Saracen Dipesan Viralkan Gerakan Tamasya Al Maidah di Medsos
Saracen, kelompok pembuat ujaran kebencian, sempat diminta untuk menyebarkan gerakan tamasya Al Maidah di media sosial. Hal itu diketahui dari pemeriksaan terhadap anggota Saracen, Dwiyani, dan bendahara tamasya Al Maidah, Riandini.
“Ada permintaan untuk memviralkan dan ada aliran uang sebesar Rp1 juta di sana (Saracen),” kata pengacara Dwiyani, Burhanuddin, usai pemeriksaan di Kantor Bareskrim, Jakarta, Kamis 5 Oktober 2017.
Dwiyani dan Riandini adalah kakak-adik. Burhanuddin menuturkan, Dwiyani diperiksa terkait Jasriadi, pimpinan Saracen yang menjadi tersangka ujaran kebencian.
Kliennya, kata Burhanuddin, mengetahui Saracen dari pertemanan di media sosial. Dwiyani lalu meminta permohonan pertemanan melalui Facebook pada awal 2017.
Dwiyani sempat meminta Saracen menyebarluaskan tamasya Al Maidah. Gerakan itu bertujuan memobilisasi massa untuk mendatangi dan menjaga tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilihan gubernur (pilgub) DKI.
Dia mengakui Dwiyani menyerahkan dana Rp1 juta kepada bendahara Saracen, Retno. “Mereka hanya berkomunikasi lewat media sosial saja,” ungkap dia.
Namun, Burhanuddin membantah, kliennya mendukung salah satu pasangan pada pilkada DKI. Dia pun menekankan, Riandini tak terkait dengan Saracen.
“Ini kan pengembangan. Pendalam informasi saja karena mereka Bu Riandini ini, tidak keterkaitan,” pungkas Burhanuddin.
Baca juga : Bang Japar Sebut Asma Dewi Transfer Rp 75 Juta ke Saracen
Sumber berita Saracen Dipesan Viralkan Gerakan Tamasya Al Maidah di Medsos : metrotvnews.com