Nasional

Diterima Jokowi di Istana, Romli Sebut GNPF-MUI Pakai Strategi Jilat Ludah

Diterima Jokowi di Istana, Romli Sebut GNPF-MUI Pakai Strategi Jilat Ludah

Presiden Joko Widodo bertemu dengan tokoh Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) pada Hari Raya Idulfitri, 1 Syawal 1438 H, pada Minggu (26/6/2017) kemarin.

Pertemuan tersebut ramai dibicarakan warganet (netizen), dan menjadi trending topic di Twitter Indonesia hingga Senin (27/6/2017).

Berbagai komentar datang dari warganet. Ada yang menyambut baik pertemuan tersebut, namun banyak juga yang justru menyindir GNPF-MUI. Salah satunya adalah aktivis yang menjadi tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017 lalu, yakni Mohamad Guntur Romli.

Sindiran kepada GNPF-MUI dilontarkan Romli, lantaran GNPF-MUI yang melakukan aksi unjuk rasa berseri menuntut penegakan hukum atas Ahok dalam kasus penistaan agama, sering pula melontarkan pernyataan-pernyataan miring terhadap Pemerintahan Jokowi.

Berikut beberapa cuitan Guntur Romli soal pertemuan Jokowi dan GNPF-MUI, dikutip dari akun Twitter-nya, Senin (26/7/2017).

Emang siapa ya tukang bisik ke Pak @jokowi kok bisa gerombolan GNPF-MUI yg oleh MUI sendr tdk diakui.

Heran jg sama Pak @jokowi, GNPF-MUI ini gak diakui oleh MUI, kok organisasi jadi2an & ngaku2an ini malah diterima di istana (emoji).

Tp bisa jd pak @jokowi terima GNPF-MUI smbil senyam senyum “dulu orang2 ini keras ke saya, skeng mau jilat2 & ktmu unt kasus Rizieq.”

Pertemuan GNPF (yg tdk diakui MUI) dgn Jokowi masing2 pake strategi, GNPF pake “jilat ludah” klu Jokowi (konon) lawan “yen dipangku mati” (emoji).

Kita lihat mana stategi yg paling efektif ke depan, strategi GNPF “jilat ludah” atau strategi “pangku2an” Jokowi.

Lumayan, strategi jilat ludah GNPF ke Jokowi dr tokoh gerombolannya smpe ke tim buzzernya di medsos yg biasanya haters Jokowi, jd jilat2 (emoji).

Rizieq Ket Pembina GNPF, Ketuanya Bachtiar Nasir sdang diperiksa pencucian uang, jgn berlindung di balik Idul Fitri, Silaturahim & maaf2an.

GNPF gak diakui MUI, ketuanya diperiksa kasus pencucian uang, ketua pembinanya kena kasus cabul, mau kompromi dgn siapa? Tegakkan hukum!

Sebelumnya diberitakan, lebaran pertama, Minggu (25/6/2017), Presiden Joko Widodo menerima tujuh orang pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) di Istana Merdeka.

Dalam pertemuan itu hadir Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir dan Wakilnya Zaitun Rasmin. Keduanya didampingi M Kapitra Ampera, Yusuf Matra, Muhammad Lutfi Hakim, Habib Muchsin, dan Deni.

Sedangkan Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto.

 

Baca juga : GNPF MUI Berkesimpulan Presiden Jokowi Tak Kriminalisasi Ulama

 

 

Sumber berita Diterima Jokowi di Istana, Romli Sebut GNPF-MUI Pakai Strategi Jilat Ludah : netralnews

Mister News

Recent Posts

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi

Yusril Tunggu Arahan Jokowi Pidanakan Amplop Saksi Palsu Prabowo-Sandi Kuasa hukum paslon 01 Joko Widodo…

6 tahun ago

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan?

Saksi Prabowo Diduga Berbohong, Putri Gus Mus Sebut Bisa Kena Pasal Pidana kan? Beti Kristina…

6 tahun ago

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun

Polda Jabar Tangkap Ustaz Rahmat Baequni Terkait Sebar Hoaks Petugas KPPS Diracun Ustaz Rahmat Baequni…

6 tahun ago

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi

Ahok Balas Anies Baswedan soal Penerbitan IMB Pulau Reklamasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut…

6 tahun ago

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu

Hakim MK Minta Bukti DPT Invalid 17,5 Juta, Tim Prabowo-Sandi Minta Waktu Hakim Mahkamah Konstitusi…

6 tahun ago

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim

Alasan Anies Baswedan Tak Cabut Pergub Reklamasi Ahok Mesti Anggap Tak Lazim Gubernur DKI Jakarta…

6 tahun ago

This website uses cookies.