“Sangat banyak yang dijelaskan tapi intinya adalah menghadapi globalisasi, upaya agar pemuda bisa adaptasi mengambil keuntungan dari globalisasi,” kata Dino di sela-sela kongres itu di Jakarta, Sabtu.
Mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu mengatakan, Obama juga memuji toleransi di antara masyarakat Tanah Air.
“Memuji di Indonesia bhineka tunggal ika, multikulturalisme, toleransi yang membuat indonesia terpandang di dunia, dan jangan sampai kehilangan itu,” kata Dino.
Dia pun mengapresiasi kehadiran Obama dalam kongres diaspora yang membuat acara ini lebih menarik dan semarak.
“Membuat diaspora lebih semangat, membuat profil diaspora dilihat masyarakat tanah air, banyak orang suka Obama, dan kehadiran Obama memang diharapkan oleh peserta kongres ini,” tuturnya.
Kongres Diaspora Indonesia dihadiri 9.000 orang dari 55 negara seluruh dunia.
Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Kasablanka Hall pada 1-4 Juli 2017 itu menghadirkan 42 pembicara dalam 12 sesi berbeda dan mengambil tema “Bersinergi Bangun Negeri”.
Pidato Obama dalam sesi pembukaan kongres tersebut sekaligus menjadi pidato pertamanya di Asia setelah menyelesaikan tugasnya sebagai presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2017.