangkap panitera pengadilan, yang terakhir adalah panitera PN Jakarta Selatan yang bernama Tarmizi. Dalam catatan KY, pada 2016 saja ada 28 aparat pengadilan yang terkena OTT KPK. Mereka terdiri atas hakim, panitera, dan pegawai lainnya.
Baca juga : Komisi Yudisial Diminta Segera Periksa Majelis Hakim Pengadil Ahok
Sumber berita Banyak Hakim Kena OTT, KY Disebut Diam dan Kurang Galak : detik