Bagaimana Polisi Mencari Tahu Nama Pemakai Jasa Kelompok Saracen?

Bagaimana Polisi Mencari Tahu Nama Pemakai Jasa Kelompok Saracen?

Bagaimana Polisi Mencari Tahu Nama Pemakai Jasa Kelompok Saracen?

Para tersangka penyebar hoax, SARA, dan fitnah yang tergabung dalam kelompok Saracen sudah ditahan di Bareskrim Polri. Mereka yakni yakni MFT (43), SRN (32), dan JAS (32).

Tapi ditahannya mereka, memunculkan pertanyaan publik, siapa saja yang pernah memakai jasa kelompok penyebar hoax ini?

Selama ini, media sosial di Indonesia memang penuh hiruk pikuk dengan hoax dan SARA. Pengungkapan yang dilakukan polisi membuktikan adanya upaya sistematis dari sekelompok orang menyebar hoax. Tokoh masyarakat, agamawan, sampai tokoh politik pernah menjadi korban kelompok ini. Salah satunya Presiden Jokowi yang difitnah PKI.

Grup Saracen berhasil diringkus

Sejauh ini, keterangan polisi, Saracen ini serdadu berbayar. Artinya, mereka melakukan penyebaran hoax sesuai pesanan, siapapun orangnya.

Lepas dari urusan uang, ada juga oknum politisi yang memakai jasa kelompok Saracen yang memiliki 800 ribu akun di media sosial. Seorang perwira di kepolisian menyebut, sasaran kelompok ini yakni Pilpres 2019. Mereka akan membanjiri ranah media sosial di Indonesia dengan meme serta informasi hoax.

Kumparan pada Kamis (24/8) mewawancarai Kasubag Ops Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri AKBP Susatyo Purnowo. Di sela kesibukan mempersiapkan ibadah haji, Susatyo menjawab soal orang-orang yang memakai jasa kelompok Saracen ini.

Grup Saracen berhasil diringkus

“Kalau terkait nama-nama poltisi atau pihak lainnya masih kita dalami,” beber Susatyo.

Hasil pemeriksaan kepada para pelaku, diakui dia, memang ada nama-nama yang diungkap. Tapi menurutnya, polisi masih melakukan pendalaman.

“Kami masih kaji dari berbagai temuan,” tegas dia.

Susatyo juga menyampaikan, tak menutup kemungkinan adanya kelompok lain yang pekerjaannya seperti Saracen ini.

“Ya bahkan mungkin ada juga kelompok seperti ini, kelompok lain,” tutur dia.

Intinya agar pemberitaan ini, adalah sebagai sebuah edukasi bahwa tidak semua berita yang diterima itu benar. Harus bijak dan cerdas, terutama para admin group juga harus hati-hati apabila dalam groupnya terdapat postingan yang provokatif, terlebih isu SARA.” kata Kasubag Ops Satgas Siber Bareskrim Polri AKBP Susatyo Purnowo

Foto Sampul dalam Facebook Saracen Cyber Army

 

Baca juga : Polisi Telusuri Para Pemesan Konten Hoax dan SARA ke Grup Saracen

 

 

Sumber berita Bagaimana Polisi Mencari Tahu Nama Pemakai Jasa Kelompok Saracen? : kumparan