Cuitan Tokoh Muda NU Nusron Wahid dan Akhmad Sahal Sindir AA Gym

Cuitan Tokoh Muda NU Nusron Wahid dan Akhmad Sahal Sindir AA Gym

Cuitan Tokoh Muda NU Nusron Wahid dan Akhmad Sahal Sindir AA Gym

Pernyataan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym bahwa umat Islam tidak pernah mengatakan ‘Ganyang Cina’ menuai keriuhan di media sosial karena dianggap menyangkal realitas adanya kelompok Islam garis keras – yang kerap memicu kekerasan.

Kicauan Aa Gym yang diunggah Senin (10/04/17) merupakan respons atas video kampanye Ahok-Djarot yang menampilkan sejumlah orang berpeci dan bersorban berujuk rasa dengan latar belakang spanduk bertuliskan ‘Ganyang Cina’.

“Tak pernah kami mengatakan ganyang Cina, sekalipun berjuta umat Islam berkumpul, bahkan kami menghormati… Mengapa membuat video fitnah ini?” katanya.

Video kampanye Ahok-Djarot yang diklaim mempromosikan keberagaman itu dilaporkan oleh sejumlah advokat kemarin karena dianggap menyudutkan umat Islam.

Walau tim sukses Ahok-Djarot mengatakan bahwa penggambaran itu adalah sesuai dengan realitas yang terjadi.

Kicauan Aa Gym langsung mendapat berbagai tanggapan dan dibagikan lebih dari 4.000 kali.

Sejumlah orang kemudian menunjukan rekaman video dan gambar yang menunjukan spanduk-spanduk anti-Cina dan teriakan-teriakan provokatif.

Tokoh muda NU, Nusron Wahid misalnya mengunggah berbagai video yang menunjukan sejumlah orang menggunakan kaus ‘aksi 4 November’ sedang menggelar spanduk bertulis ‘Ganyang Cina, Penjarakan Ahok.’

“Ini fakta atau utopi? Kalau fakta jangan marah dong. Ketahuan berbuat, (lalu) ditunjukkan kok marah,” tanya Nusron.

“Ini fakta atau utopi? Kalau fakta jgn marah dong. Ketahuan berbuat ditunjukin kok marah……

Kita semua marah dg anarkhi berbasis SARA apalagi Islam. Tp kenapa mesti marah kl perbuatannya divideo kan org?

Kl tidak setuju perbuatan ini, jgn pilih gubernur yg diam dg prilaku SARA” tegas nusron wahid lewat akun twitternya @NusronWahid1

Dengan mengubah satu syair paling terkenal dari Aa Gym, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal mencuit:

“jagalah hati @aagym, jangan kau nodai dengan memfitnah bahwa orang lain telah memfitnah.”

Beberapa orang juga mempertanyakan sikap Aa Gym yang cenderung diam ketika ada peristiwa-peristiwa intoleran terjadi.

Misalnya ketika ada spanduk penolakan pensalatan jenazah bagi umat Islam yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama dalam pilkada Jakarta.

“Kalau kayak begini, kira-kira Aa berani minta maaf enggak ya?” tanya yang lain.

Ini bukan pertama kalinya Aa Gym menuai kontroversi.

Februari lalu, dia juga dikecam oleh media sosial karena ikut menyebar hoax menjelang pilkada.

Dalam sebuah cuitan, dia mengunggah gambar jari-jari palsu dan memperingatkan tentang potensi kecurangan, “tak ada salahnya semua pihak berhati hati, siapa tau ada yang kalap saking ingin menang, menghalalkan segala cara.”

Foto tersebut nyatanya adalah jari prostetik di Jepang, yang menurut wartawan lepas di Akiko Fujita dalam situsnya, dibuat untuk bekas anggota Yakuza yang kehilangan jarinya.

Kelompok Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan video keberagaman Ahok-Djarot ke Bawaslu, Senin (10/04/17) karena video ini dianggap menyalahi aturan kampanye – yaitu mengandung penghinaan terhadap agama, suku atau ras.

Anggota ACTA, Novel Bamukmin mengatakan, “Ide (keberagaman) itu bagus, tetapi kan bisa tanpa gambar itu. Cuma karena ini permasalahan detik ke-08 sampai 13, itu jelas menyerang Islam,” sambungnya.

Eva Sundari, bagian dari tim sukses Ahok Djarot, mengatakan video itu menggambarkan “realitas-realitas yang divisualkan” dan “Ahok serta pendukungnya adalah korban politisasi SARA.”

“Intimidasi dan kekerasan itu realitas,” katanya. “Situasi lapangan selama Pilkada merupakan pengalaman pahit bagi kita, bagaimana Jakarta tersobek isu SARA. Politisasi agama jelas membahayakan kita semua.”

 

 

Sumber berita Cuitan Tokoh Muda NU Nusron Wahid dan Akhmad Sahal Sindir AA Gym : bbcindonesia.com

Cuitan Tokoh Muda NU Nusron Wahid dan Akhmad Sahal Sindir AA Gym