Agam, seorang penyelamat Juliana yang rela tidur bersama jasad.
Sosok Agam Rinjani mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di media setelah aksinya yang penuh kemanusiaan dan keberanian dalam mengevakuasi jasad Juliana, pendaki asal Brasil, menyentuh hati banyak orang.
Juliana dilaporkan jatuh dan tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tengara Barat, pada rute ekstrem yang curam dan penuh batuan tajam.
Agam, seorang relawan SAR lokal, bersama timnya berjuang menyusuri medan berat dan nyaris mustahil diakses untuk menemukan keberadaan Juliana.
Setelah jasad korban ditemukan di lokasi terjal, proses evakuasi pun tak bisa dilakukan dalam waktu singkat karena faktor cuaca dan risiko tanah longsor.
Namun yang paling mengguncang emosi publik adalah keteguhan Agam yang memutuskan untuk tetap tingal ditebing bersama jasad Juliana.
Demi menjaga kehormatan korban dan memastikan proses evakuasi berjalan aman keesokan harinya.
Baca juga: Seorang Pria Tewas Akibat Lompat dari Lantai 5
“Saya tidak tega meninggalkan dia sendiri di situ. Dan saya tidur di tebing, di samping jasadnya. Saya rasa ini yang paling manusiawi saya bisa lakukan,” ucap Agam dalam vidio wawancara yang diunggah Tribun Sumsel.
Agam menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan keluarga Juliana karena tidak bisa menyelamatkan nyawa sang pendaki.
Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia berkata: “Saya minta maaf, saya tidak bisa selamatkan dia. Kami sudah bersusaha sekuat tenaga. Medannya terlalu berat.”
Warga net pun membanjiri kolom komentar dengan pujian, doa, dan apresiasi untuk Agam.
Banyak yang menyebutnya sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa”, sosok yang patut dihormati dan menjadi contoh keberanian dan kemanusiaan sejati.