Benarkah Ada Orang Kuat Dibelakang Kasus Teror ke Novel Baswedan?

Benarkah Ada Orang Kuat Dibelakang Kasus Teror ke Novel Baswedan?

Benarkah Ada Orang Kuat Dibelakang Kasus Teror ke Novel Baswedan?

Presiden Joko Widodo telah memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk meminta laporan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Jokowi meminta Kapolri bergerak cepat agar pengusutan kasus ini segera selesai.

“Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan,” kata Jokowi melalui akun twitternya, Selasa (1/7).

Kapolri sebelumnya juga telah melaporkan perkembangan kasus Novel Baswedan. Tito juga sempat menunjukkan sketsa terduga pelaku.

Tito juga akan segera mengirimkan tim untuk menemui Novel di Singapura. Tito ingin mendapatkan informasi terkait jenderal yang disebut Novel menjadi dalang penyerangannya.

Mengomentari pertemuan itu, Novel menduga Kapolri memiliki bukti dugaan suap atau korupsi yang melibatkan pihak oknum kepolisian, dalam kasus penyerangan air keras terhadap dirinya.

“Novel menyampaikan, menduga Kapolri memiliki bukti dugaan ada suap atau korupsi yang melibatkan pihak oknum kepolisian, terkait dengan kasus penyerangan terhadap dirinya,” ujar Novel , Selasa (1/8).

Menurut Novel, dugaan tersebut tercermin dalam keinginan Kapolri melibatkan KPK dalam satu tim, untuk membongkar kasus tersebut.

“Karena bila tidak ada kasus Korupsi, maka permintaan Kapolri membentuk tim bersama dengan KPK itu keliru. Karena bukan tupoksi KPK menangani kasus terorisme atau kekerasan seperti yang Novel Baswedan alami,” kata dia.

Terkait penolakan Kapolri terhadap pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang diusulkan kepada Presiden, Novel mengatakan seharusnya pembentukan tim yang independent tersebut dilakukan.

Sebab, kata Novel, kredibilitas tim tersebut dapat menghadirkan kepercayaan publik kepada Kapolri dalam upaya pengusutan kasus.

“Obyektifitas dan kualitas pengusutan akan semakin baik dan Kapolri terbantu untuk mempercepat pengungkapan kasus ini sesegera mungkin, sehingga beliau bisa melakukan evaluasi terhadap kinerja aparatur kepolisian dibawah beliau,” jelasnya.

“Oleh sebab itu, agak aneh apabila penolakan keras dilakukan oleh Kapolri, padahal TGPF sejatinya membantu kualitas kerja beliau dalam penanganan kasus Novel Baswedan,” imbuh Novel.

Novel Baswedan bersama kumparan

Sementara itu, Novel Baswedan justru pesimistis kasusnya akan terungkap. Adanya dugaan orang kuat di belakang kasusnya semakin mengubur harapan Novel terkait perkembangan kasusnya.

Novel meminta agar Kapolri tidak menolak pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Keberadaan TGPF justru akan membantu kerja Kapolri dalam pengusutan kasus ini.

“Bila hanya ditangani oleh pihak kepolisian sendiri tanpa TGPF yang independent dan kredibel, upaya menggandeng pihak lain dalam hal ini KPK, diduga oleh Novel sebagai upaya mencari pembenaran seolah-olah polisi serius,” kata Novel Baswedan kepada kumparan.

 

Baca juga : Video Kapolri Menunjukkan Sektsa Wajah Penyerang Novel Baswedan

 

 

Sumber berita Benarkah Ada Orang Kuat Dibelakang Kasus Teror ke Novel Baswedan? : kumparan