Air Mancur Monas Dipandati Pengunjung Dari Warga Hingga Bule

Air Mancur Monas Dipandati Pengunjung Dari Warga Hingga Bule

Air Mancur Monas Dipandati Pengunjung Dari Warga Hingga Bule

Sejak diresmikan pada 12 Agustus lalu, Air Mancur Menari sukses menjadi magnet baru bagi warga Jakarta dan sekitarnya, untuk mengunjungi Monumen Nasional (Monas) pada malam hari.

Seperti Sabtu (26/8) malam ini, –yang merupakan kali ketiga pertunjukan Air Mancur Menari digelar– ribuan pengunjung memadati Monas sejak selepas magrib karena ingin menyaksikan Air Mancur Menari.

Bahkan, terjadi kepadatan di pintu masuk Monas bagian selatan seberang Balai Kota. Mobil dan motor mengantre untuk masuk Monas dan mengular hingga lampu merah Patung Kuda, karena pertunjukan pertama air mancur dimulai pukul 19.30 WIB.

Warga menonton pertunjukan air mancur di Monas
Warga menonton pertunjukan air mancur di Monas (Foto: M. Iqbal/kumparan)

 

Begitu masuk Monas melalui pusat kuliner dan aksesoris, ‘Lenggang Jakarta’, tak sedikit pengunjung yang bertanya di mana lokasi Air Mancur Menari. Karena tidak ada papan petunjuk, sementara area Monas sangat luas.

Seorang petugas tampak sibuk menjelaskan lokasinya berada di sebelah barat Monas, tepatnya berdekatan dengan Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika di luar Monas. Secara bergelombang para pengunjung pun mengarah ke sana.

Air Mancur Menari di Monas
Air mancur menari di Monas (Foto: M. Iqbal/kumparan)

Mereka menyemut di sekeliling lokasi air mancur untuk dimulainya pertunjukan. Pukul 19.30 WIB, pemandu air mancur membuka pertunjukan dengan mengajak pengunjung untuk meneriakkan ‘Saya Indonesia’, ‘Saya Pancasila’, ‘NKRI Harga Mati’, dan ‘Merdeka’.

“Merdekaa..!!!” teriak para pengunjung.

Lalu mulailah air mancur muncul berlompatan dengan insturmen lagu ‘Tanah Air’ yang disoroti lampu berwarna warni. Seketika para pengunjung bersorak-sorai saat air mancur melompat sangat tinggi bersamaan.

Selain itu, ada instrumen lagu daerah seperti ‘Manuk Dadali’ dan ‘Anak Kambing Saya’ hasil aransemen musisi Addie MS. Saat air mancur itu beratraksi, para pengunjung serius merekam dalam video dan foto.

Termasuk 4 orang bule yang tampaknya ikut terkesima dengan pertunjukan Air Mancur Menari, yang terakhir kali hadir tahun 2009 sebelum akhirnya rusak.

Pertunjukan itu berlangsung sekitar 25 menit. Selesai sesi pertama, ada sesi kedua pukul 20.30 WIB dengan durasi yang sama. Pada sesi kedua ini pengunjung juga tak kalah banyak. Mereka yang tak sempat melihat di sesi pertama, bisa berpuas mengabadikan atraksi air mancur di sesi kedua.

Air Mancur Menari hadir setiap Sabu dan Minggu malam di dua sesi tersebut, pukul 19.30 WIB dan 20.30 WIB. Karena banyaknya pengunjung, mereka tampaknya tak bisa dikendalikan semua oleh petugas.

Banyak yang masih menginjak rumput yang mestinya tidak boleh, lalu kondisi parkir juga tampak perlu lebih ditata sehingga motor dan mobil bisa keluar di jalur yang tak bersinggungan.

Meski begitu, Air Mancur Menari adalah karya yang harus diapresiasi karena berhasil menambah daya tarik Ibu Kota. Air Mancur Menari itu diperbaiki dengan dana patungan, sejak rusak tahun 2009.

“Itu dananya patungan. Ada Pak Ahok, Saya, Mas Addie MS, dan Pak Sabdo Kepala UPT Monas Sabdo Kristianto. Ya kurang lebih 400 juta,” jelas Djarot, di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Rabu (26/7).

 

 

Sumber Berita Air Mancur Monas Dipandati Pengunjung Dari Warga Hingga Bule : Kumparan.com