KKB Klaim Dua Anggotanya Tewas Tertembak di Tembagapura Papua
Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) mengklaim dua anggotanya tewas saat penyerangan aparat gabungan TNI dan Polri ke Kampung Kimbely, Tembagapura, Mimika, Jumat (17/11/17) kemarin.
Juru Bicara TPN-OPM, Sebulom Sambom (Sebby) menyatakan dua anggotanya tewas diserang dengan sebuah senjata berat. Menurutnya, serangan tersebut berlebihan dan tidak seimbang dengan kekuatan TPN-OPM.
“Anggota kami diserang dengan senjata berat. Senjata yang harusnya digunakan untuk perang antar negara,” kata Sebby saat menghubungi Jurnalis Seputar Papua dari Papua New Guinea, Sabtu (18/11).
Sebby mengklaim, serangan dengan menggunakan senjata berat seperti roket maupun senjata pelontar granat terhadap TPNPB yang memiliki persenjataan cukup terbatas, sebetulnya telah melanggar Hukum Humaniter Perang Internasional.
“Kami akan melaporkan penyerangan tersebut kepada dunia internasional dan PBB. Melawan kelompok yang ingin untuk merdeka, tidak bisa menggunakan senjata demikian. Artinya, perlawanan dalam perang harus seimbang. Kekuatan pasukan atau pun peralatan perang harus seimbang,” jelasnya.
Adapun dua anggota TPNPB atasnama Jilame Tabuni (30) dan Berina Waker (50) dilaporkan tewas tertembak dalam operasi pembebasan 344 warga sipil yang terisolir di perkampungan Tembagapura, Jumat (17/11) kemarin.
“Itu adalah penyerangan di Kampung Kimbely. Masyarakat berhamburan dan dua anggota kami terkena (peluru berat). Jadi tidak benar tertembak saat kontak senjata, tetapi terkena serangan senjata berat,” kata Sebby.
Sebby menegaskan, TPNPB akan terus melakukan perlawanan terhadap TNI dan Polri di Timika. Bahkan TPNPB telah mengerahkan ratusan pasukan dari daerah lain untuk bergabung di Tembagapura, Timika.
“Dari 29 Kodap (Komando Daerah Pertahanan) TPNPB di seluruh Papua, lima Kodap di luar Timika telah kami kerahkan untuk membantu perlawanan di sana. Termasuk dari Pegunungan Bintang, Lanny Jaya, dan Puncak Ilaga di bawah pimpinan Peni Murib,” tuturnya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya telah menyatakan sikap untuk menghancurkan fasilitas dan menutup operasi PT Freeport Indonesia. Dia mengingatkan agar aparat tidak memanfaatkan fasilitas Freeport, kendaraan medis, kendaraan palang merah Internasional dalam menghadapi TPNPB.
“Kami akan tetap berjuang dan menghadapi TNI-Polri. Hari ini juga kami nyatakan untuk hancurkan PT Freeport. Kami sudah membakar dua haul truck pagi tadi (Sabtu),” pungkasnya.
Baca juga : Warga Sandera di Papua Ceritakan Bagaimana Kekejaman KKB
Sumber berita KKB Klaim Dua Anggotanya Tewas Tertembak di Tembagapura Papua : seputarpapua.com